Apakah Minum Air Garam Dapat Mengatasi Sakit Kepala?

Kenali juga efek sampingnya

Intinya Sih...

  • Sakit kepala dapat dipicu oleh dehidrasi, terutama jika kamu berkeringat saat berolahraga atau cuaca yang sangat panas, yang menyebabkan tubuh kehilangan banyak natrium. Dalam kasus ini, minum air garam dapat membantu menghidrasi dan meningkatkan kadar natrium, yang dapat membantu mengobati gejala sakit kepala.

Sakit kepala dan migrain adalah kondisi yang bisa sangat melemahkan. Untungnya, ada banyak pilihan pengobatan untuk mengatasinya.

Minum air garam diklaim mampu mengatasi sakit kepala. Namun, apakah anggapan ini benar? Di sini, kita akan meneliti klaim tersebut serta mengeksplorasi potensi manfaat dan risikonya.

1. Jenis sakit kepala

Ada banyak jenis sakit kepala. Berikut adalah jenis sakit kepala yang paling umum:

  • Migrain: Migrain adalah sakit kepala parah dan menyakitkan yang disertai dengan sensasi berdenyut, biasanya di satu sisi kepala. Migrain juga dapat disertai dengan gejala lain, seperti mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya.
  • Sakit kepala tegang: Sakit kepala tegang adalah sakit kepala ringan hingga sedang, di mana tekanan terasa di pelipis dan dahi. Ini digambarkan seperti ada pita ketat yang melilit kepala.
  • Sakit kepala cluster: Sakit kepala cluster adalah sakit kepala parah, yang bisa terjadi di satu sisi dan terjadi dalam waktu singkat tetapi sering.

2. Penyebab sakit kepala

Apakah Minum Air Garam Dapat Mengatasi Sakit Kepala?ilustrasi sakit kepala (freepik.com/Jcomp)

Setiap jenis sakit kepala memiliki faktor penyebab yang unik, termasuk genetika, jenis kelamin, stres, dan penggunaan obat-obatan. Berikut beberapa penyebab sakit kepala:

  • Migrain: Migrain dapat dipicu oleh stres emosional, perubahan hormonal, gangguan tidur, faktor pola makan, dan perubahan lingkungan. Pemicu tambahan meliputi tidak makan, ketinggian, perubahan cuaca, konsumsi alkohol, makanan tertentu, dan paparan bau yang menyengat 
  • Sakit kepala tegang: Sakit kepala tegang diyakini melibatkan campuran faktor genetik, otot, nutrisi, dan lingkungan. Kadar vitamin B12 dan vitamin D yang rendah dapat dikaitkan dengan sakit kepala tegang. Stres juga dapat menyebabkan sakit kepala tegang dengan menyebabkan ketegangan otot dan nyeri di kepala dan leher, serta peningkatan sensitivitas pada sistem saraf.
  • Sakit kepala cluster: Penyebab pasti sakit kepala cluster belum sepenuhnya dipahami, tetapi ini lebih banyak terjadi pada laki-laki, orang berusia di atas 30 tahun, mereka yang mengonsumsi alkohol, dan individu dengan riwayat trauma kepala atau operasi otak.

Baca Juga: 6 Manfaat Mencium Aroma Bunga Bagi Tubuh, Atasi Anxiety hingga Migrain

3. Apakah minum air garam dapat mengobati sakit kepala?

Sakit kepala dapat dipicu oleh dehidrasi, terutama jika kamu berkeringat saat berolahraga atau cuaca yang sangat panas, yang menyebabkan tubuh kehilangan banyak natrium. Minum air garam dapat membantu menghidrasi dan meningkatkan kadar natrium, yang dapat membantu mengobati gejala sakit kepala.

Sakit kepala juga dapat terjadi karena tidak mengonsumsi cukup garam dalam makanan seperti yang biasa dikonsumsi tubuh. Jika kamu melewatkan waktu makan atau mengurangi asupan natrium, ini dapat memicu sakit kepala dan menginginkan makanan atau air asin hingga kamu mengonsumsi cukup natrium untuk memuaskan keinginan tubuh.

4. Apakah garam memperburuk gejala sakit kepala?

Apakah Minum Air Garam Dapat Mengatasi Sakit Kepala?ilustrasi sakit kepala (freepik.com/Studio Racool)

Meskipun air garam dapat membantu mengatasi sakit kepala, tetapi asupan garam yang terlalu banyak juga dapat menjadi pemicunya.

Sebuah studi tahun 2021 yang melibatkan 224 perempuan dan 38 laki-laki menemukan hubungan antara kadar natrium, darah tinggi, dan durasi migrain. Penelitian tersebut menunjukkan tingginya asupan garam dapat memperburuk migrain. Tingginya natrium juga menyebabkan darah tinggi, yang merupakan salah satu faktor pemicu migrain.

Selain itu, asupan garam yang terlalu tinggi juga menimbulkan beberapa efek samping, meliputi:

  • Tekanan darah tinggi: Asupan garam yang berlebihan telah dikaitkan dengan hipertensi, yang meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung. Untuk mengurangi risiko kardiovaskular, kamu perlu membatasi asupan garam.
  • Masalah ginjal: Asupan garam yang tinggi juga buruk bagi fungsi ginjal. Tingginya asupan natrium telah dikaitkan dengan penyakit ginjal kronis dan tekanan darah tinggi, yang selanjutnya memengaruhi fungsi ginjal.
  • Interaksi obat: Asupan garam yang tinggi juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, terutama pada orang yang mengonsumsi obat untuk darah tinggi atau gagal jantung. Asupan natrium yang berlebihan pada orang yang mengonsumsi obat diuretik dapat menyebabkan hipernatremia, yang berpotensi menyebabkan kejang pada kasus yang parah.

5. Pengobatan lain untuk sakit kepala

Menggunakan air garam untuk mengatasi sakit kepala memiliki pro dan kontra. Untungnya, masih ada pilihan cara lain untuk mengatasi sakit kepala, berikut beberapa di antaranya:

  • Kompres dingin: Kompres dingin yang diletakkan di kepala atau area leher dapat meredakan sakit kepala. 
  • Tetap terhidrasi: Minum lebih banyak air dapat meredakan sakit kepala, membuatnya tidak terlalu parah, durasinya lebih pendek, dan lebih jarang. 
  • Yoga: Berlatih yoga terbukti mampu memperbaiki gejala sakit kepala.
  • Tidur berkualitas baik: Tidur lebih lama, tanpa gangguan, dan lebih nyenyak dapat membantu meringankan gejala sakit kepala dan migrain. 
  • Obat herbal: Beberapa herbal terbukti mampu mengobati gejala sakit kepala. Herbal ini, meliputi kurkumin, citron, ketumbar, mentol, dan kamomil.

Jadi, air garam dapat membantu meredakan gejala sakit kepala yang disebabkan oleh dehidrasi atau natrium darah rendah. Namun, air garam tidak selalu menjadi pengobatan terbaik untuk sakit kepala. Sebaiknya, hubungi profesional medis jika kamu memiliki gejala migrain yang tidak hilang dengan minum air atau perawatan rumahan lainnya, seperti pereda nyeri.

Baca Juga: Tes Kehamilan dengan Garam, Apakah Akurat?

Referensi

Arab, Arman, Fariborz Khorvash, et al. “Is There a Relationship between Dietary Sodium and Potassium Intake and Clinical Findings of a Migraine Headache?” British Journal of Nutrition 127, no. 12 (August 11, 2021): 1839–48.
Healthline. Diakses pada September 2024. Does Salt Therapy Help Relieve Migraine Symptoms?
Healthnews. Diakses pada September 2024. Salt Water for Headaches and Migraines: Is It a Miracle Cure?

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya