10 Jenis Pekerjaan Ini Berisiko Menyebabkan Asma

Penata rambut berisiko paling tinggi, lho!

Intinya Sih...

  • Asma akibat pekerjaan (occupational asthma) merupakan kondisi ketika gejala asma dipicu atau diperburuk oleh paparan zat tertentu di tempat kerja.
  • Asma akibat pekerjaan sering terabaikan dan dipicu oleh paparan zat tertentu di tempat kerja, seperti bahan kimia, debu, dan alergen.
  • Penata rambut menempati urutan pertama dalam daftar 10 jenis pekerjaan yang berisiko lebih tinggi terkena asma akibat kerja.

Ketika memikirkan risiko kesehatan di tempat kerja, jarang sekali kita mengaitkannya dengan gangguan pernapasan. Namun, kenyataannya, asma yang disebabkan oleh pekerjaan merupakan salah satu penyakit yang sering terabaikan. 

Dalam rangka memperingati Hari Asma Sedunia pada 7 Mei, firma hukum Inggris, Simpson Millar, membagikan informasi penting terkait asma yang disebabkan oleh pekerjaan. Mereka mengungkapkan ada 10 jenis pekerjaan yang memiliki risiko lebih tinggi terkena asma.

Asma akibat pekerjaan

10 Jenis Pekerjaan Ini Berisiko Menyebabkan Asmailustrasi asma (freepik.com/krakenimages.com)

Asma akibat pekerjaan (occupational asthma) merupakan kondisi ketika gejala asma dipicu atau diperburuk oleh paparan zat tertentu di tempat kerja.

Bahan kimia, debu, asap, dan alergen tertentu seperti bulu hewan, bisa menjadi penyebabnya.

Contohnya, pekerja di pabrik cat atau bahan kimia sering kali terpapar isosianat, zat kimia yang diketahui dapat memicu asma. Begitu juga dengan petani yang sering terpapar debu gandum atau bulu binatang. Hal ini bisa memicu reaksi alergi dan memperburuk kondisi asma yang sudah mereka miliki.

Sebuah penelitian di Brasil pada tahun 2021 memperkirakan bahwa 16 persen orang yang mengidap asma saat dewasa menderita asma akibat pekerjaan. Sementara itu, prevalensi asma yang diperburuk oleh pekerjaan diperkirakan sebanyak 21,5 persen.

Penata rambut berisiko paling tinggi mengalami asma

10 Jenis Pekerjaan Ini Berisiko Menyebabkan Asmailustrasi di salon (pexels.com/cottonbro studio)

Meskipun kamu bisa terkena asma terkait pekerjaan hampir di semua tempat kerja, tetapi ada beberapa industri yang risikonya lebih besar.

Menurut Simpson Millar, berikut ini 10 jenis pekerjaan yang berisiko lebih tinggi terkena asma akibat kerja:

  • Penata rambut.
  • Perawat hewan.
  • Pembuat roti.
  • Tukang giling.
  • Pekerja logam.
  • Pekerja farmasi.
  • Produsen bahan kimia.
  • Pembuat karpet.
  • Pekerja produksi makanan.
  • Penangan perekat.

Penata rambut menempati urutan pertama karena sering terpapar bahan kimia, seperti garam persulfat dalam pemutih, dan helai rambut yang dipotong.

Penelitian pada tahun 2022 menetapkan bahwa penata rambut menghadapi risiko 20 kali lipat lebih tinggi terkena gejala pernapasan akibat paparan persulfat.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang asma yang disebabkan oleh pekerjaan, ini seharusnya mendorong semua pihak untuk membuat tempat kerja yang lebih aman. Perlindungan kesehatan pekerja tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga produktivitas dan kesejahteraan perusahaan secara keseluruhan.

Baca Juga: 9 Cara Cepat Pulih dari Serangan Asma yang Parah

Referensi

Del Roio, L. C., Mizutani, R. F., et al. (2021). Work-related asthma. Jornal Brasileiro De Pneumologia.
Macan, J., Babić, Ž., et al. (2022). Respiratory toxicity of persulphate salts and their adverse effects on airways in hairdressers: a systematic review. International Archives of Occupational and Environmental Health, 95(8), 1679–1702.
Simpson Millar. Diakses pada Mei 2024. World Asthma Day. 

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya