4 Suplemen yang Kurang Ampuh untuk Kekebalan Tubuh

Lebih baik konsumsi makanan yang bernutrisi

Intinya Sih...

  • Tidak semua suplemen punya efek seperti klaimnya pada kekebalan tubuh. Contohnya echinachea, minyak oregano, perak koloidal, dan suplemen pre-workout.
  • Suplemen tidak bisa menggantikan gizi dari makanan utuh. Untuk meningkatkan sistem imun dan membantu tubuh melawan penyakit, perbanyak konsumsi buah dan sayur dan menerapkan gaya hidup sehat.
  •  

Kekebalan tubuh bisa ditingkatkan dengan berbagai cara, seperti rutin berolahraga, tidur yang cukup, berhenti merokok, dan menjaga berat badan ideal. Namun, sebagian orang memilih jalan pintas dengan mengonsumsi suplemen tertentu.

Perlu diingat, tidak semua suplemen berpengaruh pada kekebalan tubuh kita. Lebih baik hindari beberapa suplemen ini karena kurang efektif untuk meningkatkan imunitas!

1. Echinacea

Echinacea adalah genus tumbuhan berbunga yang ditemukan di padang rumput dan kawasan hutan terbuka di Amerika Utara bagian timur dan tengah. Bunganya berukuran besar, berwarna mencolok, dan mekar di musim panas.

Echinacea tampaknya berdampak pada sistem kekebalan tubuh, setidaknya dalam uji laboratorium.

Menurut sebuah penelitian, echinacea merangsang faktor nekrosis tumor (TNF), yaitu protein yang menyebabkan peradangan. Peradangan akibat TNF berguna dalam respons kekebalan tubuh. TNF membantu tubuh melawan penyakit atau menyembuhkan cedera.

Penelitian laboratorium juga menemukan bahwa echinacea dapat meningkatkan jumlah sel darah putih. Sel-sel ini menyerang penyerang asing dan melindungi tubuh dari infeksi. Namun, penelitian ini tidak membuktikan bahwa echinacea adalah obat untuk penyakit. Bukti kemampuan echinacea dalam meningkatkan kekebalan tubuh berasal dari penelitian in vitro (dalam cawan petri) atau pada hewan.

Banyak faktor lain yang berperan dalam cara tubuh menyerang kuman penyakit dan menyembuhkan dirinya sendiri.

2. Minyak oregano

4 Suplemen yang Kurang Ampuh untuk Kekebalan Tubuhilustrasi tanaman oregano (commons.wikimedia.org/Thomas Then)

Minyak oregano biasanya diteteskan di atas piza atau pasta untuk menambah citarasa. Selain itu, juga bisa dioleskan di kulit untuk mengatasi gigitan serangga, jamur, dan infeksi bakteri. Minyak oregano diekstraksi dari daun Origanum vulgare.

Di balik khasiatnya, minyak oregano menyebabkan berbagai efek samping, seperti mual, muntah, pusing, sakit kepala, nyeri ulu hati (heartburn), hingga rasa tidak nyaman pada perut. Selain itu, menurut penelitian, minyak oregano tidak menunjukkan efek melawan flu.

Baca Juga: Aturan Konsumsi Suplemen Vitamin, Gak Boleh Sembarangan!

3. Perak koloidal

Perak koloidal memang terdengar asing di telinga kita. Ini adalah cairan yang berisi partikel perak kecil, yang dipercaya bisa menyembuhkan infeksi dan luka. Partikel tersebut berukuran sangat kecil dan tidak kasat mata, bahkan ada yang kurang dari 100 nanometer.

Namun, sebaiknya kita menghindari perak koloidal, sebab produk ini dinyatakan tidak aman dan belum terbukti efektif.

4. Suplemen pre-workout

4 Suplemen yang Kurang Ampuh untuk Kekebalan Tubuhilustrasi suplemen pre-workout (pexels.com/Karolina Grabowska)

Suplemen pra latihan atau pre-workout adalah suplemen yang dirancang untuk meningkatkan energi dan kinerja atletik. Umumnya berupa bubuk yang dicampur dengan air dan diminum sebelum berolahraga.

Pre-workout biasanya mengandung asam amino, kreatin, beta-alanin, kafein, dan pemanis. Karena terdapat kafein di dalamnya, bisa membuat kita gelisah dan sulit memejamkan mata.

Padahal, kualitas tidur erat kaitannya dengan kekebalan tubuh. Dengan tidur yang cukup, tubuh bisa memperbaiki sel dan jaringan yang rusak serta melawan penyakit. Bukan berarti kita tidak boleh mengonsumsi suplemen pre-workout, tetapi carilah yang tidak mengandung kafein.

Suplemen tidak bisa menggantikan gizi dari makanan utuh. Untuk meningkatkan sistem imun dan membantu tubuh melawan penyakit, perbanyak konsumsi buah dan sayur dan menerapkan gaya hidup sehat.

Baca Juga: Vitamin dan Suplemen Ini Ternyata Gak Boleh Dikonsumsi Bersamaan

Referensi

Hwang, Shen-An, Amitava Dasgupta, dkk. “Cytokine production by non-adherent mouse splenocyte cultures to Echinacea extracts.” Clinica Chimica Acta 343, no. 1–2 (1 Mei 2004): 161–66.
Catanzaro, Michele, Emanuela Corsini, dkk. “Immunomodulators Inspired by Nature: A Review on Curcumin and Echinacea.” Molecules 23, no. 11 (26 Oktober 2018): 2778.
Cleveland Clinic. Diakses pada Agustus 2024. Echinacea: Can It Boost Your Immunity?
Eating Well. Diakses pada Agustus 2024. Supplements You Shouldn't Take for Immune Health, According to Dietitians.
Mediouni, S., J. A. Jablonski, S. Tsuda, dkk. “Oregano Oil and Its Principal Component, Carvacrol, Inhibit HIV-1 Fusion into Target Cells.” Journal of Virology 94, no. 15 (July 16, 2020).
National Center For Complementary and Alternative Medicine. Diakses pada Agustus 2024. Colloidal Silver: What You Need To Know.
Healthline. Diakses pada Agustus 2024. 5 Side Effects of Pre-Workout Supplements.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya