7 Manfaat Pakai Sepatu Barefoot, Bisa Memperkuat Kaki

Apakah kamu salah satu pemakai sepatu barefoot?

Intinya Sih...

  • Sepatu barefoot atau sepatu minimalis memiliki fitur zero drop, sol tipis, ringan dan fleksibel, toe box lebar, serta tidak ada penyangga.
  • Sepatu barefoot dapat memperkuat otot dan tulang kaki, meningkatkan stabilitas tubuh, dan mengurangi risiko cedera atletik.
  • Jenis alas kaki ini juga dapat membantu meningkatkan keseimbangan, mobilitas, dan propriosepsi tubuh serta mengurangi risiko masalah kaki tertentu.

Sepatu barefoot (barefoot shoes) juga dikenal sebagai alas kaki minimalis. Fitur utamanya meliputi:

  • Zero drop: "Heel drop" pada sepatu mengacu pada perbedaan ketinggian antara area di bagian depan sepatu dan area di bawah tumit kaki. Sepatu barefoot tidak memiliki heel drop, jadi tumit tidak terangkat atau lebih tinggi. Sol memiliki ketebalan yang sama di sepanjang sepatu. Artinya, seluruh kaki rata dengan tanah seperti saat bertelanjang kaki.
  • Sol tipis: Sol sepatu barefoot sangat tipis. Pemakai sepatu harus dapat merasakan tanah di bawah kakinya.
  • Ringan dan fleksibel: Fleksibilitas sol sama pentingnya dengan ketebalannya. Mobilitas sepatu ditentukan oleh bahan solnya. Bahan bagian atas sepatu harus ringan dan fleksibel.
  • Toe box yang lebar: Kebanyakan sepatu konvensional menyempit di bagian depan. Ini dianggap tidak sesuai dengan bentuk kaki, yang berarti jari-jari kaki terjepit ke bentuk yang tidak alami. Toe box (bagian depan sepatu tempat bertumpunya jari-jari kaki) sangat lebar. Ini memungkinkan jari-jari kaki mencengkeram tanah dan melebar secara alami saat berjalan atau berlari.
  • Tidak ada penyangga: Sepatu tradisional biasanya dilengkapi dengan semacam bantalan, pelapis, atau lapisan, sementara sepatu barefoot tidak dilengkapi penyangga.

Manfaat pakai sepatu barefoot

7 Manfaat Pakai Sepatu Barefoot, Bisa Memperkuat Kakiilustrasi sepatu barefoot atau sepatu minimalis (pixabay.com/Myriams-Fotos)

Sepatu minimalis dan barefoot dapat memperkuat otot dan tulang di kaki dan pergelangan kaki, yang dapat membantu mencegah cedera, menstabilkan lengkungan, dan membantu mencegah beberapa cedera atletik.

Kekuatan otot kaki intrinsik berkorelasi positif dengan stabilitas dan keseimbangan yang lebih baik, terutama pada orang yang lebih tua. Dan, pada atlet, kekuatan dan fleksibilitas di area jempol kaki yang diberikan oleh sepatu barefoot dapat membantu mendorong, memberi tenaga, dan menjadi lebih lincah.

Ketika kaki tertahan dalam sepatu konvensional dengan bantalan dan dukungan yang berlebihan dan bentuk yang tidak seperti kaki secara alami, kamu kehilangan banyak fungsi dan kekuatan alaminya. Dan, sains tampaknya menguatkan gagasan bahwa kaki dirancang dengan sempurna untuk melakukan fungsi seperti berjalan dan berlari dengan alas kaki minimalis, atau tidak sama sekali. 

Manfaat sepatu barefoot akan dipaparkan lebih jauh di bawah ini.

1. Kaki dan jari kaki yang kuat

Kekuatan kaki, jari kaki, dan pergelangan kaki sangat penting. Seiring dengan makin kuatnya bagian-bagian tubuh ini, kaki akan bergerak secara alami, yang dapat membantu meningkatkan pola gerakan dan efisiensi tubuh, serta membantu mengaktifkan dan memperkuat otot-otot yang lebih tinggi di kaki, pinggul, dan panggul.

Dalam praktiknya, ini dapat meningkatkan bentuk tubuh saat berolahraga, yang dapat mengurangi risiko cedera, dan juga meningkatkan kecepatan kamu dalam peningkatan kebugaran.

2. Berkurangnya risiko nyeri lutut dan punggung

7 Manfaat Pakai Sepatu Barefoot, Bisa Memperkuat Kakiilustrasi sepatu barefoot (flickr.com/Vivobarefoot)

Karena kaki ada fondasi tubuh, jika kaki kuat dan bergerak secara optimal, kemungkinan sendi dan otot di bagian atas kaki juga akan ikut bergerak. Namun, jika kaki dan otot tersebut tidak berfungsi secara optimal, itu dapat menyebabkan reaksi berantai yang menyebabkan masalah hingga ke lutut, pinggul, dan punggung bawah.

Cobalah lakukan lunge atau squat. Jika pergelangan kaki memiliki mobilitas yang baik, kamu akan dapat melakukan gerakan-gerakan tersebut tanpa masalah. Namun, jika pergelangan kaki kamu kaku—seperti yang mungkin terjadi jika kamu tidak secara teratur mengakses rentang gerak penuh pergelangan kaki karena pilihan sepatu kamu—sendi-sendi kamu yang lain harus mengimbanginya.

3. Beraktivitas bisa menjadi lebih nyaman

Bagian bawah sepatu yang fleksibel memungkinkan kaki dan jari kaki memperoleh mobilitas yang tepat. Peningkatan ini akan membuat aktivitas sehari-hari, seperti naik turun tangga, terasa lebih nyaman dan alami.

Aktivitas seperti berlari mengejar kereta, melompat menghindar dari lubang di jalan, atau aktivitas fisik harian lainnya pelan-pelan bisa mulai terasa tidak terlalu melelahkan.

4. Peningkatan propriosepsi

7 Manfaat Pakai Sepatu Barefoot, Bisa Memperkuat Kakiilustrasi sepatu barefoot atau sepatu minimalis (pexels.com/Allan Mas)

Sepatu dengan alas tebal atau berbusa dikatakan bisa mengganggu indra kamu terhadap tanah di bawah kaki. Ini tidak ditemukan pada sepatu barefoot.

Bagian bawah sepatu barefoot yang tipis dan fleksibel bisa membantu kamu merasakan permukaan tempat kamu berjalan dengan lebih baik. Ini bisa membuat kaki memiliki propriosepsi yang lebih baik.

Propriosepsi merupakan kemampuan tubuh untuk mengirim rasa posisi, menganalisis informasi dan bereaksi (sadar atau tidak sadar) terhadap stimulasi dengan gerakan yang tepat.

Dengan memperbaiki propriosepsi, kamu dapat memperoleh keseimbangan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas dan dapat dengan cepat mengubah arah bila diperlukan.

Latihan propriosepsi juga mampu mengurangi risiko cedera karena dapat bereaksi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan.

5. Risiko lebih rendah terhadap masalah kaki tertentu

Secara umum, sepatu barefoot memiliki ruang jari kaki yang lebih lebar daripada jenis sepatu lainnya. Ruang jari kaki yang lebih memungkinkan jari-jari kaki kamu melebar dan mengembang secara alami saat kamu berjalan.

Terus-menerus beraktivitas dengan sepatu dengan ruang jari kaki yang sempit bisa membuat kaki berisiko mengalami masalah tertentu.

Beralih atau bergantian menggunakan sepatu barefoot dapat membantu mengimbangi dan mengurangi risiko masalah seperti bunion (benjolan di sendi ibu jari atau kelingking kaki yang berkembang secara bertahap), hammertoe (gangguan kelainan jari kaki yang ditandai dengan jari kaki menekuk atau membengkok ke bawah), dan neuroma (saraf di antara tulang dan ligamen di bola kaki, area tepat sebelum jari kaki, terjepit).

6. Membantu latihan high impact

7 Manfaat Pakai Sepatu Barefoot, Bisa Memperkuat Kakiilustrasi sepatu barefoot untuk lari (flickr.com/Gian)

Latihan seperti berlari, melakukan burpee, dan lompat tali menawarkan sejumlah manfaat kesehatan dan kebugaran. Sayangnya, semua latihan ini berdampak tinggi (high impact), yang dapat memberikan banyak tekanan yang tidak semestinya pada sendi, ligamen, dan tendon.

Meskipun latihan high impact tidak cocok untuk semua orang, tetapi orang-orang yang memasukkan rutinitas ini dalam program latihannya bisa mencoba untuk memakai sepatu barefoot saat melakukannya.

Bagian ujung sepatu yang lebih lebar memungkinkan kaki melebar dan merata dengan benar. Ini dikatakan dapat membantu tubuh menyerap guncangan selama aktivitas high impact, yang membuatnya lebih aman dan mengurangi tekanan pada sendi di atasnya.

7. Mengurangi risiko plantar fasciitis pada pelari

Berlari dengan sepatu barefoot dapat membantu mengurangi risiko terkena plantar fasciitis, yang umum terjadi pada pelari dan atlet ketahanan lainnya.

Plantar fasciitis adalah peradangan yang terjadi pada plantar fascia, yaitu urat di telapak kaki yang membentang mulai dari tulang tumit menuju ke sendi pangkal jari kaki.

Karena sepatu barefoot membantu meningkatkan irama dan kinematika lari, maka risiko terkena plantar fasciitis menjadi lebih kecil. Ini mungkin bermanfaat bagi kamu yang hobi lari dan pelari jarak jauh.

Risiko pakai sepatu barefoot

7 Manfaat Pakai Sepatu Barefoot, Bisa Memperkuat Kakiilustrasi sepatu (pexels.com/Sofi)

Walaupun sepatu barefoot menawarkan beberapa manfaat kesehatan, tetapi alas kaki seperti ini juga dapat membawa risiko.

Pertama dan khususnya, saat pakai sepatu barefoot, kaki kamu menjadi kurang terlindungi dari lingkungan luar. Ini membuat kamu lebih mudah mengalami cedera saat menginjak benda-benda seperti batu tajam atau tanah yang tidak rata.

Jadi, sangat penting untuk memperhatikan lingkungan tempat kamu beraktivitas saat memakai sepatu barefoot agar terhindar dari potensi cedera.

Butuh waktu untuk membiasakan diri saat berjalan dan berlari dengan alas kaki barefoot. Jadi, cedera bisa lebih mungkin terjadi jika kamu belum terbiasa mengenakan sepatu jenis ini.

Kalau kamu ingin beralih ke sepatu barefoot, sebaiknya kenakan secara bertahap hanya selama sekitar satu jam setiap kali memakainya hingga kaki kamu terbiasa. Saat mulai terbiasa, kamu bisa mulai menambah jumlah waktu pemakaian dan jarak tempuh untuk berjalan atau berlari.

Memperkenalkan sepatu secara perlahan akan mengurangi risiko cedera.

Apakah sepatu barefoot bisa dipakai semua orang?

Sepatu barefoot bisa menjadi pilihan banyak orang, tetapi beberapa orang tertentu mungkin disarankan untuk menghindarinya. 

Orang dengan diabetes dan neuropati diabetik yang diakibatkannya mungkin harus menghindari mengenakan sepatu barefoot. Neuropati diabetik menyebabkan berkurangnya sensasi pada kaki, sehingga sulit untuk tahu kapan cedera telah terjadi. Dalam kasus ini, sepatu barefoot bisa berpotensi berbahaya untuk berjalan atau berlari.

Bagi orang-orang yang memiliki bunion atau hammertoe, sepatu barefoot mungkin juga bukan pilihan yang bagus. Tekanan pada kaki akibat tidak adanya dukungan sepatu dapat memperburuk kondisi ini. Jadi, jadi sepatu dengan dukungan yang lebih baik sangat disarankan.

Walaupun tidak cocok untuk semua orang, tetapi jika kaki kamu kuat dan tidak punya masalah pada kaki atau kondisi medis lainnya, sepatu barefoot untuk berjalan atau berlari bisa kamu coba.

Pastikan untuk memilih ukuran dan bentuk yang tepat untuk bentuk kaki kamu dan mulailah menggunakannya secara bertahap untuk mencegah cedera.

Referensi

Curtis, Rory, Catherine Willems, dkk. “Daily activity in minimal footwear increases foot strength.” Scientific Reports 11, no. 1 (20 September 2021).
Shape. Diakses pada Juni 2024. What Happens if You Wear Barefoot Shoes for 30 Days?
Popular Science. Diakses pada Juni 2024. The benefits of barefoot shoes: A beginner’s guide.
Healthnews. Diakses pada Juni 2024. What Are the Benefits of Barefoot Shoes?
Riemann, B.L. and Lephart, S.M. 2002. The Sensorimotor System, Part I: The Physiologic Basis of Functional Joint Stability. J Athl Train. 37(1):71-79.
Chen, Tony Lin-Wei, Louis K.Y. Sze, dkk. “Effects of training in minimalist shoes on the intrinsic and extrinsic foot muscle volume.” Clinical Biomechanics 36 (1 Juli 2016): 8–13.
Yuasa, Yasuhiro, Toshiyuki Kurihara, dan Tadao Isaka. “Relationship Between Toe Muscular Strength and the Ability to Change Direction in Athletes.” Journal of Human Kinetics 64, no. 1 (21 September 2018): 47–55.
Holowka, Nicholas B., Ian J. Wallace, dan Daniel E. Lieberman. “Foot strength and stiffness are related to footwear use in a comparison of minimally- vs. conventionally-shod populations.” Scientific Reports 8, no. 1 (27 February 2018).
Groundies. Diakses pada Juni 2024. What even are barefoot shoes?

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya