Apakah Tawas Aman untuk Ketiak? Ini Saran dari Dokter Kulit

Penggunaan tawas tidak boleh berlebihan

Intinya Sih...

  • Tawas aman digunakan untuk ketiak asalkan tidak berlebihan.
  • Disarankan dioleskan sesudah mandi, tidak terlalu tebal, serta senantiasa menjaga kebersihan kulit ketiak.
  • Tawas mengandung kalium alum yang dapat mencerahkan warna kulit ketiak.

Penggunaan tawas untuk ketiak bukanlah hal baru. Beberapa orang menggunakannya sebagai alternatif produk deodoran atau antiperspiran yang kerap mengandung bahan kimia seperti paraben, pewangi sintetis, aluminium klorida, dan bahan-bahan lainnya.

Kandungan mineral alami tawas dianggap mampu mengontrol bau badan tanpa menutup pori-pori kulit. Namun, apakah tawas aman untuk ketiak sebagai pengganti deodoran? Simak penjelasan dari dokter spesialis kulit berikut ini.

Tawas aman untuk ketiak asal tidak berlebihan

Apakah Tawas Aman untuk Ketiak? Ini Saran dari Dokter Kulitilustrasi tawas (commons.wikimedia.org)

Menurut dr. Deasy Thio, SpKK, penggunaan tawas untuk ketiak aman asalkan digunakan dengan dosis yang tidak berlebihan. 

"Tawas itu aman untuk di ketiak selama dioleskannya sesuai dengan aturan yang ada," jelas dr. Deasy saat dihubungi oleh IDN Times pada Rabu (28/8/2024). 

Dia menyarankan untuk menggunakan tawas cukup setelah mandi saja, khususnya pada pagi hari sebelum memulai aktivitas. Selain itu, penggunaan tawas sebaiknya tidak terlalu tebal karena bisa menyumbat kelenjar keringat. 

Saat sudah diaplikasikan pada ketiak, efek dari tawas biasanya bisa bertahan sekitar 12 hingga 24 jam.

Kandungan astringent pada tawas

Apakah Tawas Aman untuk Ketiak? Ini Saran dari Dokter Kulitilustrasi deodoran (unsplash.com/Ana Essentiels)

Tawas menjadi bahan alternatif yang baik untuk ketiak karena kandungan di dalamnya. Menurut dr. Hanny Nilasari, SpKK, tawas juga bisa membuat kulit ketiak tampak lebih cerah. 

"Dalam kosmetik, ternyata tawas  punya manfaat untuk mencerahkan warna kulit ketiak. Hal ini disebabkan oleh kandungan kalium alum yang ada di dalam tawas. Salah satu garam mineral tersebut ternyata bermanfaat untuk mengangkat minyak, sel kulit mati, serta kotoran yang menempel di kulit ketiak," jelas dr. Hanny kepada IDN Times pada Rabu (28/8/2024).

Bau ketiak terjadi karena banyaknya bakteri di kulit yang bercampur dengan keringat. Karena adanya sifat astringent pada tawas, ini bisa membuat jumlah keringat lebih sedikit. Sifat antibakterinya juga menghambat pertumbuhan bakteri.

Dokter Hanny menyarankan untuk menjaga kebersihan kulit ketiak dengan cara mandi dua kali sehari menggunakan sabun yang lembut (mild).

"Cukur atau gunting rambut ketiak yang berlebihan, gunakan deodoran atau tawas sesuai kebutuhan, jaga makanan. Jangan terlalu banyak bumbu dan usahakan ketiak tetap kering," dr. Hanny menyarankan.

Baca Juga: 7 Penyebab Ketiak Bau Bawang dan Cara Mengatasinya

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya