Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Potensi Penyakit pada Hewan Kurban, Hati-Hati ya

Penyakit di hewan kurban
ilustrasi suasana Idul Adha (wikimedia.org/TheAnimalDay.org)

Hari raya Idul Adha tinggal menghitung hari. Tahun ini, Idul Adha jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Menjelang Idul Adha, semakin banyak orang yang berjualan hewan ternak di pinggir jalan, mulai dari kambing, domba, hingga sapi dan kerbau.

Namun, di balik kemeriahan Idul Adha, terdapat risiko zoonosis yang mengintai. Zoonosis adalah penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Patogennya bisa berupa bakteri, virus, atau parasit.

Apa saja potensi penyakit pada hewan kurban? Berikut beberapa penyakit hewan kurban di antaranya

1. Penyakit orf

Mengutip National Library of Medicine, penyakit hewan kurban orf adalah penyakit zoonosis yang didapat dari domba dan kambing yang terinfeksi orfviridae, virus dari genus parapoxvirus. Penyakit orf juga dikenal sebagai ecthyma contagiosum atau dermatitis pustular menular.

Biasanya, penularan terjadi ketika kulit manusia yang terluka atau lecet bersentuhan dengan kambing atau domba yang terinfeksi. Secara global, diperkirakan sekitar 15 persen domba dan 8 persen kambing terinfeksi virus orf. Yang paling rentan terkena penyakit orf adalah penggembala, peternak, pekerja rumah jagal, tukang daging, dan dokter hewan.

Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam jurnal IDCases pada tahun 2020, salah satu kasus penyakit orf dialami oleh laki-laki kelahiran Maroko berusia 45 tahun. Setelah menyembelih seekor domba untuk merayakan hari raya Idul Adha, muncul beberapa plak eritematosa yang menyakitkan di tangannya.

2. Brucellosis

Penyakit di hewan kurban
ilustrasi sapi (pixabay.com/fietzfotos)

Selanjutnya adalah brucellosis, penyakit hewan zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Brucella abortus, Brucella melitensis, dan Brucella suis. Manusia bisa tertular penyakit ini jika melakukan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi (sapi, kambing, domba, babi, dan anjing). Selain itu, kita juga bisa terkena brucellosis setelah mengonsumsi susu atau keju yang tidak dipasteurisasi.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Tropical Medicine and Public Health pada tahun 2016, brucellosis adalah penyakit zoonosis yang menjadi endemik di Iran dan kasusnya cenderung naik setelah hari raya Idul Adha. Kemungkinan, hal yang sama juga terjadi di negara-negara lain.

Dilansir Centers for Disease Control and Prevention, orang yang terkena brucellosis mungkin akan mengeluhkan demam, sakit kepala, nyeri pada otot, sendi, atau punggung, kelelahan, dan keringat berlebih. Agar tidak terkena brucellosis, disarankan untuk menggunakan sarung tangan karet dan kacamata safety (goggle) saat menyembelih hewan kurban.

3. Antraks

Menurut World Health Organization, antraks adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Manusia bisa terkena antraks setelah berinteraksi dengan hewan yang terinfeksi, seperti sapi, domba, kambing, rusa, dan antelop.

Gejala antraks pada manusia antara lain:

  • Terdapat lepuh atau benjolan kecil di kulit yang mungkin terasa gatal, yang bisa berkembang menjadi luka atau borok dengan bagian tengah berwarna hitam. Luka ini biasanya muncul di tangan, leher, atau wajah.

  • Demam atau menggigil.

  • Sesak napas.

  • Mual, muntah, atau sakit perut.

  • Sakit kepala.

  • Pegal-pegal atau kelelahan ekstrem.

  • Berkeringat hingga basah kuyup.

  • Sakit tenggorokan, suara serak, dan terasa sakit saat menelan.

  • Diare.

Sebenarnya, kasus penyakit pada hewan kurban antraks pada manusia cenderung menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 1958, diperkirakan ada 20.000 hingga 100.000 kasus antraks pada manusia di seluruh dunia dan turun menjadi 2.000 kasus di tahun 1980-an.

Untuk melindungi diri dari antraks, petugas penyembelih hewan kurban disarankan menggunakan kacamata pelindung, sarung tangan karet, masker N95, sepatu, dan pakaian panjang yang menutupi kulit. Jangan lupa mencuci tangan dengan air hangat dan sabun setelah menyembelih hewan kurban.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nena Zakiah
Aria Hamzah
3+
Nena Zakiah
EditorNena Zakiah
Follow Us