Kandungan Minyak Makan Merah, Benarkah Kaya Manfaat?

Konon, anti-stunting, lho

Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan pabrik minyak makan merah atau yang juga dikenal sebagai minyak sawit merah. Produk turunan dari kelapa sawit ini dikatakan memiliki kandungan yang tidak kalah bermanfaat dibanding minyak goreng yang kita gunakan selama ini. 

Kandungan minyak makan merah bahkan dikatakan memiliki manfaat sebagai anti-stunting. Benarkah demikian? Berikut informasi mengenai minyak makan merah yang perlu kamu ketahui.

Perbedaan minyak makan merah dan minyak goreng biasa

Salah satu pertanyaan besar dari adanya minya makan merah ini tentu perbandingannya dengan minyak goreng biasa. Jika sama-sama dari sawit, lantas apa perbedaan keduanya? Well, perbedaan minyak makan merah dan minyak goreng biasa terletak pada proses produksinya.

Secara umum, minyak goreng sawit yang biasa kita gunakan melewati beberapa tahap dalam pembuatannya. Pembuatannya diawali dengan pengumpulan buah kelapa sawit, ditimbang dan disortir, direbus lalu dipres, hingga pemurnian minyak, melansir Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute.

Nah, minyak makan merah ini tidak melewati proses pemucatan atau pemurnian seperti minyak goreng pada umumnya. Alhasil, kamu tidak akan menemukan minyak berwarna kuning jernih, melainkan kemerahan sebagaimana minyak sawit aslinya.

Baca Juga: 7 Manfaat Minyak Kelapa untuk Ibu Hamil, Tak Terduga!

Kandungan minyak makan merah

Kandungan Minyak Makan Merah, Benarkah Kaya Manfaat?ilustrasi minyak goreng (pexels.com/RDNE Stock Project)

Sebelum benar-benar beralih dari minyak goreng biasa, tentu penasaran dengan kandungan minyak makan merah, bukan? Konon, minyak ini memiliki lebih banyak nutrisi karena tidak melewati tahap pemurnian seperti minyak goreng yang kita gunakan selama ini.

Ketiadaan proses tersebut dapat mempertahankan karotenoid pada minyak. Selain itu, Minyak Makan Merah atau yang disingkat M3 ini juga mengandung nutrisi penting lainnya seperti vitamin A, vitamin E, hingga betakaroten yang masing-masing jumlahnya dikatakan lebih tinggi dibanding minyak goreng lainnya, melansir situs Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDBKS).

Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute juga menyebutkan bahwa proses pembuatan minyak makan merah pun disebut mampu mempertahankan senyawa bioaktif (fitonutrien) dengan kadar relatif lebih tinggi. Termasuk kandungan fitosterol, squalene, co-enzym Q10, phenolics, dan ubiquinone di dalamnya. 

Manfaat minyak makan merah

Kandungan Minyak Makan Merah, Benarkah Kaya Manfaat?ilustrasi menggoreng makanan (pixabay.com/satif576)

Minyak makan merah dikatakan sebagai produk yang ideal karena lebih alami, non-GMO, bebas trans fats, bebas PHO, dan diproses pada suhu rendah, melansir laman BPDPKS. Berkat segala prosesnya dan nutrisi di dalamnya, minyak makan merah dikatakan memiliki sejumlah manfaat bagi tubuh.

Kombinasi kandungan minyak makan merah dikatakan mampu mencegah stunting pada anak. Stunting sendiri merupakan kondisi ketika anak mengalami gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan akibat kurangnya nutrisi sejak dalam kandungan, melansir Tanoto Foundation.

Dilansir situs resmi Kementerian Pertanian, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) juga menyebutkan bahwa asam oleat dan asam linoleat pada M3 dapat membantu proses pembentukan dan perkembangan otak. Lebih lanjut, senyawa tersebut juga bisa meningkatkan metabolisme anak. 

Kandungan minyak makan merah di atas dikatakan menjadi salah satu solusi bagi tingginya angka stunting di Indonesia. Selain itu, berkat tidak adanya proses pemurnian, membuat minyak ini bisa mengurangi limbah produksi. Tertarik mencobanya?

Baca Juga: Kandungan Kulit Manggis dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya