Ciri-ciri Nyeri Tubuh yang Jadi Gejala Diabetes, Waspada!
ilustrasi orang yang terkena diabetes (unsplash.com/De an Sun)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Diabetes masih menjadi salah satu penyakit paling menakutkan di Indonesia. Di negara kita, jumlah pasien diabetes mencapai 19,5 juta pada tahun 2021 lalu. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan penderita diabetes terbanyak kelima di dunia.
Diabetes adalah kondisi di mana seseorang memiliki kadar gula darah (glukosa) yang terlalu tinggi di tubuhnya. Pada kondisi normal, glukosa yang berasal dari makanan, akan dibawa insulin ke sel hati, lemak, dan otot untuk diolah jadi energi. Namun pada penderita diabetes, pankreas yang seharusnya memproduksi insulin gak bisa bekerja maksimal, bahkan berhenti bekerja sama sekali.
Akibatnya, glukosa menumpuk di darah dan menyebabkan sejumlah masalah. Gejala diabetes biasanya ditandai dengan mudah lelah, terlalu sering buang air kecil, hingga rasa lapar serta haus yang berlebihan. Jika dibiarkan, penderita diabetes akan mengalami neuropati diabetik yang membuat tubuh terasa sakit dan nyeri, apa itu?
1. Neuropati diabetik jadi komplikasi yang bikin penderita diabetes merasakan nyeri dan sakit di tubuhnya
ilustrasi sistem saraf manusia (unsplash.com/camilo jimenez)Neuropati diabetik merupakan komplikasi serius yang dialami oleh sebagian besar penderita diabetes, baik itu tipe 1 maupun tipe 2. Bisa dibilang, dari sekian banyaknya penderita diabetes di dunia, 50 persennya mengalami neuropati diabetik.
Dilansir Healthline, secara sederhana, neuropati diabetik adalah kerusakan saraf yang disebabkan oleh tingginya kadar gula darah yang terjadi secara terus-menerus. Kondisi ini membuat pasien diabetes merasakan sakit yang luar biasa pada beberapa bagian tubuh seperti kaki, dan tungkai kaki.
Berbeda dengan gejala awal diabetes, neuropati diabetik ini terjadi secara perlahan selama bertahun-tahun. Meski perlahan, rasa sakit yang dirasakan jelas bisa sangat mengganggu hingga membuat penderitanya kesulitan tidur bahkan mengalami depresi.
Baca Juga: Makanan yang Harus Dihindari Remaja Pengidap Diabetes
2. Tanda-tanda nyeri tubuh yang dirasakan penderita neuropati diabetik
Editor’s picks
gambar orang yang sedang mengecek kadar gula darah (freepik.com/xb100)Salah satu tanda utama seseorang terkena neuropati diabetik adalah rasa nyeri pada bagian tubuh tertentu yang mengalami kerusakan saraf. Biasanya rasa sakit ini bervariasi, tergantung tingkat keparahannya. Semakin parah kerusakan yang dialami, maka akan semakin nyeri juga rasanya.
Dilansir Loma Linda University Health, rasa nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk jarum. Beberapa penderita dengan kerusakan saraf yang parah juga mengalami rasa sakit yang tajam, dan terasa seperti terbakar. Di situasi ini, seseorang bukan hanya mengalami kesulitan untuk berjalan, tetapi juga melakukan hal-hal kecil lain, seperti mengambil atau menyuap makanan dengan sendok, bahkan berbaring di tempat tidur pun terasa menyakitkan.
3. Gejala lain yang dirasakan oleh penderita neuropati diabetik
gambar orang bertelanjang kaki (unsplash.com/Jordan Whitt)Rasa nyeri yang tajam bukan satu-satunya gejala yang dirasakan oleh para pasien yang mengalami neuropati diabetik. Ketika kerusakan saraf semakin parah, seseorang akan mengalami mati rasa. Mereka gak bisa lagi merasakan jari-jari, kaki, atau tungkai kakinya. Hal ini membuatnya kehilangan kepekaan terhadap sentuhan, juga kesulitan merasakan.
Orang-orang dengan neuropati diabetik bisa aja menginjak benda tajam, terluka, memegang benda yang terlalu panas hingga kulitnya melepuh, tapi gak merasakan sakit sama sekali. Mereka kadang gak menyadari bahwa kaki atau tangannya terluka. Gak hanya saraf kaki, kerusakan juga bisa merambat ke sistem pencernaan, membuat lambung gak bekerja dengan baik dalam mengolah makanan, hingga membuat gula darah semakin sulit untuk dikendalikan.
Orang-orang dengan diabetes, terutama yang telah mengalami komplikasi neuropati diabetik harus benar-benar memperhatikan makanan yang mereka konsumsi. Sayangnya, meski bisa mengendalikan gula darah, diet ketat pada makanan rendah gula gak membuat rasa nyeri yang ada hilang. Untuk itu, penanganan nyeri dengan menggunakan obat-obatan sangat diperlukan.
Baca Juga: Studi: Pola Tidur Tidak Teratur, Risiko Diabetes Naik
Referensi
Medline Plus. Diakses pada Juli 2024. Diabetic Foot.
Mount Sinai. Diakses pada Juli 2024. Diabetes and nerve damage.
Healthline. Diakses pada Juli 2024. Everything You Should Know About Diabetic Neuropathy.
Mayo Clinic. Diakses pada Juli 2024. Diabetic neuropathy.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
