Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Hujan Bisa Mengurangi Polusi Udara? Ini Jawaban dari Sains

ilustrasi hujan mengguyur kota (unsplash.com/Osman Rana)

Hujan merupakan proses alami yang nyaris selalu terjadi di banyak wilayah di dunia ini. Pada dasarnya, hujan dianggap menyenangkan bagi sebagian orang karena mampu memberi dampak bagi suhu dan cuaca, misalnya temperatur yang menjadi lebih dingin akibat curah hujan cukup tinggi di daerah tertentu.

Nah, di sisi lain, hujan ternyata juga dianggap sebagai kejadian alami yang mampu mengurangi polusi di udara. Apakah hujan bisa mengurangi polusi udara? Apa dampak hujan bagi partikel polutan yang terkumpul di udara? Yuk, simak pembahasannya berikut ini.

Hujan mampu melarutkan zat polutan di udara, tapi bukan berarti membersihkan

Asap pabrik merupakan zat polutan yang bisa dengan cepat mencemari udara. (unsplash.com/Daniel Moqvist)

Menurut studi yang dibahas pada laman Massachusetts Institute of Technology (MIT), terkuak fakta bahwa air hujan mampu menarik partikel aerosol kecil dari udara ke tanah. Fenomena ini dinamakan koagulasi, yakni sebuah proses kimiawi atau pencampuran beberapa zat tertentu untuk akhirnya menjadi endapan baru.

Air hujan yang masif diyakini mampu melarutkan zat polutan di udara, seperti jelaga, sulfat, dan partikel organik. Itu sebabnya, ada banyak orang yang merasakan kualitas udara yang lebih segar ketika hujan turun. Mungkin hal ini juga tidak bisa dilepaskan dari sugesti. Namun, riset menunjukkan bukti bahwa air hujan bisa menjadi pelarut andal bagi zat polutan di udara.

Akan tetapi, hujan tetap tidak bisa menghilangkan atau mengurangi polusi udara secara masif. Bahkan, dalam studi yang lain ditemukan fakta bahwa proses koagulasi yang diakibatkan tetesan air hujan masih belum mampu mengatasi polusi di udara. Tingkat polusi di sebuah wilayah yang pekat dengan limbah udara, misalnya, tidak akan berkurang drastis hanya akibat hujan deras.

Jadi, berdasarkan studi dan riset yang dilakukan ilmuwan didapatkan kesimpulan bahwa hujan mampu melarutkan dan mengendapkan zat polutan di udara melalui proses koagulasi di alam. Namun, hujan tidak bisa mengurangi dan menghilangkan zat polutan secara masif. Proses pembersihan udara oleh hujan juga sangat bergantung dengan muatan listrik yang ada pada tetesan air.

Selain itu, tidak semua partikel polutan itu sama. Ada banyak zat polutan di udara yang memiliki komposisi partikel lebih halus sehingga mudah menguap kembali ketika air hujan kering. Momen sejuk dan segar yang dirasakan ketika hujan turun hanya terjadi sementara dan itu tidak menandakan bahwa udara bersih dari polusi.

So, dengan penjelasan ini, kamu sudah tahu bahwa hujan mampu melarutkan dan mengendapkan zat polutan di udara. Namun, itu tidak berarti bahwa hujan bisa mengurangi dan menghilangkan polusi udara. Semoga pembahasan kali ini dapat menambah ilmu pengetahuan baru, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
Delvia Y Oktaviani
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us