10 Penyebab Telapak Kaki Nyeri setelah Lari, Bisa Jadi Ada Kelainan

Temui dokter jika nyeri selalu muncul setelah lari

Kaki adalah salah satu struktur tubuh manusia yang paling kompleks. Kaki tersusun dari 33 sendi, 26 tulang, dan lebih dari seratus otot, tendon, serta ligamen yang bekerja sama untuk membangun kekuatan kaki.

‌Kerusakan pada salah satu struktur tersebut dapat menyebabkan nyeri pada kaki setelah berlari. Nyeri dapat dialami pada berbagai area, salah satunya telapak kaki.

Ketahui beberapa alasan telapak kaki terasa nyeri setelah berlari lewat ulasan di bawah ini.

1. Plantar fasciitis

Plantar fasciitis adalah cedera kaki yang persisten akibat berlari. Pada atlet, ini dapat menyebabkan mereka kesulitan berlari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Plantar fasciitis menyebabkan nyeri di sepanjang telapak kaki, dari tumit hingga bawah jari-jari.

Cedera kaki ini disebabkan oleh kerusakan dan peradangan pada plantar fascia, jaringan ikat fibrosa di sepanjang telapak kaki mulai dari tumit hingga pangkal jari kaki.

Plantar fasciitis lebih mungkin dialami oleh orang yang berlari secara berlebihan, obesitas, dan penggunaan sepatu yang tidak mendukung.

2. Tendinopati tibialis posterior

10 Penyebab Telapak Kaki Nyeri setelah Lari, Bisa Jadi Ada Kelainanilustrasi telapak kaki sakit (freepik.com/javi_indy)

Tendinopati tibialis posterior dapat menyebabkan nyeri pada punggung dan telapak kaki setelah berlari. Otot tibialis posterior memainkan peran penting dalam menopang lengkungan telapak kaki dan mencegah kaki berguling dan roboh saat kamu berlari.

Tendinopati tibialis posterior juga bisa menyebabkan nyeri di sepanjang pergelangan kaki bagian dalam dan betis serta menyebabkan telapak kaki menjadi rata.

Lari menuruni bukit yang berlebihan, sepatu yang tidak tepat, dan otot kaki bagian bawah yang lemah dapat meningkatkan risiko mengalami cedera lari ini.

3. Metatarsalgia

Metatarsalgia adalah nyeri pada bola kaki tempat lima tulang metatarsal berada. Metatarsal membantu membentuk lengkungan kaki, yang penting untuk aktivitas berjalan dan menahan beban.

Nyeri metatarsalgia sering digambarkan sebagai nyeri yang tajam atau terbakar. Kondisi ini bisa memburuk saat kamu berdiri, berlari, berjalan, atau melenturkan kaki.

Metatarsalgia paling sering dialami orang yang sering berlari atau melompat. Faktor risiko metatarsalgia lainnya meliputi:

  • Memiliki telapak kaki yang sangat melengkung.
  • Memiliki tulang kaki yang sangat panjang.
  • Memiliki hammertoe (kelainan bentuk jari kaki yang ditandai dengan jari menekuk ke bawah).
  • Kelebihan berat badan. 
  • Mengenakan sepatu hak tinggi atau sepatu yang ukurannya tidak sesuai.
  • Mengalami masalah peredaran darah.
  • Mengidap asam urat.
  • Mengidap diabetes.

Baca Juga: Jalan Kaki 30 Menit Membakar Berapa Kalori? Ini Manfaatnya

4. Neuropati perifer

10 Penyebab Telapak Kaki Nyeri setelah Lari, Bisa Jadi Ada Kelainanilustrasi neuropati perifer (freepik.com/fabrikasimf)

Neuropati perifer disebabkan oleh kerusakan saraf yang terletak bagian otak dan sumsum tulang belakang.

Neuropati perifer dapat menyebabkan masalah sensasi pada tangan dan kaki, seperti kesemutan, terbakar, terguncang, atau tertusuk. Nyeri biasanya memburuk saat berjalan atau berdiri.

5. Fraktur stres

Berlari, bermain basket, tenis, atau aktivitas apa pun yang mengharuskanmu menghentakkan kaki berulang kali dapat menyebabkan keretakan kecil pada tulang, terutama pada tungkai bawah. Melakukannya lebih sering akan membuatnya makin parah.

Jika fraktur stres terjadi, kamu perlu beristirahat selama beberapa minggu agar keadaan tidak memburuk.

6. Kaki datar

10 Penyebab Telapak Kaki Nyeri setelah Lari, Bisa Jadi Ada Kelainanilustrasi kaki rata (freepik.com/freepik)

Kaki datar atau kaki rata adalah suatu kondisi ketika salah satu atau kedua kaki tidak memiliki lengkungan sama sekali. Saat kamu berdiri, kamu tidak dapat melihat lengkungan kaki dari samping.

Orang dengan kaki datar sering kali mengalami rasa sakit pada kaki setelah berlari.

Gejala lain dari kaki datar mungkin termasuk:

  • Kram kaki.
  • Nyeri otot pada kaki atau tungkai.
  • Nyeri pada bagian telapak, pergelangan kaki, tumit atau bagian luar kaki.
  • Nyeri saat berjalan.

7. Kaki cavus

Kaki cavus adalah kondisi saat bagian bawah kaki memiliki lengkungan yang sangat tinggi. Ini dapat disebabkan oleh kondisi neurologis, seperti palsi serebral atau distrofi otot.

Kaki dengan lengkungan tinggi sering kali menyebabkan penurunan jangkauan gerakan dan penyerapan guncangan. Area kaki yang bersentuhan dengan tanah biasanya hanya bagian telapak kaki bagian depan dan tumit.

8. Artritis

10 Penyebab Telapak Kaki Nyeri setelah Lari, Bisa Jadi Ada Kelainanilustrasi telapak kaki sakit (pexels.com/Erwans Socks)

Artritis melibatkan degenerasi tulang rawan pada persendian di antara tulang-tulang. Tulang rawan menjadi bantalan bagi tulang dan menghaluskan ujung dua tulang yang menyatu pada sendi dan memungkinkan tulang-tulang yang mengartikulasi bergerak relatif satu sama lain dengan gesekan minimal.

Oleh karena itu, saat kamu mengalami artritis dan merasakan nyeri, kamu mungkin juga mengalami krepitus, yang mengacu pada suara atau sensasi berderak akibat gesekan tulang yang bergesekan. Mungkin juga terjadi hilangnya fleksibilitas pada sendi.

Pelari dapat mengalami artritis pada sendi mana pun di kaki, tetapi artritis ini sangat umum terjadi di sepanjang kepala dan pangkal tulang metatarsal. Karena artritis terjadi akibat degenerasi akibat akumulasi keausan, pelari yang lebih tua lebih rentan terhadap artritis.

Artritis di kaki adalah kondisi kronis yang berkembang perlahan seiring waktu. Kondisi ini jarang terjadi secara tiba-tiba kecuali terjadi cedera traumatis (seperti fraktur Lisfranc).

9. Hallux rigidus

Hallux rigidus, atau jempol kaki kaku, adalah bentuk artritis degeneratif yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.

Kondisi ini terutama memengaruhi sendi metatarsophalangeal, yang menghubungkan jempol kaki dengan bagian kaki lainnya.

Sendi ini sangat penting untuk berjalan dan berlari, dan penggunaan berlebihan atau cedera dapat mengakibatkan kondisi yang menyakitkan hallux rigidus.

10. Sinus tarsi syndrome

10 Penyebab Telapak Kaki Nyeri setelah Lari, Bisa Jadi Ada Kelainanilustrasi pelari (pixabay.com/Phi Nguyễn)

Nyeri di bagian luar telapak kaki, biasanya tepat di depan maleolus lateral (tulang pergelangan kaki yang besar dan menonjol), dapat mengindikasikan sinus tarsi syndrome, yaitu peradangan pada saluran tempat beberapa ligamen berjalan dari telapak kaki ke pergelangan kaki.

Kondisi ini dapat berkembang setelah terkilir parah pada pergelangan kaki atau jika kamu terlalu pronasi kaki (cara telapak kaki berotasi ketika kaki mendarat di permukaan saat berlari), yang menyebabkan pergelangan kaki mengarah ke dalam, sehingga memberikan tekanan berlebihan pada saluran ini.

Jika rasa sakit pada kaki selalu muncul setelah berlari, kamu harus menemui dokter. Sebab, bisa jadi ini menandakan adanya cedera atau kelainan pada kaki. Nantinya, tim medis akan melakukan rontgen, MRI, pemindaian tulang, atau pencitraan diagnostik lainnya.

Baca Juga: 5 Jenis Nyeri Kaki yang Tidak Boleh Diabaikan

Referensi

Cleveland Clinic. Diakses pada Juni 2024. Flat Feet.
Marathon Handbook. Diakses pada Juni 2024. Foot Pain After Running? 12 Likely Causes And How To Fix It.
Runner's World. Diakses pada Juni 2024. What causes pain the arch of the foot when running (and what to do about it).
Verywell Health. Diakses pada Juni 2024. Bottom of Foot Pain.
WebMD. Diakses pada Juni 2024. Guide to Overuse Injuries.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya