Studi: Makan Pasta Bisa Bikin Kamu Bahagia

Pasta dianggap sebagai comfort food

Secara ilmiah, makanan terbukti bisa membuat kita lebih bahagia. Beberapa makanan mengandung nutrisi tertentu yang bisa memengaruhi mood kita.

Sebuah penelitian baru di Italia menemukan bahwa mengonsumsi pasta bisa membuat kita lebih bahagia.

Studi ini dilakukan oleh "Behavior & Brain Lab" di Free University of Languages and Communication IULM. Mereka bekerja sama dengan Unione Italiana Food untuk mengeksplorasi mekanisme emosional dan neurofisiologis yang mendasari kegembiraan yang dialami saat makan pasta.

1. Peneliti memeriksa reaksi emosional partisipan

Penelitian ini menggunakan metode neuro ilmiah dan pelacakan otak. Ini mirip dengan metode yang digunakan pada pendeteksi kebohongan. Para peneliti memeriksa reaksi emosional pada 40 subjek berusia 25 hingga 55 tahun tanpa alergi makanan

Studi tersebut menemukan bahwa mengonsumsi pasta memicu keadaan emosi kognitif positif yang kuat dan bertahan lama. Ini sebanding atau bahkan melebihi kegembiraan yang ditimbulkan oleh aktivitas favorit seperti mendengarkan musik atau menonton tayangan olahraga.

2. Pasta merangsang kenangan dan emosi positif

Studi: Makan Pasta Bisa Bikin Kamu Bahagiailustrasi pasta (pexels.com/Klaus Nielsen)

Profesor Vincenzo Russo, pendiri Neuromarketing Behavior & Brain Lab IULM, menegaskan bahwa pasta dan kebahagiaan tidak dapat dipisahkan. Menurutnya, mencicipi dan menikmati pasta merangsang kenangan dan emosi positif.  

Dengan menganalisis kebiasaan konsumsi, penelitian ini menemukan bahwa individu mengasosiasikan konsumsi pasta dengan kebahagiaan, kekeluargaan, dan persahabatan.

Sekitar 40 persen peserta menganggap pasta sebagai makanan yang menenangkan. Ketika disurvei mengenai emosi yang terkait dengan pasta, respons langsungnya adalah kebahagiaan. Sebanyak 76 persen responden menyatakan bahwa makan pasta membuat mereka sangat bahagia.

Baca Juga: Studi: Jalan Cepat Bisa Turunkan Risiko Diabetes

3. Adanya hubungan emosional antara individu dan pasta

Temuan ini menggarisbawahi hubungan emosional yang mendalam antara orang-orang dengan pasta. Hal ini bisa menjelaskan popularitasnya yang bertahan lama. Di luar bidang emosional, literatur ilmiah mendukung dampak positif pasta terhadap suasana hati, menghubungkannya dengan adanya triptofan dan vitamin B.

Karbohidrat dalam pasta, terutama karbohidrat kompleks, bisa merangsang endorfin. Hal tersebut memastikan asupan triptofan yang cukup untuk mengatur suasana hati dan menyediakan vitamin B penting untuk relaksasi otot dan produksi serotonin.

Studi menemukan bahwa pasta bisa membuat orang merasa lebih bahagia. Beberapa individu mengasosiasikan makanan ini dengan perasaan bahagia, persahabatan, dan kekeluargaan.

Baca Juga: Studi: Kesejahteraan Perempuan Menurun dari Generasi ke Generasi

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya