6 Potensi Efek Samping Konsumsi Soda Diet, Jangan Minum Berlebihan!

Bisa mengganggu kesehatan usus

Intinya Sih...

  • Soda diet mengandung pemanis buatan yang dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus dan menyebabkan gangguan pencernaan.
  • Asam fosfat dan asam sitrat dalam soda diet bisa merusak email gigi, meningkatkan sensitivitas gigi, dan berpotensi menyebabkan erosi gigi.
  • Konsumsi jangka panjang soda diet dikaitkan dengan sakit kepala berulang, gangguan tulang, serta risiko penyakit jantung dan komplikasi kardiovaskular lainnya.

Soda diet sering kali dianggap sebagai alternatif lebih aman dari soda biasa karena kandungan gulanya yang lebih rendah atau bahkan nol. Namun, di balik klaim tersebut, konsumsi soda diet ternyata bisa menimbulkan berbagai efek samping yang merugikan kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Meskipun tidak mengandung gula, tetapi bahan-bahan lain seperti pemanis buatan dan asam dalam soda diet bisa memicu masalah kesehatan. Berikut ini daftar efek samping konsumsi soda diet yang perlu kamu waspadai. 

1. Mengganggu kesehatan usus

6 Potensi Efek Samping Konsumsi Soda Diet, Jangan Minum Berlebihan!ilustrasi masalah pencernaan (pexels.com/Sora Shimazaki)

Soda diet mengandung pemanis buatan, seperti aspartam dan sukralosa, yang bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus.

Aspartam adalah salah satu pemanis non nutrisi yang paling umum dalam soda diet. Salah satu studi in vitro terhadap 13 orang menemukan bahwa aspartam menurunkan produksi asam isobutirat, sejenis asam lemak rantai pendek dalam tubuh. 

Ketidakseimbangan tersebut berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung, diare, atau sembelit. Keseimbangan bakteri usus yang terganggu juga akan memengaruhi metabolisme.

2. Mengikis email gigi

Asam fosfat dan asam sitrat yang sering digunakan dalam soda diet bisa mengikis lapisan pelindung terluar gigi, yaitu email.

Pengikisan email gigi bisa menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif terhadap makanan dan minuman panas atau dingin, serta meningkatkan risiko gigi berlubang.

Satu studi tabung reaksi menemukan bahwa soda biasa dan soda diet secara signifikan memengaruhi kekasaran permukaan email gigi, yang menunjukkan bahwa keduanya bisa menyebabkan erosi gigi.

Meskipun soda diet tidak mengandung gula, tingkat keasaman yang tinggi tetap dapat merusak kesehatan gigi jika dikonsumsi secara berlebihan. 

3. Bisa menyebabkan sakit kepala

6 Potensi Efek Samping Konsumsi Soda Diet, Jangan Minum Berlebihan!ilustrasi sakit perut dan sakit kepala (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Beberapa orang yang mengonsumsi soda diet sering melaporkan mengalami sakit kepala. Hal ini diduga terkait dengan kandungan pemanis buatan seperti aspartam, yang diketahui dapat memengaruhi fungsi neurotransmiter otak.

Sensitivitas individu terhadap aspartam bervariasi, tetapi bagi mereka yang rentan, konsumsi soda diet bisa memicu migrain atau sakit kepala berulang.

Satu ulasan mencatat bahwa aspartam menyebabkan gejala seperti sakit kepala dan migrain pada mereka yang mengonsumsi pil aspartam, terutama pada mereka yang memiliki kondisi neurologis atau psikiatris. Namun, ulasan tersebut mencatat bahwa beberapa penelitian menggunakan pil aspartam, yang melepaskan lebih banyak aspartam ke dalam tubuh.

Baca Juga: 3 Tips Mencegah Dehidrasi saat Muntah-Muntah

4. Bisa mengurangi kepadatan tulang

Kandungan asam fosfat dalam soda diet juga bisa berdampak buruk pada kesehatan tulang. Asam fosfat bisa mengganggu penyerapan kalsium dalam tubuh, yang diperlukan untuk menjaga kepadatan tulang.

Jika soda diet dikonsumsi dalam jangka panjang dan dalam jumlah banyak, ini bisa meningkatkan risiko osteoporosis. 

Studi tahun 2023 menemukan bahwa konsumsi asam fosfat yang berlebihan bisa menyebabkan berkurangnya kepadatan tulang. 

5. Bisa meningkatkan risiko komplikasi kardiovaskular

6 Potensi Efek Samping Konsumsi Soda Diet, Jangan Minum Berlebihan!ilustrasi masalah jantung (freepik.com/wayhomestudio)

Meskipun soda diet tidak mengandung gula, tetapi konsumsi jangka panjangnya dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan komplikasi kardiovaskular lainnya.

Sebuah studi tahun 2021 menemukan bahwa mengonsumsi pemanis alternatif buatan secara teratur, yang terdapat dalam soda diet, dikaitkan dengan risiko timbulnya komplikasi kardiovaskular. Ini termasuk intoleransi glukosa dan diabetes tipe 2.

Pemanis buatan dalam soda diet diduga berperan dalam memicu respons inflamasi di dalam tubuh, yang berkontribusi terhadap masalah kardiovaskular.

6. Berkaitan dengan keinginan mengonsumsi gula

Ironisnya, meskipun soda diet bebas gula, tetapi pemanis buatan di dalamnya justru bisa meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan manis.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemanis buatan yang ditemukan dalam soda diet mungkin memiliki efek rasa puas yang sama di otak seperti gula biasa. Hal ini bisa membingungkan otak, sehingga tubuh tidak merasa kenyang dan terus mencari asupan gula. Ini bisa membuat pola makan menjadi tidak teratur dan meningkatkan risiko obesitas serta gangguan metabolisme lainnya.

Meskipun soda diet mungkin tampak lebih aman dibanding soda biasa, tetapi potensi efek samping yang ditimbulkannya tidak boleh diabaikan. Berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan, hingga risiko penyakit kardiovaskular bisa muncul akibat konsumsi soda diet dalam jangka panjang.

Baca Juga: Identitas Orang yang Sudah Meninggal Rentan Dicuri, Menurut Studi

Referensi

Gerasimidis, Konstantinos, Katie Bryden, Xiufen Chen, Eleftheria Papachristou, Anais Verney, Marine Roig, Richard Hansen, Ben Nichols, Rodanthi Papadopoulou, and Alison Parrett. “The Impact of Food Additives, Artificial Sweeteners and Domestic Hygiene Products on the Human Gut Microbiome and Its Fibre Fermentation Capacity.” European Journal of Nutrition 59, no. 7 (December 18, 2019). 
Korte, Alexandra, Matina V Angelopoulou, and Georgios Maroulakos. “Assessing the Effect of Low Calorie Soda Beverages on Primary Tooth Enamel: An In Vitro Study.” Journal of Clinical Pediatric Dentistry 43, no. 3 (January 1, 2019). 
Shaher, Shurooq Asaad Abdulameer, Dan Florin Mihailescu, and Bogdan Amuzescu. “Aspartame Safety as a Food Sweetener and Related Health Hazards.” Nutrients 15, no. 16 (August 18, 2023): 3627. https://doi.org/10.3390/nu15163627.
Berman, N. K., S. Honig, B. N. Cronstein, and M. H. Pillinger. “The Effects of Caffeine on Bone Mineral Density and Fracture Risk.” Osteoporosis International 33, no. 6 (January 4, 2022). 
Schiano, Concetta, Vincenzo Grimaldi, Michele Scognamiglio, Dario Costa, Andrea Soricelli, Giovanni Francesco Nicoletti, and Claudio Napoli. “Soft Drinks and Sweeteners Intake: Possible Contribution to the Development of Metabolic Syndrome and Cardiovascular Diseases. Beneficial or Detrimental Action of Alternative Sweeteners?Food Research International 142 (February 19, 2021). 

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya