Penyebaran Nyamuk Wolbachia Efektif Cegah Demam Berdarah

Proteksinya bisa untuk jangka waktu yang lama

Intinya Sih...

  • Penelitian menunjukkan bahwa Wolbachia menghambat replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti.
  • Nyamuk yang terinfeksi Wolbachia memiliki kemampuan yang lebih rendah untuk menularkan virus dengue kepada manusia. 
  • Penyebaran nyamuk dengan Wolbachia hanya diperlukan setidaknya 60 persen. Setelah itu, penyebaran nyamuk bisa dihentikan karena nyamuk ber-Wolbachia akan berkembang dengan sendirinya.

Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang menjadi perhatian serius di banyak negara tropis, termasuk Indonesia.

Upaya pencegahan dan pengendalian demam berdarah telah dilakukan dengan berbagai cara, seperti pemberantasan sarang nyamuk, penggunaan insektisida, dan edukasi masyarakat.

Salah satu inovasi terbaru yang dilakukan oleh pemerintah dalam mencegah demam berdarah adalah dengan menggunakan nyamuk yang terinfeksi bakteri Wolbachia

Menurut dr. Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Direktorat Jenderal P2P, Kementerian Kesehatan RI, menggunakan nyamuk ini bisa menjadi cara yang efektif untuk menekan penyebaran DBD

"Populasi nyamuk ber-Wolbachia pada proporsi yang tinggi dan stabil bisa jadi cara pencegahan efektif. Proteksinya bisa untuk jangka waktu yang lama," jelas dr. Imran dalam acara Indonesia Dengue Summit pada Minggu (23/6/2024) di Jakarta. 

Wolbachia merupakan bakteri yang hidup di dalam sel inang berbagai serangga, termasuk nyamuk. Penelitian menunjukkan bahwa Wolbachia menghambat replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti.

Dengan begitu, nyamuk yang terinfeksi Wolbachia memiliki kemampuan yang lebih rendah untuk menularkan virus dengue kepada manusia. 

Penyebaran nyamuk dengan Wolbachia hanya diperlukan setidaknya 60 persen. Setelah itu, penyebaran nyamuk bisa dihentikan karena nyamuk ber-Wolbachia akan berkembang dengan sendirinya.

Walaupun terbilang efektif, dr. Imran menekankan bahwa upaya pencegahan demam berdarah lainnya harus tetap dijalankan, termasuk 3M Plus, vaksinasi, Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J), dan edukasi terkait demam berdarah.

Baca Juga: Hari Demam Berdarah ASEAN, Cegah dengan 3M Plus

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya