Tren TikTok Kulit Tanned dengan Rajin Makan Wortel, Faktanya?

Warna kulit menjadi kuning-oranye

Beberapa waktu yang lalu, marak influencer TikTok menyebarkan informasi keajaiban dari makan wortel tiga kali sehari dalam tren yang mereka sebut "carrot tan". Kebiasaan ini diklaim akan mengubah rona alami kulit, menjadi berwarna cokelat berkilau.

Mengutip dari Science Alert, buah dan sayur mengandung karotenoid yang memberi pigmen alami seperti merah, oranye, dan kuning. Variannya bermacam-macam seperti lutein, likopen, alfa-karoten, dan beta-karoten. Beta-karoten sendiri merupakan karotenoid yang bertanggung jawab atas warna oranye cerah wortel.

1. Saran yang tidak tepat sasaran

Tren TikTok Kulit Tanned dengan Rajin Makan Wortel, Faktanya?ilustrasi wortel (unsplash.com/Markus Spiske)

Mengonsumsi wortel untuk mendapatkan warna kulit yang lebih gelap tidak sepenuhnya tepat sasaran, menurut dokter spesialis kulit, kelamin, dan estetik, dr. Arini Astasari Widodo, SM, SpDVE.

"Makanan yang tinggi beta-karoten umumnya menghasilkan warna kulit yang lebih kekuningan atau oranye, bukan kecokelatan. Wortel mengandung senyawa yang disebut beta-karoten, merupakan jenis karotenoid yang bertanggung jawab atas warna oranye pada wortel," jelasnya.

Beta-karoten diubah menjadi vitamin A dalam tubuh, yang memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan kulit dan penglihatan. Mengonsumsi wortel atau makanan lain yang kaya akan beta-karoten tidak akan menghasilkan perubahan yang signifikan pada warna kulit, atau menghasilkan kulit cokelat tanned seperti yang bisa diperoleh melalui paparan sinar matahari.

Warna kulit kecokelatan utamanya dipengaruhi oleh melanin, pigmen yang diproduksi oleh melanosit dalam kulit. Oleh karena itu, menurut dr. Arini, kita perlu menanggapi tren terkait kesehatan dan kecantikan di media sosial dengan bijaksana dan hati-hati.

Baca Juga: Mengenal Beta-Karoten, Diubah dalam Tubuh Menjadi Vitamin A

2. Bagaimana wortel memengaruhi warna kulit?

Tren TikTok Kulit Tanned dengan Rajin Makan Wortel, Faktanya?ilustrasi wortel (pexels.com/Hana Mara)

Setelah makanan yang mengandung beta-karoten dicerna, sel-sel khusus di usus memecahnya menjadi dua molekul retinol (juga dikenal sebagai vitamin A). Vitamin A ini kemudian digunakan dalam berbagai fungsi penting tubuh seperti penglihatan, reproduksi, kekebalan, dan pertumbuhan.

Tubuh mengontrol konversi beta-karoten menjadi vitamin A berdasarkan kebutuhannya. Jadi, ketika memiliki cukup vitamin A, tubuh akan memperlambat atau menghentikan konversi beta-karoten menjadi vitamin A.

Setiap tambahan beta-karoten kemudian disimpan dalam hati dan jaringan lemak, dikeluarkan melalui kotoran atau lewat kelenjar keringat di lapisan luar kulit. Di sinilah kulit tanned bisa diperoleh. Dalam dunia kedokteran, hal ini disebut karotenoderma.

Karotenoderma adalah perubahan warna kulit menjadi kuning-oranye akibat karotenemia yaitu suatu kondisi saat kadar beta-karoten dalam darah meningkat di atas kisaran normal, dilansir DermNet.

Wortel bukan satu-satunya makanan yang mengandung beta-karoten. Sayuran berdaun hijau tua, beberapa sayuran dan buah-buahan berwarna kuning dan oranye lainnya juga mengandung jumlah yang tinggi. Beta-karoten juga ditemukan dalam peterseli, kemangi, daun bawang, bubuk cabai, tomat yang dijemur dan beberapa suplemen makanan.

3. Apakah karotenemia berbahaya?

Tren TikTok Kulit Tanned dengan Rajin Makan Wortel, Faktanya?ilustrasi ubi jalar (unsplash.com/Louis Hansel)

Karotenemia merupakan kondisi saat darah mengandung terlalu banyak karoten sehingga menyebabkan perubahan warna pada kulit menjadi kuning.

"Karotenemia adalah kondisi yang tidak berbahaya, terjadi karena konsumsi berlebihan makanan yang kaya akan karotenoid seperti wortel, ubi jalar, dan labu," dr. Arini menjelaskan.

Menurut dr. Arini, ketika individu mengonsumsi jumlah besar makanan yang mengandung karotenoid, tubuh menyerap dan mengangkut karotenoid, termasuk beta-karoten, ke seluruh aliran darah.

Meskipun beberapa karotenoid diubah menjadi vitamin A, tetapi kelebihan senyawa ini dapat terakumulasi di kulit dan jaringan tubuh. Akumulasi ini mengakibatkan perubahan warna kulit yang mencolok menjadi kuning atau oranye, terutama pada telapak tangan dan telapak kaki.

Karotenemia bukan kondisi yang berbahaya, hanya bersifat kosmetik dan biasanya mereda secara bertahap selama beberapa minggu hingga hitungan bulan, ketika asupan makanan tinggi karotenoid dikurangi atau kembali normal.

Jadi, mengonsumsi wortel banyak-banyak untuk mendapatkan warna kulit yang lebih gelap atau tanned tidak sepenuhnya tepat sasaran. Bijaklah dalam mengikuti tren yang viral dalam media sosial, terlebih yang berkaitan dengan kesehatan dan kecantikan, ya!

Baca Juga: 5 Cara Memilih Wortel untuk Jus, biar Hasilnya Manis dan Lebih Segar

Topik:

  • Nurulia
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya