Bagaimana Sinar Matahari Bantu Tubuh Hasilkan Vitamin D?
ilustrasi berjemur (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Vitamin D ikut berperan dalam menjaga kesehatan tulang. Dengan tulang yang kuat, maka risiko osteoporosis di kemudian hari dapat diminimalkan. Vitamin D bisa didapat melalui makanan maupun suplemen.
Berjemur di bawah sinar matahari juga menjadi alternatif untuk mendapatkan vitamin D dengan mudah. Bagaimana mekanisme sinar matahari dapat membantu tubuh menghasilkan vitamin D? Berikut ini penjelasannya.
1. Mengenal vitamin D
ilustrasi telur (unsplash.com/Mustafa Bashari)Vitamin D termasuk kelompok vitamin larut lemak. Dilansir Healthline, vitamin yang termasuk kelompok vitamin larut lemak antara lain vitamin A, D, E, dan K. Disebut vitamin larut lemak karena kelarutan vitamin tersebut di dalam lemak sangat baik.
Terdapat dua bentuk vitamin D yang didapat dari makanan, yaitu:
- Vitamin D2: Ditemukan dalam makanan nabati, misalnya jamur.
- Vitamin D3: Ditemukan dalam makanan hewani, misalnya kuning telur dan ikan salmon.
2. Sinar matahari membantu menghasilkan vitamin D
ilustrasi sinar matahari (pexels.com/Brett Sayles)Sinar matahari juga merupakan sumber vitamin D. Mendapatkan sinar matahari yang cukup dapat meningkatkan kadar vitamin D dalam darah.
Tinggal di negara tropis seperti Indonesia membuat kita tidak kesulitan untuk mendapatkan paparan sinar matahari sepanjang tahun. Meski begitu, kulit orang-orang Indonesia yang cenderung berwarna membuat beberapa orang lebih berisiko kekurangan vitamin D.
Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa orang dengan kulit gelap lebih rentan mengalami kekurangan vitamin D. Sebab, kandungan melanin yang lebih banyak di kulit melindungi dari sinar ultraviolet matahari.
Selain itu, adanya melanin yang lebih banyak juga mengurangi kemampuan tubuh dalam menghasilkan vitamin D3 dari kulit. Inilah sebabnya pemilik kulit gelap lebih rentan kekurangan vitamin D. Jadi, disarankan untuk berjemur lebih lama dibanding pemilik kulit terang.
Baca Juga: Studi: Kurang Vitamin D Dongkrak Risiko Demensia dan Stroke
Editor’s picks
3. Bagaimana sinar matahari dapat membantu menghasilkan vitamin D?
ilustrasi berjemur (pexels.com/Natalie)Sebenarnya, sinar matahari tidak mengandung vitamin D, melainkan paparan sinar matahari memicu tubuh menghasilkan vitamin D. Ketika kulit terkena sinar matahari, maka tubuh akan mulai menghasilkan vitamin D.
Selama berjemur, akan terjadi reaksi kimia antara kolesterol yang ada di sel kulit dengan sinar ultraviolet B (UVB). Selanjutnya, tubuh akan mulai menghasilkan vitamin D3 bentuk aktif sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
4. Vitamin D meningkatkan penyerapan kalsium
ilustrasi kesehatan tulang (pexels.com/Victor Freitas)Vitamin D juga berperan dalam menjaga kesehatan tulang. Harvard Health Publishing menerangkan, adanya vitamin D dapat meningkatkan penyerapan kalsium di usus. Tanpa vitamin D yang cukup, usus hanya mampu menyerap 10 sampai 15 persen kalsium yang berasal dari makanan.
Dengan jumlah vitamin D yang cukup, kalsium yang diserap menjadi lebih banyak sehingga manfaat kalsium makin optimal. Kalsium yang tercukupi dapat menjaga kesehatan tulang juga berperan penting dalam fungsi otot dan jantung.
5. Kekurangan vitamin D
ilustrasi nyeri tulang (pexels.com/Kindel Media)Jumlah vitamin D yang kurang dapat menyebabkan penyimpanan kalsium di tulang menjadi rendah sehingga meningkatkan risiko patah tulang. Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D meningkatkan risiko osteoporosis, patah tulang pinggul, dan patah tulang selain tulang belakang.
Selain itu, jumlah vitamin D yang kurang juga meningkatkan risiko penyakit jantung hingga beberapa jenis kanker. Maka dari itu, penting untuk mencukupi kebutuhan vitamin D, salah satunya dengan berjemur di bawah paparan sinar matahari.
Vitamin D dapat meningkatkan penyerapan kalsium di usus sehingga menjaga kesehatan tulang. Tubuh memerlukan bantuan sinar matahari untuk dapat menghasilkan vitamin D. Sinar UVB akan bereaksi dengan kolesterol di sel kulit sehingga tubuh mulai menghasilkan vitamin D bentuk aktif.
Baca Juga: Studi: Vitamin D dan Omega-3 Kurangi Risiko Penyakit Autoimun
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
