5 Hal yang Bikin Pria Enggan Mencari Bantuan Psikologis, Jangan Ditiru

Setiap orang berhak mendapatkan penanganan psikologis

Meskipun pergi untuk terapi psikologis atau psikoterapi saat dulu dianggap tabu, beberapa tahun belakangan ini terjadi perubahan sikap yang positif. Mengutip dari Time, orang-orang saat ini mulai nyaman untuk mendiskusikan masalah mereka dalam menjaga kesehatan mental. Bantuan dari psikolog atau psikiater dianggap bisa membantu mereka menjadi versi lebih baik dari diri mereka sendiri, sehingga mereka bisa meningkatkan kualitas hidup secara signifikan di kemudian hari.

Psikoterapi menjadi cara ampuh yang bisa membantu individu mengatasi gangguan psikologis dan permasalahan yang sulit terselesaikan. Namun, tidak semua orang siap pergi untuk psikoterapi, terutama bagi para pria. Mengutip dari JSA Psychotherapy, pria lebih kecil kemungkinannya untuk mengakses psikoterapi dibandingkan perempuan. Lantas, apa alasan pria cenderung enggan pergi untuk mencari bantuan psikologis? Penasaran? Yuk, langsung kita bahas.

1. Takut terlihat lemah

5 Hal yang Bikin Pria Enggan Mencari Bantuan Psikologis, Jangan Ditiruilustrasi pria sedang sakit (Pexels.com/Ron Lach)

Banyak pria yang percaya bahwa mereka bisa mengatasi sendiri permasalahan yang sedang mereka hadapi. Hal tersebut semakin diperparah dengan adanya stigma dari masyarakat. Mengutip dari Mens Group, masih banyaknya masyarakat yang menilai bahwa pria yang meminta bantuan, berarti mereka terlihat lemah dan tidak “jantan”. Hal inilah yang mungkin membuat pria enggan mencari bantuan, karena takut dianggap sebagai pria yang lemah.

Selama ini, pria mungkin merasa tidak aman untuk mengekspresikan permasalahannya dengan orang lain karena sensitif dan rentan terhadap stigma masyarakat. Apalagi, pria selalu dikondisikan untuk menekan emosinya sehingga menyebabkan kurangnya kemauan dan kemampuan untuk meminta bantuan ketika mereka menghadapi suatu masalah.

2. Adanya stigma masyarakat terhadap kesehatan mental

5 Hal yang Bikin Pria Enggan Mencari Bantuan Psikologis, Jangan Ditiruilustrasi pria yang dicemooh (Pexels.com/Yan Krukau)

Saat ini, banyak orang mulai menyadari manfaat dari bantuan psikologis. Namun, masih saja ada anggapan bahwa mencari bantuan atau pergi terapi adalah tanda kelemahan. Sangat disayangkan, stigma seperti ini bisa menghalangi pria untuk menerima dukungan dan bantuan yang mungkin sangat mereka perlukan. Padahal, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Mengutip dari My Wellbeing, menjalani terapi psikologis tidak boleh dilihat sebagai kelemahan, melainkan sebagai langkah berani menuju perbaikan diri. Jadi, penting bagi kita untuk menentang stigma ini dan mendorong para pria untuk memprioritaskan kesehatan mental mereka tanpa takut dihakimi atau dikritik.

Baca Juga: 4 Tips Menjaga Kesehatan Mental Buat Kamu yang Super Sibuk, Simak!

3. Malu untuk meminta bantuan

5 Hal yang Bikin Pria Enggan Mencari Bantuan Psikologis, Jangan Ditiruilustrasi meminta bantuan psikolog (Pexels.com/Cottonbro studio)

Rasa malu seringkali menghalangi pria untuk mencari bantuan psikologis. Mengutip dari Mental Health Match, stigma masyarakat terhadap masalah kesehatan mental ini bisa membuat pria merasa harus menangani masalahnya sendiri, tanpa bantuan siapa pun. Namun, penting untuk diingat bahwa mencari bantuan psikologis bisa sangat bermanfaat bagi kondisi kesehatan mental pria.

Terkadang, pria mungkin merasa sulit untuk mengungkapkan perasaan atau meminta bantuan ketika mereka mengalami masalah mental atau emosional. Ingat, psikolog atau psikiater adalah profesional terlatih yang bisa memberikan bimbingan dan dukungan dalam menghadapi emosi dan masalah mental yang terasa sulit. Jadi, para pria sebisa mungkin harus melepaskan diri dari stigma masyarakat terkait kesehatan mental dan menyadari bahwa mencari bantuan psikologis merupakan langkah cerdas menuju kesejahteraan pribadi.

4. Kesulitan untuk membuka diri

5 Hal yang Bikin Pria Enggan Mencari Bantuan Psikologis, Jangan Ditiruilustrasi pria depresi (Pexels.com/Andrew Neel)

Saat masih kecil, kita sering diajari untuk tidak mengungkapkan kerentanan atau rasa sedih yang dialami, sehingga menyebabkan kita sebagai seorang pria cukup kesulitan dalam membuka diri secara emosional. Gagasan kaku tentang maskulinitas ini yang kemudian menghalangi pria untuk mengungkapkan emosi mereka kepada siapa pun, sehingga mempersulit mereka untuk mencari bantuan psikologis.

Pria yang dibatasi oleh gagasan maskulinitas yang kaku dan problematis ini bisa berdampak jangka panjang pada kesehatan mental dan hubungan mereka. Mereka akan kesulitan untuk membuka diri dan terhubung dengan orang lain pada tingkat yang lebih dalam. Mengutip dari Balance, pentingnya kita untuk menantang stigma dan mendorong lingkungan yang lebih inklusif, dengan memberdayakan banyak pria untuk memprioritaskan kesejahteraan mental mereka dan mencari bantuan bila diperlukan.

5. Ketidakmampuan mengekspresikan emosi

5 Hal yang Bikin Pria Enggan Mencari Bantuan Psikologis, Jangan Ditiruilustrasi pria sedang emosi (Pexels.com/cottonbro studio)

Beberapa pria mungkin merasa kesulitan untuk mengenali diri mereka sendiri, sehingga membuat mereka tidak mampu untuk mengekspresikan perasaannya. Mengutip dari Counselling Directory, Kurangnya pendidikan dan kesadaran emosional pada pria turut berkontribusi terhadap kesulitan yang mereka hadapi dalam mengekspresikan emosi. Akibatnya, kesediaan mereka untuk mencari bantuan psikologis mungkin menjadi terhambat.

Maka dari itu, penting untuk diingat bahwa ketidakmampuan untuk mengekspresikan emosi tidak hanya terjadi pada pria, tetapi merupakan masalah umum yang dihadapi banyak orang dan tidak memandang gender. Dengan menumbuhkan pemahaman dan kesadaran yang lebih baik terhadap emosinya, mereka bisa meningkatkan kesejahteraan emosional dan kesahatan mental.

Bisa kita lihat bahwa kondisi dan pengaruh sosial tertentu memainkan peranan penting dalam keragu-raguan pria dalam mencari bantuan psikologis. Mungkin, para pria bisa merasa lebih nyaman dengan topik kesehatan mental, jika mereka menyadari betapa umumnya masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan terjadi juga pada pria. Inilah saatnya untuk mematahkan stigma dan menerima manfaat terapi psikologis bagi semua orang.

Baca Juga: 7 Alasan Ilmiah Kenapa Memasak Bagus buat Kesehatan Mental

Alfian Nurhidayat Photo Verified Writer Alfian Nurhidayat

Strive for progress

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya