Benarkah Daging Kambing Bisa Atasi Anemia atau Kurang Darah?

Wajib diperhatikan sebelum mengonsumsinya

Intinya Sih...

  • Daging kambing mengandung zat besi yang diperlukan tubuh untuk membentuk hemoglobin pada darah.
  • Konsumsi daging kambing dapat meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, mendukung produksi hemoglobin, dan mencegah anemia.
  • Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung larangan penderita hipertensi untuk mengonsumsi daging kambing, namun cara pengolahan dan konsumsi yang berlebihan tetap berisiko.

Pernahkah kamu disarankan untuk mengonsumsi daging kambing saat mengalami darah rendah? Terlepas dari itu, konon daging hewan dikatakan mampu meningkatkan kadar sel darah merah sehingga cocok untuk kamu yang anemia.

Namun, benarkah daging kambing bisa atasi anemia? Berikut penjelasan lebih lengkapnya.

Benarkah daging kambing bisa atasi anemia?

Benarkah Daging Kambing Bisa Atasi Anemia atau Kurang Darah?ilustrasi anemia (freepik.com/Jcomp)

Pada dasarnya, daging kambing mengandung berbagai nutrisi, salah satunya zat besi. Nutrisi tersebut diperlukan tubuh guna membentuk protein bernama hemoglobin pada darah.

Kadar hemoglobin sangat penting bagi tubuh. Jika kadar hemoglobin kurang, sel darah merah tidak bisa membawa oksigen ke paru-paru dan ke seluruh tubuh. Nah, konsumsi daging kambing dapat meningkatkan zat besi dalam tubuh sehingga mendukung produksi hemoglobin. 

Kandungan zat besi pada daging kambing bahkan lebih tinggi dibanding daging sapi dan ayam. Secara tidak langsung, kandungan zat besi daging kambing dapat meningkatkan hemoglobin yang membantu mencegah anemia.

Akan tetapi, bukan berarti daging kambing adalah obat bagi penderita anemia, ya. Kondisi kurang darah terbagi menjadi beberapa jenis dengan penyebab dan tingkat keparahan berbeda. Oleh karenanya, mengonsumsi makanan kaya zat besi saja mungkin tidak cukup untuk memenuhi asupan zat besi harian pada seseorang dengan kondisi tertentu.

Lebih lanjut, meski jawaban benarkah daging kambing bisa atasi anemia adalah benar, bukan berarti kamu bisa mengonsumsinya berlebihan, ya. Makan daging kambing terlalu banyak tetap berisiko, misalnya dapat meningkatan risiko kanker. 

Baca Juga: Benarkah Torpedo Kambing Bisa Meningkatkan Vitalitas? Ini Faktanya

Apakah daging kambing bisa menyebabkan tekanan darah tinggi?

Benarkah Daging Kambing Bisa Atasi Anemia atau Kurang Darah?ilustrasi daging kambing (freepik.com/freepik)

Selain mitos benarkah daging kambing bisa atasi anemia, ada juga isu yang berkembang bahwa penderita hipertensi tidak boleh mengonsumsi daging kambing. Benarkah demikian?

Studi dalam Asian-Australasian Journal of Animal Sciences menyebutkan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hal tersebut. Dua percobaan dilakukan untuk memperjelas apakah tekanan darah meningkat setelah mengonsumsi hidangan berbahan daging kambing. Dari percobaan tersebut ditemukan bahwa konsumsi daging kambing tidak menyebabkan tekanan darah meningkat. Akan tetapi, banyaknya garam dan variasi bumbu yang digunakan pada masakan berbahan dasar kambing itulah yang jadi penyebabnya. 

Alih-alih daging kambingnya, meningkatnya risiko tersebut lebih karena cara pengolahannya. Ketika daging kambing dibakar atau dimasak pada suhu sangat tinggi dapat mengakibatkan amina heterosiklik (HCA) dan amina polisiklik (PAH). Keduanya adalah bahan kimia yang diduga bisa meningkatkan risiko kanker.

Berapa banyak daging kambing yang aman dikonsumsi?

Benarkah Daging Kambing Bisa Atasi Anemia atau Kurang Darah?ilustrasi daging kambing (pexels.com/Becerra Govea Photo)

Memasukkan daging kambing pada menu harian sangat disarankan karena dapat memenuhi kebutuhan protein harian. Lantas, seberapa banyak daging yang bisa dikonsumsi per harinya? Jawabannya tergantung pada kondisimu. 

Pada kondisi normal, disarankan untuk tidak mengonsumsi daging lebih dari 70 gram sehari. Ini meliputi semua jenis daging merah, termasuk daging kambing dan sapi. Namun, angka yang disarankan bisa berkurang tergantung pada kesehatan atau jenis daging yang dikonsumsi. Adapun daging kambing yang diolah dengan cara diasap, diawetkan, diasinkan, bahkan ditambahkan bahan pengawet hanya boleh dikonsumsi dalam porsi kecil.

Benarkah daging kambing bisa atasi anemia? Meski tidak secara langsung, zat besi pada daging kambing bisa meningkatkan hemoglobin yang dibutuhkan tubuh untuk bekerja optimal. Secara tidak langsung, hal tersebut bisa membantu mengatasi anemia. 

Referensi:

Healthline. Diakses Mei 2024. Is Goat Meat Healthy? All You Need to Know
Medicine Net. Diakses Mei 2024. Goat Meat: Nutrients, Benefits, Downsides, and More
Prairie View A&M University. Diakses Mei 2024. Goat Meat a Healthy Choice
Vinmec International Hospital. Diakses Mei 2024. Grilled goat meat has a lot of nutrition?
Asian-Australasian Journal of Animal Sciences. Diakses Mei 2024. Goat meat does not cause increased blood pressure
Cleveland Clinic. Diakses Mei 2024. Iron-Deficiency Anemia
NHS. Diakses Mei 2024. Meat in your diet
Biochemistry & Pharmacology. Diakses Mei 2024. Cancer-promoting and Inhibiting Effects of Dietary Compounds: Role of the Aryl Hydrocarbon Receptor (AhR)

Baca Juga: Kandungan Gizi pada Daging Domba, Apakah Lebih Sehat dari Kambing?

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya