Kenapa Awan Bisa Melayang Padahal Beratnya Capai Ratusan Ton?

Beratnya bisa 551 ton, lho

Meski terlihat ringan dan tipis, tapi berat awan bisa mencapai ratusan ton, lho. Fakta ini  memicu rasa penasaran. Kenapa awan bisa melayang padahal beratnya capai ratusan ton?

Apalagi bumi memiliki gaya gravitasi. Semua benda yang dilempar atau berada di atas akan jatuh ke permukaan bumi meski sangat berat karena menerima gaya tarik. Namun, hukum gravitasi ini gak berlaku pada awan.

Kok bisa, ya? Untuk mengetahui lebih jelas, simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Berapakah berat awan?

Kenapa Awan Bisa Melayang Padahal Beratnya Capai Ratusan Ton?ilustrasi awan (pexels.com/Snapwire)

Awan mungkin terlihat ringan, tapi beratnya gak main-main. Dilansir U.S. Geological Survey (USGS), awan kumulus memiliki kepadatan sekitar 0,5 gram per meter kubik. 

Awan 1 km per kubik berarti sama dengan 1 miliar meter kubik. Jika dihitung, maka terdapat 500.000.000 gram tetesan air atau setara 551 ton. 

Kendati demikian, awan tetap bisa melayang di udara seolah gak terpengaruh gaya gravitasi. Konsistensi awan mengambang ini disebabkan oleh udara di bawahnya lebih berat.

Baca Juga: Kisah Al-Biruni, Ilmuwan Muslim yang Buktikan Bumi Bulat

Penyebab awan bisa melayang-layang di udara

Kenapa Awan Bisa Melayang Padahal Beratnya Capai Ratusan Ton?ilustrasi awan (pexels.com/Pixabay)

Awan berbeda dengan benda pada umumnya karena terbuat dari material udara yang lembap. Udara yang hangat naik ke atmoster yang lebih rendah. 

Dilansir Science Focus, udara itu akan mengembang dan menjadi dingin. Bahkan, udara yang naik ke atmosfer juga mengembun sehingga menjadi tetesan air kecil. 

Tetesan air kecil ini akan membentuk awan. Apabila sangat dingin, air akan menjadi kristal es. Tetesannya berupa air tapi lebih padat dari air. Sehingga, kecepatan terminalnya rendah dan kemampuan jatuhnya lambat. 

Oleh sebab itu, air yang berbentuk tetesan kecil tersebut sangat sulit jatuh ke bumi. Partikelnya akan terus mengapung di udara.

Dilansir Scientific American, cara kerja ini mirip dengan partikel debu yang melayang di udara. Ini terlihat bila sinar matahari menerobos celah jendela. Bukan jatuh ke tanah, partikel debu hanya berputar-putar di udara.

Material pembentuk inilah yang menjadi alasan kenapa awan bisa melayang padahal beratnya capai ratusan ton. Partikel pembentuknya kecil dan tersebar hingga bermil-mil, sehingga memungkinkan awan tetap melayang-layang di udara dan gak terkena gaya gravitasi.

Faktor lain yang menyebabkan awan tidak jatuh ke tanah

Kenapa Awan Bisa Melayang Padahal Beratnya Capai Ratusan Ton?ilustrasi awan (pexels.com/Lua Morales)

Selain material pembentuknya, awan tidak jatuh ke tanah karena gerakannya vertikal di atmosfer. Gerakan ini mengimbangi kecepatan partikel tetesan air.

Menariknya, gerakan vertikal ini disebabkan udara panas. Dilansir Scientific American, ini mampu menahan gravitasi. Akhirnya, kita juga melihat awan yang seolah melayang-layang di langit.

Apabila udara sudah tidak panas, partikel tetesan air akan mengembun dan membentuk kabut, embun, atau hujan. Ini sering terjadi di malam hari. Jadi, gak aneh bila kita jarang melihat awan di malam hari.

Itulah alasan kenapa awan bisa melayang padahal beratnya capai ratusan ton. Material pembentuk dan gerakannya menjadi 'kunci' awan tetap di udara. Gaya gravitasi pun seolah diabaikan.

Baca Juga: Mengapa Ada Daerah di Bumi yang Terang? Ini Penjelasannya

Topik:

  • Ana Widiawati
  • Addina Zulfa Fa'izah

Berita Terkini Lainnya