6 Tips Tetap Sehat dan Bugar selama Ibadah Haji

Jangan sampai mengalami kelelahan dan dehidrasi ya

Intinya Sih...

  • Para jemaah haji harus terus menjaga kesehatan dan kebugaran selama menunaikan ibadah haji.
  • Perhatikan gejala dehidrasi seperti haus, sakit kepala, mulut kering, dan urine berwarna gelap.
  • Jangan memaksakan diri juga mengalami gejala dehidrasi dan merasa kelelahan, istirahat cukup, dan jaga jadwal makan dan asupan makanan bergizi seimbang.

Jemaah haji Indonesia secara bertahap berangkat ke Arab Saudi mulai 12 Mei 2024. Proses ini akan berlangsung hingga 23 Mei 2024.

Para jemaah harus terus menjaga kesehatan dan kebugaran selama menunaikan ibadah haji. Sayangnya, ini mungkin bisa sulit apalagi faktor perbedaan cuaca antara Indonesia dan Arab Saudi yang signifikan. Suhu di Arab Saudi pada puncak haji bisa mencapai 48–50 derajat Celcius!

Jemaah haji yang sudah mulai diberangkatkan perlu memperhatikan kondisi kesehatan dan kebugarannya, terutama agar tidak mengalami dehidrasi dan kelelahan. Berikut ini tipsnya.

1. Kurangi aktivitas di udara terbuka

Umumnya, para jemaah berusaha untuk melaksanakan sholat arbain (salat berjamah 40 waktu) di Mesjid Nabawi dengan lengkap. Apabila cuaca sangat panas dan mulai mengalami gejala dehidrasi, sebaiknya jangan memaksakan diri.

Kenali gejala dehidrasi

Karena tubuh membutuhkan cukup cairan agar tetap sehat, dehidrasi bisa membuat kamu merasa tidak enak badan.

Gejala dehidrasi ringan hingga sedang meliputi:

  • Haus: Sensasi haus biasanya merupakan salah satu sinyal pertama bahwa tubuh membutuhkan cairan.
  • Sakit kepala: Dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala, meskipun mekanisme pastinya tidak jelas. Beberapa orang cenderung mengalami sakit kepala dehidrasi lebih sering dibandingkan yang lain.
  • Mulut kering: Tubuh memproduksi lebih sedikit air liur saat mengalami dehidrasi, sehingga mulut dan lidah mungkin terasa kering.
  • Lebih jarang buang air kecil: Buang air kecil adalah salah satu cara cairan keluar dari tubuh. Saat dehidrasi, cairan yang dikeluarkan lebih sedikit. Selain itu, dehidrasi dapat menyebabkan ginjal menahan lebih banyak cairan, sehingga menyebabkan lebih sedikit buang air kecil.
  • Urine berwarna gelap: Ketika kamu cukup terhidrasi, urine memiliki lebih banyak air dan warnanya tampak lebih terang. Saat kamu dehidrasi, urine lebih pekat dan warnanya menjadi lebih gelap.
  • Pusing: Dehidrasi mengurangi volume darah, menurunkan tekanan darah. Hal ini mencegah aliran darah yang cukup ke otak dan dapat menyebabkan rasa pusing atau merasa akan pingsan.
  • Kelelahan: Saat kamu mengalami dehidrasi, jaringan tubuh kekurangan cairan yang dibutuhkan untuk berfungsi, yang dapat membuat kamu merasa lelah atau letih.

2. Istirahat yang cukup setelah sampai di penginapan

6 Tips Tetap Sehat dan Bugar selama Ibadah Haji(IDN Times/Indah Permata Sari)

Perjalanan yang lama serta proses pembagian kamar yang terkadang berlarut-larut sering kali membuat kelelahan yang dirasakan para jemaah haji makin menjadi-jadi.

Belum lagi rangkaian ibadah yang padat, jarak antara penginapan dan masjid, serta perbedaan cuaca dan kelembapan udara antara Indonesia dan Arab Saudi, menjadi faktor yang dapat menurunkan kondisi fisik jamaah haji. Ditambah lagi semangat untuk memaksimalkan ibadah sehingga jamaah haji mengalami kelelahan.

Ingat selalu bahwa tubuh tetap perlu beristirahat. Kelelahan dapat menurunkan sistem imun dan meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan.

3. Cukupi kebutuhan cairan dan hindari minuman bersoda atau berkafein

Perbanyak minum air, mengingat suhu udara yang sangat tinggi di Tanah Suci, untuk mencegah dehidrasi. Dengan tersedianya tempat penampungan minum di masjid, usahakan untuk tetap minum.

Hindari minuman yang mengandung kafein atau soda karena dapat menyebabkan atau memperparah dehidrasi. Tanda bahwa kamu harus meningkatkan konsumsi cairan adalah jika melihat warna urine lebih keruh.

Baca Juga: 3 Vaksin Haji 2024 yang Diwajibkan Arab Saudi

4. Makan makanan sehat seimbang dengan pola makan teratur

6 Tips Tetap Sehat dan Bugar selama Ibadah HajiIlustrasi keberangkatan jemaah haji. (Dok. PPIH Embarkasi Surabaya)

Haji termasuk kegiatan fisik yang berat. Pola makan jemaah haji merupakan salah satu unsur penting dalam mendukung kelancaran kegiatan saat menunaikan ibadah haji. Kebutuhan gizi harus selalu dipenuhi demi menjaga daya tahan tubuh dan kekuatan fisik.

Dari segi pola makan, terapkan pola makan sehat yang bertujuan untuk pemenuhan asupan gizi harian. Biasakan diri untuk makan dengan lauk pauk lengkap yang mengandung tinggi protein dari daging-dagingan ataupun telur, cukup karbohidrat dari nasi, ubi, kentang, pasta ataupun buah-buahan dan lemak dari kacang, biji, atau susu dan turunnya seperti keju, kemudian serat dari buah maupun sayuran.

Buah dan sayuran diharapkan dapat menjadi menu sehari-hari karena kaya akan vitamin dan mineral penting. Tidak lupa, kebutuhan cairan juga harus terpenuhi dan setidaknya minum 2 liter per hari.

Penting juga untuk selalu makan tepat waktu. Makanan yang disediakan biasanya telah disesuaikan dengan selera jamaah Indonesia, sehingga jangan sampai tidak ada asupan makanan sama sekali baik pada pagi, siang, ataupun malam hari.

Perhatikan pula agar makanan yang dikonsumsi bersih dan relatif baru agar tidak terjadi keracunan makanan.

5. Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin sebelum berangkat dan segera hubungi petugas kesehatan jika mengalami masalah kesehatan

Ini penting agar masalah kesehatan segera diatasi dan tidak berlarut-larut. 

Perlu diperhatikan pula bahwa kontak sesama jamaah cukup dekat. Jadi, jika ada jemaah yang terkena flu, itu bisa dengan menular ke jemaah lain. Maka dari itu, setiap jemaah harus saling mengingatkan jika ada anggota kelompok yang sakit, segera hubungi petugas kesehatan.

Semoga dengan memperhatikan dan mengantisipasi hal-hal tersebut, para jamaah tetap sehat dan bugar sehingga dapat menunaikan ibadah Haji dengan lancar. (Humas FKUI)

6. Siap sedia obat-obatan pribadi

6 Tips Tetap Sehat dan Bugar selama Ibadah Hajiilustrasi obat-obatan (IDN Times/Novaya Siantita)

Perlengkapan P3K biasanya sudah disiapkan oleh biro perjalanan yang mengurus jemaah ke Tanah Suci. Juga, ada banyak posko kesehatan untuk merawat jemaah yang sakit.

Meski begitu, kamu tetap harus membawa obat-obatan pribadi yang dibutuhkan selama ibadah haji, terutama jika memiliki penyakit yang menuntut kamu mengonsumsi obat dari dokter.

Tambahan lainnya, bisa berguna juga untuk membawa minyak angin, minyak gosok, obat diare, obat anti nyamuk, dan obat alergi.

Baca Juga: Apa Itu MERS Coronavirus atau MERS-CoV?

Referensi

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Diakses pada Mei 2024. Tips Tetap Sehat dan Bugar Selama Menjalankan Ibadah Haji.
Harvard Health Publishing. Diakses pada Mei 2024. Symptoms of dehydration: What they are and what to do if you experience them.
RS Bina Sehat Jember. Diakses pada Mei 2024. Tips Jaga Kesehatan Pasca Ibadah Haji.
Lagizi. Diakses pada Mei 2024. Persiapan Fisik Calon Jamaah Haji.
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Diakses pada Mei 2024. Menjaga Tubuh Tetap Sehat Sebelum Berangkat Haji.
Kemenkes Unit Pelayanan Kesehatan. Diakses pada Mei 2024. Tips Menjaga Kesehatan Selama Beribadah Haji.
Kementerian Agama Republik Indonesia. Diakses pada Mei 2024. Hari Pertama Kedatangan, 7.206 Jemaah Tiba Di Madinah.

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya