9 Mitos Terkait Buah dan Penurunan Berat Badan, Jangan Asal Percaya!

Ada beberapa informasi yang menyesatkan

Intinya Sih...

  • Salah satu kesalahpahaman terbesar tentang buah adalah karena rasanya yang manis lantas mengandung banyak gula, dan karenanya "buruk" bagi yang memakannya.
  • Buah yang sering dihilangkan saat seseorang mencoba menurunkan berat badan adalah alpukat, karena dianggap memiliki kandungan lemak yang relatif tinggi.
  • Ada yang bilang bahwa waktu terbaik untuk makan buah adalah 6 jam setelah bangun tidur.

Telah menjadi rahasia umum bahwa buah-buahan dibanjiri banyak nutrisi. Sayangnya, ada banyak informasi yang tidak akurat tentang buah-buahan yang beredar secara online dan di masyarakat.

Karena kaya akan nutrisi, buah-buahan adalah bagian penting dari diet sehat. Namun, ada beberapa mitos populer terkait, misalnya ada waktu yang optimal untuk makan buah jika sedang dalam program diet.

Kapan pun waktunya, makan buah-buahan adalah cara yang manis dan lezat untuk memberi makan tubuh dengan nutrisi sehat. Berikut mitos-mitos tentang buah dan penurunan berat badan.

Baca Juga: Panas-panas Enaknya Ngejus, Ini Manfaat 6 Jus Buah untuk Kesehatan

1. Buah mengandung banyak gula

Salah satu kesalahpahaman terbesar tentang buah adalah karena rasanya yang manis lantas mengandung banyak gula, dan karenanya "buruk" bagi yang memakannya.

Namun, kamu perlu tahu bahwa ada perbedaan antara gula alami dalam buah (fruktosa) dan makanan dengan tambahan gula. Fruktosa hanya berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar, yang sulit diperoleh secara berlebihan dalam bentuk alami dari buah. Bagi kebanyakan orang, jumlah gula dalam buah aman untuk dikonsumsi.

Buah-buahan juga termasuk makanan paling bergizi dan menyediakan nutrisi seperti vitamin, mineral, antioksidan, dan serat makanan. Selain itu, buah-buahan memiliki kandungan air yang tinggi, yang berarti dapat membantu mengendalikan nafsu makan, membuat kamu merasa kenyang lebih lama.

Meskipun buah mengandung gula, tetapi semua nutrisi lain yang dikandungnya, khususnya serat, membantu meningkatkan rasa kenyang karena memperlambat pencernaan, yang kemudian mengurangi asupan makanan secara keseluruhan—faktor penting dalam penurunan berat badan.

2. Buah tinggi karbohidrat

9 Mitos Terkait Buah dan Penurunan Berat Badan, Jangan Asal Percaya!ilustrasi usus (freepik.com/brgfx)

Buah mengandung karbohidrat, tetapi karbohidrat tersebut adalah karbohidrat sehat yang sebagian besarnya berasal dari serat makanan.

Serat makanan membantu mendukung mikrobioma usus yang sehat, membuat kamu kenyang lebih lama, mendorong pergerakan usus teratur dan membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Makin banyak serat dalam makanan, makin baik untuk upaya penurunan berat badan. Tak hanya itu, buah juga merupakan sumber serat alami.

Kamu juga tidak perlu menghindari karbohidrat karena karbohidrat menyediakan energi bagi otak dan tubuh serta mendukung fungsi tubuh dan aktivitas fisik.

3. Alpukat bikin gemuk

9 Mitos Terkait Buah dan Penurunan Berat Badan, Jangan Asal Percaya!ilustrasi alpukat (pexels.com/ready made)

Buah yang sering dihilangkan saat seseorang mencoba menurunkan berat badan adalah alpukat, karena dianggap memiliki kandungan lemak yang relatif tinggi.

Kamu mungkin berpikir perlu mengurangi lemak untuk menurunkan berat badan, tetapi nyatanya ini adalah mitos. Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa asupan lemak sehat secara teratur (seperti alpukat) dapat membantu mengendalikan nafsu makan dan membuat kamu kenyang lebih lama.

Artinya, kamu akan cenderung mengurangi ngemil dan mengurangi makan secara keseluruhan yang dapat membantu penurunan berat badan.

4. Smoothie merusak nutrisi

9 Mitos Terkait Buah dan Penurunan Berat Badan, Jangan Asal Percaya!ilustrasi blueberry smoothie bowl (pexels.com/Nicola Barts)

Jika kamu lebih suka menyeruput smoothie daripada mengunyah buah utuh, jangan khawatir itu tidak akan merusak serat atau mengubah kandungan nutrisinya.

Memblender buah memang membuat buah tersebut rentan terhadap oksidasi dan nutrisinya bisa hilang saat terpapar oksigen. Namun, butuh waktu agar nutrisinya terpengaruh, sekitar satu jam. Jadi setelah membuat smoothie dan kamu langsung meminumnya, tidak perlu khawatir kandungan nutrisinya akan hilang.

5. Tidak memakannya saat perut kosong

Mitos lain tentang buah adalah bahwa memakannya saat perut kosong memungkinkan buah tersebut mengendap dan membusuk di perut, yang memperlambat pencernaan makanan lain dan menyebabkan gas, kembung serta masalah pencernaan.

Klaim pembusukan di lambung ini sama sekali tidak benar. Lambung secara alami mencegah pertumbuhan berlebih karena keasamannya dan sebagian besar mikroorganisme tidak memiliki kesempatan untuk menjadi busuk.

Buah-buahan yang mengandung serat larut seperti apel dan buah jeruk menarik air di dalam usus, sehingga membentuk gel yang dapat memperlambat pencernaan.

Namun, ini bukanlah hal yang buruk. Faktanya serat dalam buah membantu seseorang merasa kenyang dan mencegah lonjakan gula darah setelah makan, yang dapat membantu mengendalikan nafsu makan dan berat badan.

6. Waktu terbaik makan buah adalah 6 jam setelah bangun tidur

9 Mitos Terkait Buah dan Penurunan Berat Badan, Jangan Asal Percaya!ilustrasi makan nanas (pexels.com/@shvets-production)

Ada yang bilang bahwa waktu terbaik untuk makan buah adalah 6 jam setelah bangun tidur. Sistem pencernaan perlu "diaktifkan kembali" seiring berjalannya hari.

Dipercaya bahwa laju metabolisme akan menurun sekitar tengah hari dan mengonsumsi makanan yang tinggi gula, seperti buah, akan meningkatkan kadar gula darah yang mengaktifkan sistem pencernaan.

Faktanya, tidak perlu mengaktifkan kembali sistem pencernaan. Sistem pencernaan mampu mencerna makanan kapan saja sepanjang hari, dengan atau tanpa buah.

Meskipun mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak dapat menyebabkan tubuh mengalihkan lebih banyak aliran darah ke organ pencernaan untuk sementara, tetapi hal ini tidak memengaruhi laju metabolisme.

Klaim bahwa buah-buahan sebaiknya dimakan pada sore hari tidak perlu dianggap serius. Buah-buahan baik untuk dikonsumsi kapan pun.

7. Tidak boleh makan buah sebelum tidur

Ada pernyataan bahwa jangan makan buah sebelum tidur. Ironisnya, mitos ini bertentangan dengan pernyataan di atas.

Sebagian orang berpendapat bahwa mengonsumsi buah sebelum tidur dapat meningkatkan kadar gula darah karena tubuh tidak punya waktu untuk menstabilkan kadar gula darah sebelum tidur, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Faktanya, tubuh tidak beralih dari membakar kalori ke menyimpannya sebagai lemak saat tertidur. Tubuh tetap membakar kalori untuk mempertahankan fungsi tubuh.

Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa mengonsumsi buah pada waktu-waktu tertentu dalam sehari dapat mengurangi kenaikan berat badan. Akan tetapi, ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa mengonsumsi 2 porsi buah dan banyak sayuran sepanjang hari berkaitan dengan persentase lemak yang lebih rendah dan kemungkinan kenaikan berat badan yang lebih rendah.

Memperbanyak konsumsi buah dan sayur adalah salah satu hal terbaik yang dapat kamu lakukan jika ingin menurunkan berat badan. Ini adalah cara yang efisien untuk memenuhi semua kebutuhan nutrisi sekaligus mendapatkan asupan kalori.

8. Kandungan buah segar dan buah kering sama

9 Mitos Terkait Buah dan Penurunan Berat Badan, Jangan Asal Percaya!ilustrasi buah kering dalam mangkuk (pexels.com/Oleksandr P)

Menurut mitos, tidak ada perbedaan kandungan gizi antara buah segar dan buah kering dan oleh karena itu dapat dikonsumsi secara bergantian.

Namun, faktanya buah segar dan buah kering sama-sama memiliki khasiat bagi kesehatan. Buah segar kaya akan mineral dan vitamin C, merupakan vitamin yang sensitif terhadap panas dan sering kali berkurang atau hilang dalam buah kering selama pemrosesan. Buah segar juga memiliki kandungan air yang tinggi.

Sementara itu, buah kering merupakan sumber vitamin, mineral dan serat yang baik. Buah kering juga mengandung gula alami dan kalori yang tinggi karena setelah airnya dibuang, semua gula dan kalori terkonsentrasi dalam bentuk yang jauh lebih kecil.

Kontrol porsi menjadi hal penting jika kamu sedang menjalani program penurunan berat badan. Penting juga untuk memilih buah kering biasa saja daripada yang dilapisi gula atau pengawet tambahan, yang dapat membahayakan nilai gizinya.

9. Minuman detoks bersihkan racun

9 Mitos Terkait Buah dan Penurunan Berat Badan, Jangan Asal Percaya!ilustrasi jus detoks (freepik.com/freepik)

Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung gagasan bahwa jus membersihkan tubuh dengan membuang racun.

Beberapa perawatan detoksifikasi telah terbukti memperbaiki detoksifikasi hati dan membuang polutan lingkungan dari tubuh. Namun, buah ulasan tahun 2015 menyatakan bahwa studi-studi terkait memiliki kelemahan signifikan dalam metodologi dan jumlah peserta yang rendah.

Banyak bukti yang dipromosikan juga berasal dari penelitian hewan, yang belum tentu dapat diterapkan pada manusia.

Buah-buahan adalah sumber dari banyak nutrisi penting dan merupakan bagian penting dari diet yang sehat. Kamu juga bisa berkonsultasi dengan ahli gizi guna menjawab hal-hal yang masih diragukan.

Baca Juga: 5 Buah Kaya Nutrisi yang Baik untuk Perawatan Kanker Paru-paru

Referensi

LIVESTRONG. Diakses pada September 2024. 5 Myths About Fruit That Could Prevent You From Losing Weight.
Mount Elizabeth. Diakses pada September 2024. Debunking 9 Myths About Eating Fruits.
Healthline. Diakses pada September 2024. 5 Myths About the Best Time to Eat Fruit (and the Truth).
Gulf News. Diakses pada September 2024. 9 myths and facts about fruit.
Mayo Clinic. Diakses pada September 2024. Is juicing healthier than eating whole fruits or vegetables?
MedicalNewsToday. Diakses pada September 2024. What to Know About Detox Drinks.
Verywell Fit. Diakses pada September 2024. 10 Clean Eating Myths Debunked.
Klein, A. V., and H. Kiat. “Detox Diets for Toxin Elimination and Weight Management: A Critical Review of the Evidence.” Journal of Human Nutrition and Dietetics 28, no. 6 (December 18, 2014): 675–86.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya