Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kucing Hutan di Indonesia, Ada yang Tinggal Sedikit

potret salah satu kucing hutan di Indonesia (commons.wikimedia.org/Michael Bentley)
potret salah satu kucing hutan di Indonesia (commons.wikimedia.org/Michael Bentley)

Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, hutan-hutan di Indonesia juga banyak ditinggali oleh hewan-hewan endemik yang sulit untuk ditemui di negara lain. Salah satu jenis hewan endemik yang tersebar dan tinggal di hutan Indonesia adalah hewan berkaki empat, berbulu, dan memiliki penampilan yang cukup menggemaskan. Ya, mereka adalah kucing hutan Indonesia.

Namun, jangan salah, meski mereka terlihat menggemaskan, kucing hutan nyatanya adalah predator yang memangsa hewan lain untuk bertahan hidup. Kucing hutan yang tersebar di hutan Indonesia ini tidak hanya terdiri dari satu spesies saja, namun, ada banyak sekali. Berikut ini adalah lima spesies kucing hutan di Indonesia.

1. Kucing emas

kucing emas (commons.wikimedia.org/Karen Stout)
kucing emas (commons.wikimedia.org/Karen Stout)

Pertama adalah kucing emas yang memiliki nama ilmiah Catopuma temminckii. Sesuai dengan namanya, kucing hutan Indonesia ini memiliki bulu berwarna emas, cokelat, hitam, merah, dan abu-abu. Selain dikenal sebagai kucing emas, penghuni hutan ini juga memiliki nama lain, yakni Asiatic Golden Cat.

Dilansir IUCN Red List, kucing emas saat ini berstatus Near Threatened (NT) dengan populasi yang terus menurun. Hewan ini bisa ditemukan di pulau Sumatra, Indonesia dan beberapa negara lainnya, seperti Bangladesh, Bhutan, Kamboja, China, dan Thailand.

2. Kucing merah

kucing merah (commons.wikimedia.org/Jim Sanderson)
kucing merah (commons.wikimedia.org/Jim Sanderson)

Kucing merah atau Borneo Bay Cat memiliki nama ilmiah Catopuma badia. Hewan ini hanya bisa ditemukan di pulau Kalimantan, Indonesia dan dua kota di Malaysia, yakni Sabah dan Serawak. Kucing merah memiliki penampilan yang cukup mirip dengan kucing emas namun dengan ukuran yang lebih kecil.

Dilansir IUCN Red List, kucing merah saat ini memiliki status endangered atau terancam. Ketika dilakukan penilaian terhadap hewan ini pada 2014 lalu, jumlah individual yang mencapai usia dewasa hanya berjumlah sekitar 2.200 ekor saja. Dengan populasinya yang terus menurun, tidak mengherankan apabila hewan ini menjadi salah satu kucing hutan di Indonesia misterius yang sulit ditemui.

3. Kucing batu

kucing batu (commons.wikimedia.org/Johan Embréus)
kucing batu (commons.wikimedia.org/Johan Embréus)

Kucing batu menjadi salah satu kucing dengan corak yang sangat indah. Kucing dengan nama ilmiah Pardofelis marmorata ini hidup di hutan di beberapa negara di Asia, seperti Indonesia (Kalimantan dan Sumatera), Malaysia (Sarawak dan Sabah), Myanmar, Nepal, dan Thailand.

Saat ini, hewan berbulu ini berstatus near threatened dengan populasi yang terus menurun karena berbagai ancaman, seperti perburuan, penebangan hutan, dan pembukaan lahan baru sebagai pemukiman.

4. Kucing tandang atau kucing kepala datar

kucing tandang (commons.wikimedia.org/Jim Sanderson)
kucing tandang (commons.wikimedia.org/Jim Sanderson)

Flat-headed cat yang dikenal juga sebagai kucing tandang adalah kucing yang memiliki ukuran tubuh mirip kucing domestik. Kucing yang memiliki nama ilmiah Prionailurus planiceps ini memiliki ekor pendek dengan telinga kecil dan bulat serta bentuk kepala yang unik. Sedangkan bulu dari kucing ini umumnya berwarna abu-abu.

Habitat dari kucing ini adalah hutan dan lahan basah. Hewan ini hidup di Indonesia (Sumatera dan Kalimantan), Malaysia (Sarawak, Sabah, dan Semenanjung Malaysia), dan Brunei Darussalam.

Saat ini kucing tandang berstatus sebagai endangered species karena populasinya yang terus menurun. Per Mei 2014, jumlah individu yang sudah mencapai usia dewasa hanya ada sebanyak 2.499 ekor saja.

5. Kucing bakau

kucing bakau (commons.wikimedia.org/Kelinahandbasket)
kucing bakau (commons.wikimedia.org/Kelinahandbasket)

Kucing hutan lain yang bisa ditemukan di Indonesia adalah kucing bakau. Kucing satu ini merupakan hewan nokturnal yang bulunya terdiri dari dua lapisan, lapisan pendek dan padat serta lapisan panjang.

Kucing bakau juga merupakan salah satu kucing yang tidak antiair. Hewan satu ini bahkan menjadi perenang yang andal dengan makanan utamanya ikan, katak, atau hewan air lainnya. Spesies kucing satu ini juga dikenal sebagai fishing cat yang habitatnya berada di hutan, semak, padang rumput, dan lahan basah.

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati berupa kucing hutan yang cantik. Beberapa di antara mereka merupakan hewan endemik Indonesia yang sulit untuk ditemukan di negara lain. Sayangnya, keberadaan kucing-kucing hutan tersebut saat ini sedang dalam bahaya kepunahan karena perburuan dan penebangan hutan.

Salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga agar kucing hutan yang ada di Indonesia tidak punah adalah dengan tetap menjaga lingkungan tempat mereka tinggal dengan tidak melakukan penebangan pohon secara berlebihan. Selain itu, perburuan terhadap kucing hutan Indonesia juga harus dihentikan agar generasi di masa depan masih dapat bertemu dengan hewan yang menakjubkan ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aria Hamzah
Merry Wulan
Aria Hamzah
EditorAria Hamzah
Follow Us