Bukan Lagi Tren, Yoga Sudah Menjadi Bagian dari Gaya Hidup

Bukan cuma otot, tubuh butuh fleksibilitas

Yoga merupakan olahraga yang menggabungkan kekuatan, fleksibilitas, dan keseimbangan. Selain manfaat fisik, yoga juga memberikan dampak mendalam pada kesejahteraan mental dan emosional.

Dewasa ini, yoga bukan lagi menjadi sebuah tren, melainkan bagian dari gaya hidup. Hal ini disampaikan oleh Fajar Penyogastar dalam acara "IONATION 2024" di Jakarta, pada Sabtu (31/8/2024).

Baca Juga: 5 Gerakan Yoga yang Dapat Meningkatkan Kesehatan Otak, Lebih Rileks 

Yoga menjadi bagian dari gaya hidup

Bukan Lagi Tren, Yoga Sudah Menjadi Bagian dari Gaya Hidupilustrasi yoga (unsplash.com/Jose Vazquez)

Selama 18 tahun mengajar yoga, menurut Fajar, aktivitas ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup, bagian dari workout setiap harinya. Dalam sepekan, banyak orang menyelipkan aktivitas fisik ini.

"Karena orang makin sadar bahwa badan gak hanya harus berotot, tapi juga fleksibel, harus balance. Sekarang perkembangannya luar biasa dan guru yoga semakin banyak. Jadi aku senang melihatnya," ujarnya.

Dalam pandangannya, milenial menjadi generasi yang paling banyak menyadari akan pentingnya yoga. Meski begitu, dia juga melihat beberapa dari generasi Z makin banyak yang aware akan fleksibilitas.

Padahal, dulunya Fajar terkadang merasa malu saat ingin yoga karena pandangan orang-orang—workout tersebut hanya untuk orang tua dan perempuan.

"Karena malu. Kalau nanti aku jadi guru, aku mau buat anak muda happy dan bilangnya bangga kalau mau yoga dan itu sudah terjadi sekarang," lanjut Fajar.

Yoga bisa dimulai sejak usia 7 tahun

Fajar menyebut bahwa yoga bisa dilakukan mulai dari usia 7 tahun, namun sangat disarankan untuk mereka yang berusia di atas 40 tahun.

"Umur 40 tahun, orang mulai yoga karena cedera, sudah banyak yang sakit pinggang, salah tidur dikit lehernya sakit, dan lain-lain. Yoga bisa dibilang terapeutik karena (efek) menyembuhkan," kata Fajar.

Maka dia menyarankan untuk individu yang berusia 40 tahun, yoga menjadi workout yang wajib, bukan lagi pilihan.

"Kalau di bawah 40 tahun, bolehlah senang-senang dengan olahraga lain dulu," lanjutnya.

Yoga untuk kehamilan

Bukan Lagi Tren, Yoga Sudah Menjadi Bagian dari Gaya HidupFajar Penyogastar di event IONATION 2024 di Jakarta, pada Sabtu, 31 Agustus 2024 (IDN Times/Misrohatun)

Yoga juga mempunyai manfaat untuk kehamilan, baik saat sedang program hamil, saat kehamilan, maupun pasca melahirkan.

Disarankan oleh Fajar, untuk ibu hamil yang ingin yoga, diharapkan melakukannya saat usia kehamilan 3 bulan karena kondisi janin sudah kuat.

Terlebih bagi ibu hamil yang ingin melahirkan secara pervaginam, yang mana mereka ingin mendapatkan latihan pernapasan, sehingga napas menjadi lebih panjang dan kuat.

Kemudian, perempuan hamil yang melakukan yoga juga akan mendapatkan manfaat dari dilatihnya otot perut dan paha bagian dalam.

"Jadi waktu melahirkan, semua bagian reproduksi menjadi kuat, sehingga saat melahirkan jauh lebih mudah," imbuh Fajar.

Adapun kondisi yang dilarang untuk melakukan yoga meliputi ibu hamil yang mengalami flek atau pendarahan terus-menerus, usia kandungan masih di bawah tiga bulan atau yang menjalani program bayi tabung, untuk hanya menjalankan yoga atas saran dokter.

Baca Juga: 8 Penyebab Kentut saat Yoga, Gak Perlu Malu!

Topik:

  • Nurulia R F
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya