Waspada! Masalah Makan Bisa Ganggu Perkembangan Anak

Masalah makan bisa disebabkan oleh faktor psikologis

Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli. Tahun ini, Hari Anak Nasional mengangkat tema "Anak Terlindungi, Indonesia Maju". Salah satu upaya untuk melindungi anak adalah dengan memastikan asupan nutrisinya terpenuhi.

Namun, hal ini bisa sulit untuk dipenuhi saat anak mengalami masalah makan atau feeding difficulties. Ternyata masalah ini umum dialami orang tua di Indonesia, bahkan di berbagai negara lain. 

1. Tanda-tanda akan mengalami masalah makan

Waspada! Masalah Makan Bisa Ganggu Perkembangan Anakilustrasi anak tidak nafsu makan (pexels.com/Kampus Production)

Melalui rilis dari cbcomm.id yang diterima IDN Times pada Minggu (23/7/2023), Prof. dr. Badriul Hegar, SpA(K), Ph.D, pakar gastro-hepatologi, menyebutkan bahwa masalah makan pada anak perlu menjadi perhatian karena berpengaruh pada tumbuh kembang anak

Orang tua bisa mulai waspada ketika anak menunjukkan satu atau lebih tanda, yang meliputi:

  • Penolakan makan yang berlangsung lebih dari satu bulan.
  • Waktu makan terlalu lama.
  • Waktu makan yang membuat stres.
  • Gangguan saat meningkatkan asupan. 
  • Kurangnya pemberian makan mandiri yang tepat.
  • Pemberian ASI yang berkepanjangan.
  • Makan nokturnal.
  • Gagal maju ke tekstur makanan yang berbeda.

"Konsumsi zat nutrisi yang tidak optimal, perkembangan juga terganggu, dan memengaruhi emosinya," kata Prof. Hegar

2. Kelainan organik yang menyebabkan masalah makan

Waspada! Masalah Makan Bisa Ganggu Perkembangan Anakilustrasi anak sakit (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tingkat kesulitan pada anak bervariasi tergantung jenis masalah makan yang dialami dan umur anak. Secara umum, masalah makan pada anak berkisar 20–70 persen pada anak usia di bawah 5 tahun.

Meskipun sebagian besar disebabkan non organik, sebagai dokter dan orang tua perlu mewaspadai adanya gejala peringatan kelainan organik pada 20–30 persen anak dengan masalah makan.

Beberapa kelainan organik yang dapat menyebabkan masalah makan pada anak meliputi:

  • Gangguan saluran cerna penyakit refluks gastroesofageal berat (PRGE), kolik infantil, dan infeksi saluran cerna.
  • Alergi makanan terutama terhadap protein susu sapi, atau bahan makanan lainnya, seperti gluten pada penyakit celiac. 
  • Gangguan perkembangan motorik dan sensori yang memengaruhi kemauan makan, kesulitan mengunyah, dan menelan makanan.

3. Faktor psikologis anak mengalami masalah makan

Waspada! Masalah Makan Bisa Ganggu Perkembangan Anakilustrasi anak mengalami masalah makan (unsplash.com/Providence Doucet)

Masalah makan pada anak juga menarik perhatian Vera Itabiliana S.Psi, psikolog anak di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia. Menurutnya, beberapa faktor psikologis bisa mengubah nafsu makan anak.

"Praktik orang tua dalam memberi makan, orang tua yang juga memiliki feeding difficulties, atau sering menggunakan makanan sebagai hadiah atau hukuman dapat berkontribusi pada kebiasaan pilih-pilih makanan (picky eater)," ungkap Vera.

Selain itu, pemberian variasi menu makanan yang terbatas juga menyebabkan anak memiliki masalah feeding difficulties. Makanan bervariasi dengan ragam rasa dan tekstur penting diajarkan sejak dini untuk mengembangkan penerimaan makanan.

Lebih lanjut, faktor emosional juga bisa memengaruhi nafsu makan anak. Contohnya stres, perubahan rutinitas, atau kecemasan. Kondisi tersebut bisa berdampak pada keinginan anak mencoba makanan baru, yang berujung memicu anak susah makan.

Baca Juga: Mengenal Deep Brain Stimulation, Pengobatan Penyakit Parkinson

4. Masalah makan sebabkan defisiensi gizi signifikan

Waspada! Masalah Makan Bisa Ganggu Perkembangan Anakilustrasi anak sakit (pexels.com/MART PRODUCTION)

Dokter Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, dokter tumbuh kembang anak RSCM, menjelaskan bahaya dari feeding difficulties. Masalah makan bisa menyebabkan defisiensi gizi yang signifikan hingga malnutrisi ekstrem.

"Defisiensi gizi akan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, pertumbuhan fisik, fungsi kognitif otak, motorik, fungsi fisiologis dan perubahan respons imun," ungkapnya.

Orang tua disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika anak mengalami kondisi ini. Dengan begitu, bisa ditentukan prioritas penanganan dan tata laksananya.

5. Kekurangan gizi sebabkan anak mengalami malnutrisi

Waspada! Masalah Makan Bisa Ganggu Perkembangan Anakilustrasi anak sakit (freepik.com/lifeforstock)

Selain defisiensi gizi, masalah makan pada anak juga bisa menyebabkan malnutrisi. Jika ini terjadi, anak akan mengalami defisiensi berbagai macam mineral, vitamin, dan protein.

Tak hanya itu, asupan protein yang tidak memadai akan menurunkan daya tahan tubuh termasuk fungsi imun. Dengan daya tahan tubuh menurun, anak mudah jadi lebih mudah terkena infeksi. Status nutrisi yang baik berperan mencegah infeksi, sebaliknya infeksi dapat memperburuk malnutrisi.

"Malnutrisi memperlambat proses penyembuhan penyakit dan menurunkan daya intelegensi anak. Seperti yang diketahui, perkembangan otak memerlukan dua aspek penting, yaitu nutrisi dan stimulasi. Faktor fisik biomedis otak memerlukan peran penting nutrisi,” kata dr. Bernie.

6. Bisa memengaruhi perkembangan kognitif anak

Waspada! Masalah Makan Bisa Ganggu Perkembangan Anakilustrasi otak (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Bahaya lain dari defisiensi gizi dan malnutrisi adalah masalah perkembangan otak anak. Dalam beberapa kasus, kondisi tersebut bisa menyebabkan kegagalan pertumbuhan atau pertumbuhan kognitif yang lambat.

Menurut dr. Bernie, faktor fisik biomedis otak memerlukan peran penting nutrisi. Makanan dengan kualitas kadar gizi dan kuantitas yang optimal akan mendukung pertumbuhan otak yang optimal, khususnya jika didukung dengan stimulasi yang tepat oleh orang tua.

"Untuk mendukung tumbuh kembang optimal serta mencapai berat badan anak yang sehat, orang tua berperan penting untuk memperhatikan pola makan pada anak serta variasi makanan yang akan sajikan kepada anak,"

Masalah makan atau feeding difficulties pada anak merupakan masalah yang harus diwaspadai karena bisa memengaruhi tumbuh kembang anak. Segera bawa anak ke dokter jika melihat tanda-tanda dari feeding difficulties agar ini bisa segera diatasi.

Baca Juga: Speech Delay pada Anak, Kenali Ciri dan Pencegahannya

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya