Bisakah Stres Menyebabkan Sembelit?
Intinya Sih...
- Ada hubungan antara pikiran dan tubuh. Peningkatan hormon stres dapat memicu gangguan fungsi usus, yang selanjutnya menyebabkan sembelit.
- Stres diketahui menyebabkan perubahan pada kebiasaan buang air besar, termasuk sembelit. Ketika stres menyebabkan gejala fisik, itu dikenal sebagai gejala somatik.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua orang pasti pernah mengalami sembelit atau konstipasi. Sering kali, sembelit disebabkan oleh perubahan pola makan atau faktor gaya hidup lainnya. Namun, kamu mungkin juga memperhatikan perubahan pada kebiasaan buang air besar saat sedang stres.
Memiliki sistem pencernaan yang sehat melibatkan lebih dari sekadar mengonsumsi makanan yang tepat. Ada hubungan antara pikiran dan tubuh. Peningkatan hormon stres dapat memicu gangguan fungsi usus, yang selanjutnya menyebabkan sembelit.
Baca sampai selesai untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana stres dan sembelit saling terkait.
1. Tanda-tanda sembelit
Berikut adalah tanda-tanda sembelit yang paling umum:
- Tinja keras dan kering.
- Tinja sulit dikeluarkan.
- Rasa nyeri saat buang air besar.
- Buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu.
- Sakit perut, perut terasa penuh.
2. Apakah stres dapat menyebabkan sembelit?
Jawaban singkatnya, ya!
Stres diketahui menyebabkan perubahan pada kebiasaan buang air besar, termasuk sembelit. Ketika stres menyebabkan gejala fisik, itu dikenal sebagai gejala somatik.
Efek yang ditimbulkan hormon stres pada tubuh dapat menyebabkan sembelit. Selain itu, saat stres, seseorang cenderung mengonsumsi makanan yang tidak sehat, kurang berolahraga, kurang tidur, atau kurang minum. Semua faktor ini dapat menyebabkan konstipasi.
Menurut studi tahun 2014, stres dapat menyebabkan sembelit dengan cara ini:
- Saat sedang stres, kelenjar adrenal tubuh melepaskan hormon epinefrin, yang membuat tubuh berada dalam mode lawan atau lari (fight-or-flight). Hormon ini menyebabkan tubuh mengalihkan aliran darah dari usus menuju organ-organ vital, seperti jantung, paru-paru, dan otak. Akibatnya, pergerakan usus melambat, dan konstipasi dapat terjadi.
- Stres menyebabkan peningkatan permeabilitas usus. Ini selanjutnya memungkinkan senyawa inflamasi masuk ke usus, yang dapat menyebabkan perasaan penuh di perut.
- Stres memengaruhi bakteri sehat normal di usus sehingga memperlambat pencernaan.
Baca Juga: Apakah Stres Bisa Menyebabkan Keputihan? Ini Penjelasannya
Editor’s picks
3. Gejala sembelit akibat stres
Cara terbaik untuk mengidentifikasi apakah sembelit disebabkan oleh stres adalah dengan memperhatikan perubahan terkait stres lainnya. Waspadai gejala berikut yang menunjukkan bahwa sistem saraf dalam kondisi waspada tinggi akibat stres:
- Kesulitan tidur.
- Perubahan nafsu makan.
- Pelupa, kesulitan berkonsentrasi.
- Jantung berdebar, sakit kepala, otot tegang, usus sensitif.
- Mudah tersinggung, perubahan suasana hati.
- Perilaku seperti menggigit kuku, menggemeretakkan gigi, peningkatan konsumsi alkohol.
4. Penyebab lain sembelit
Selain karena stres, ada alasan lain mengapa kamu dapat mengalami sembelit. Berikut beberapa penyebabnya yang umum:
- Pola makan rendah serat.
- Kurang asupan cairan.
- Kurang bergerak.
- Konsumsi obat-obatan tertentu.
- Masalah pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar dan penyakit radang usus.
5. Apa yang dapat dilakukan
Jika stres menyebabkan sembelit kronis, kamu dapat mengatasinya dengan cara berikut:
- Minum obat pencahar yang dijual bebas untuk mendorong buang air besar.
- Yoga, olahraga, dan meditasi dapat membantu meredakan stres.
- Pertimbangkan terapi bicara atau terapi perilaku kognitif untuk membantu mengelola perasaan cemas dan depresi.
- Jika kamu mengidap sindrom iritasi usus besar, antidepresan dosis rendah dapat membantu mengurangi perasaan cemas dengan memengaruhi neurotransmiter di otak dan usus.
- Lakukan perubahan gaya hidup yang sehat, seperti meningkatkan asupan makanan tinggi serat dan tidur cukup.
Jadi, benar bahwa stres dapat menyebabkan sembelit. Stres menyebabkan konstipasi dengan cara mengubah pola makan, membuat kamu malas bergerak, mengganggu keseimbangan bakteri usus, dan mengacaukan hormon.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi BAB Keras, Bebas Sembelit dan Sakit Perut
Referensi
Chang, Yu-Ming, Mohamad El-Zaatari, dan John Y Kao. “Does stress induce bowel dysfunction?” Expert Review of Gastroenterology & Hepatology 8, no. 6 (31 Mei 2014): 583–85.
Healthline. Diakses pada Agustus 2024. Is Stress Causing My Constipation?
Healthnews. Diakses pada Agustus 2024. Can Stress Cause Constipation? Find Out Here.
Medical News Today. Diakses pada Agustus 2024. How is stress linked with constipation?