Kapan Bisa Memulai dan Menghentikan Membedung Bayi?

Memberi kenyamanan, tapi tak selamanya bisa dilakukan

Intinya Sih...

  • Membedung bayi boleh dilakukan sejak lahir.
  • Membedung harus dihentikan saat bayi mulai berguling untuk keamanan dan perkembangan motoriknya.
  • Tanda-tanda menghentikan membedung: refleks kaget hilang, sering terbangun tengah malam, berhasil lepas dari bedung, atau melawan saat dibedung.

Membedung bayi adalah praktik perawatan bayi yang telah dilakukan sejak ribuan tahun silam. Praktik ini bisa memberi kenyamanan dan kehangatan pada si kecil, terutama saat mereka tidur. Oleh karena itu, banyak orangtua yang memutuskan untuk membedung bayinya.

Namun, beberapa orang mungkin bertanya-tanya kapan waktu yang tepat untuk memulai dan menghentikan membedung bayi. Pasalnya, meski bisa membuat bayi nyaman, membedung bayi juga memiliki beberapa risiko kesehatan buat si kecil jika dilakukan secara tidak tepat atau keliru. Nah, untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memulai dan berhenti membedung, yuk, simak ulasannya berikut ini!

1. Kapan bisa memulai membedung bayi?

Kapan Bisa Memulai dan Menghentikan Membedung Bayi?ilustrasi membedung bayi (pexels.com/Kampus Production)

Membedung bayi sudah boleh dilakukan sejak bayi baru lahir atau segera setelahnya. Praktik ini dipercaya dapat menciptakan suasana mirip dalam rahim yang sempit sehingga membuat si kecil nyaman dan tidur lebih pulas. Tak hanya itu, membedung bayi juga bermanfaat untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap hangat.

Pada bayi prematur, membedung bayi juga dapat memberi manfaat tersendiri. Dilansir laman NCT, membedung dapat meningkatkan perkembangan neuromuskular dan tonus otot yang lebih baik pada bayi prematur. Hal ini juga bisa mengurangi ketidaknyamanan pada tidurnya karena mereka membutuhkan lebih banyak tidur untuk tumbuh kembangnya daripada bayi cukup bulan.

Laman WebMD menambahkan bahwa membedung juga cocok untuk bayi yang lahir dengan kondisi otak, kolik, atau sindrom alkohol janin. Namun, penting untuk diperhatikan, bayi tidak harus selalu dibedung. Jika bayi tidak nyaman dalam bungkusan kain bedung, mereka mungkin tidak membutuhkannya.

Baca Juga: 7 Bahaya Minum Alkohol saat Hamil, Pengaruhi Ibu dan Bayi

2. Kapan harus menghentikan membedung bayi?

Kapan Bisa Memulai dan Menghentikan Membedung Bayi?ilustrasi membedung bayi (pexels.com/Kampus Production)

Seiring waktu, bayi terus tumbuh mencapai tonggak perkembangan baru. Mereka menjadi lebih aktif dan semakin banyak gerakan. Pada saat ia sudah mencoba belajar berguling, membedung bayi harus dihentikan.

Biasanya, ini dimulai pada usia bayi 2 bulan. Meski begitu, bayi mungkin baru benar-benar bisa berguling pada usia 3 atau 4 bulan. Menghentikannya sebelum mereka bisa berguling sangat direkomendasikan para ahli karena dinilai lebih aman.

Pada saat bayi sudah bisa berguling dan mengembangkan lebih banyak gerakan, membedung dikhawatirkan bisa membelit badan si kecil dan menghalangi jalan napasnya. Selain alasan keamanan, ini juga bisa membatasi perkembangan keterampilan motorik pada usianya. Adapun, kedua hal ini bisa merugikan si kecil.

Dilansir laman The Sleep Ranch, ada beberapa tanda lain sebaiknya menghentikan membedung bayi:

  • Refleks kaget (refleks moro) bayi sudah menghilang. Semua bayi terlahir dengan refleks ini, tetapi biasanya akan menghilang antara usia 2 dan 4 bulan. Jika bayi sudah tidak menunjukkan refleks kaget, membedung sudah bisa dihentikan.
  • Bayi sudah mulai sering terbangun pada tengah malam. Ketika bayi sering terbangun dan rewel pada tengah malam saat dibedung, mungkin mereka tidak nyaman lagi di dalam bedung.
  • Bayi berhasil lepas dari bedung. Jika kamu mendapati si kecil terlepas dari bedung, membedung bayi harus dihentikan. Ini bisa menyebabkan bedung menjadi longgar dan membahayakan si kecil.
  • Bayi mulai melawan saat dibedung.

3. Tips melakukan transisi dari membedung agar bayi tetap nyaman

Kapan Bisa Memulai dan Menghentikan Membedung Bayi?ilustrasi bayi tidur (pexels.com/kelvin agustinus)

Bayi yang sering dibedung mungkin akan terus merasa nyaman dalam bungkusan kain yang lembut tersebut. Namun, tidak selamanya mereka bisa berada dalam bedung. Menghentikan membedung mungkin akan menciptakan perubahan bagi si kecil dan menciptakan kerewelan saat tidur.

Nah, jika kamu ingin mulai menghentikan membedung bayi dan menghindari ketidaknyamanan bagi si kecil, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk transisi dari membedung:

  • Hentikan bedung secara bertahap. Alih-alih menghentikan bedung secara langsung, kamu bisa memulainya secara bertahap. Ini bisa dilakukan dengan membedung bayi dengan satu tangan di luar untuk beberapa malam, lalu kedua tangan di luar untuk beberapa malam, kemudian lepaskan sama sekali.
  • Beralih ke kantung tidur atau selimut yang tidak menekan dada bayi. Kantung tidur juga bisa membantu si kecil beradaptasi tidur tanpa bedung.
  • Atur pola tidur yang menenangkan buat si kecil, misalnya menyanyikan lagu pengantar tidur, membacakan cerita, atau meredupkan lampu kamar tidur.

Membedung bayi adalah metode yang bagus untuk membuat tidur si kecil makin nyaman. Sayangnya, ini tidak bisa digunakan selamanya. Nah, jika kamu bingung kapan harus memulai dan menghentikan membedung bayi, semoga artikel ini membantu, ya!

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Beras Basmati yang Jarang Diketahui

Referensi

NCT.org.uk. "Swaddling a baby: the benefits, risks and seven safety tips". Diakses pada Agustus 2024.
WebMD. "When Should You Stop Swaddling a Baby?". Diakses pada Agustus 2024.
What to Expect. "When to Stop Swaddling a Newborn Baby". Diakses pada Agustus 2024.

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha
  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya