Fakta Kesuburan pada Usia 20, 30, dan 40 Tahun

Benarkah kesuburan menurun seiring bertambahnya usia?

Intinya Sih...

  • Kesuburan perempuan paling subur pada usia 20-an, dengan peluang kehamilan sebesar 20 hingga 25 persen setiap bulan.
  • Kesuburan mulai menurun pada usia 30-an, dan sangat kecil pada usia 40 tahun.
  • Kesuburan laki-laki juga menurun seiring bertambahnya usia, umumnya dimulai sekitar usia 40 tahun.

Kapasitas alami perempuan untuk memiliki keturunan makin menurun seiring bertambahnya usia. Kesuburan pada usia 30-an tentu tidak sama dengan pada usia 20-an. 

Perempuan dilahirkan dengan sekitar 1 hingga 2 juta sel telur. Namun, hanya tersisa sekitar 400.000 sel telur pada awal menstruasi, yang terjadi sekitar usia 12 tahun.

Jumlah sel telur selanjutnya terus menurun seiring bertambahnya usia. Pada akhir usia 30-an dan 40-an, persediaan sel telur menjadi makin sedikit. Juga, ada beberapa faktor yang mungkin dapat menyebabkan menurunnya kesuburan perempuan seiring waktu.

Di bawah ini akan dibahas fakta kesuburan perempuan pada usia 20, 30, dan 40 tahun serta pada laki-laki.

1. Kesuburan pada usia 20-an

Dari sisi biologis, perempuan berada pada kondisi paling subur pada usia 20-an, dengan peluang kehamilan sebesar 20 hingga 25 persen setiap bulannya. Risiko kelainan kromosom dan keguguran juga rendah pada rentang usia ini. Kendati demikian, perempuan pada usia 20-an juga dapat mengalami infertilitas atau ketidaksuburan. 

Meskipun kualitas sel telur biasanya bukan masalah bagi perempuan pada usia ini, masih ada kemungkinan perempuan mengalami penurunan cadangan ovarium, kelainan tuba falopi atau rahim, atau sulit hamil karena memiliki pasangan dengan jumlah sperma rendah.

Untuk meningkatkan kesuburan, bisa dilakukan dengan mengubah gaya hidup, seperti menjaga berat badan normal, menghindari alkohol dan rokok, serta membatasi asupan kafein.

2. Kesuburan pada usia 30-an

Fakta Kesuburan pada Usia 20, 30, dan 40 Tahunilustrasi tes kehamilan (pexels.com/cottonbro studio)

Kesuburan mulai menurun di usia 30-an. Namun, seberapa besar penurunannya akan berbeda-beda pada setiap kasus. Perubahan yang terjadi sangat individual, bisa halus atau sangat dramatis.

Karena kesuburan mulai menurun lebih cepat setelah usia 35 tahun, sebagian besar ginekolog menyarankan pasutri untuk mencoba hamil dengan cara alami hingga enam bulan, lebih dari itu sebaiknya dengan bantuan ginekolog.

Usia laki-laki juga dapat memengaruhi peluang perempuan untuk hamil. Sebab, kesuburan laki-laki juga menurun seiring waktu, meskipun pada tingkat yang lebih lambat daripada perempuan.

Untuk perempuan menjelang usia 35 tahun yang belum ingin memiliki anak, para ahli menyarankan untuk melakukan pembekuan sel telur. Ini dilakukan untuk berjaga-jaga jika suatu saat mereka ingin memiliki keturunan, tetapi sudah tidak dalam usia yang produktif.

Dalam kasus tersebut, sel telur yang sudah dibekukan dapat digunakan untuk perawatan fertilisasi in vitro.

Baca Juga: 7 Cara Membedakan PMS dan Hamil, Kenali dari Ciri-Cirinya

3. Kesuburan pada usia 40-an

Saat memasuki usia 40 tahun, peluang perempuan untuk bisa hamil menjadi sangat kecil, yaitu kurang dari 5 persen setiap bulan.

Bagi perempuan yang berusia 45 hingga 49 tahun, peluangnya turun menjadi 1 persen. Itu lantaran kuantitas dan kualitas sel telur menurun seiring bertambahnya usia. 

Poin plusnya adalah perempuan yang hamil pada usia 40-an sering kali lebih tenang saat menghadapi potensi hambatan dalam hal hamil. Meskipun mereka menghadapi stresor yang sama seperti perempuan hamil lainnya, tetapi mereka yang hamil pada usia yang lebih tua bisa lebih nyaman dengan diri mereka sendiri, lebih percaya diri secara mental dan finansial, dan lebih bersedia mengikuti saran dokter.

4. Kesuburan laki-laki

Fakta Kesuburan pada Usia 20, 30, dan 40 Tahunilustrasi pasangan suami istri (pexela.com/Smoke Weddings)

Sama seperti perempuan, kesuburan laki-laki juga menurun seiring bertambahnya usia. Namun, proses ini biasanya dimulai sekitar usia 40 tahun.

Setelah usia tersebut, laki-laki memiliki volume air mani dan jumlah sperma yang lebih sedikit. Sperma yang mereka miliki tidak dapat berenang dengan baik. Sel sperma laki-laki berusia lanjut juga lebih mungkin memiliki kelainan genetik dibandingkan mereka yang lebih muda.

Makin tua usia laki-laki, makin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk menghamili istrinya. Dan, sang istri memiliki risiko lebih besar mengalami keguguran, berapa pun usianya.

5. Kapan harus mencari bantuan

Jika kamu mencoba untuk hamil, tetapi tidak kunjung berhasil, berikut adalah waktu untuk menemui dokter:

  • Dalam waktu satu tahun setelah mencoba jika kamu berusia di bawah 35 tahun.
  • Dalam waktu 6 bulan setelah mencoba jika kamu berusia di atas 35 tahun.

Pasangan dengan penyakit genetik atau mengalami beberapa kali keguguran juga harus memeriksakan diri ke dokter atau spesialis kesuburan.

Akhir kata, kesuburan berubah seiring bertambahnya usia. Meskipun begitu, tetapi bukan berarti pasangan suami istri usia lanjut tidak bisa memiliki anak. Ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan peluang kehamilan seiring bertambahnya usia.

Pada intinya, melindungi kesehatan secara keseluruhan, melakukan hubungan seks yang aman, menghindari rokok, dan mengatasi masalah menstruasi tidak teratur dapat membantu menjaga kesuburan, berapa pun usiamu.

Baca Juga: 7 Jenis Tes Kesuburan untuk Perempuan, Bantu Program Hamil

Referensi

Healthline. Diakses pada Juli 2024. What's the Best Age to Get Pregnant?
Parents. Diakses pada Juli 2024. What To Know About Infertility in Your 20s, 30s, and 40s.
Shady Grove Fertility. Diakses pada Juli 2024. Getting Pregnant in Your 20s, 30s, and 40s.
Verywell Family. Diakses pada Juli 2024. What to Know About Fertility in Your 20s, 30s, 40s, and Beyond.

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya