TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta George III, Raja Inggris yang Kehilangan 13 Koloni Amerika

Patung Raja George III dibakar di New York pada 1776

ilustrasi potret Raja George III (commons.wikimedia.org/Denver Art Museum)

George III adalah Raja Britania Raya dan Irlandia yang berkuasa dari 1760-1820. George III adalah raja ketiga dari wangsa Hanover dari Jerman menggantikan kakeknya George II. Berbeda dengan kakeknya (George II) dan kakek buyutnya (George I) yang lahir di Hanover, Jerman, George III sebagai wangsa dari Jerman justru lahir di Inggris.

George III ini masih kurang berpengalaman dalam berpolitik ketika ia naik takhta menjadi raja di usia 22 tahun. Oleh karena itu ia dibimbing oleh sang guru, Earl of Bute ke-3 yang menjabat sebagai perdana menterinya.

Dalam masa pemerintahannya, George III terkena apes karena kehilangan 13 koloni Inggris Raya di Amerika Utara yang berujung berdirinya Amerika Serikat, bahkan sampai-sampai ia dibenci oleh rakyat koloni Amerika, lho.

Berikut sederet fakta George III yang bisa kamu telusuri. Check this out!

1. Menikahi Ratu Charlotte dan dikaruniai 15 anak

ilustrasi potret Raja George III dan Ratu Charlotte (commons.wikimedia.org/Benjamin West)

Ketika George III menjadi raja di usia mudanya, jodoh yang ia nikahi pun tak beda jauh dengan umurnya. Ia adalah Putri Charlotte dari Kadipaten Mecklenburg-Strelitz di Jerman di mana menjadi ratu Inggris Raya saat usianya 17 tahun. Dilansir historic royal palace.

Pasangan George III dan Charlotte dikaruniai 15 anak, dua diantaranya kelak akan menjadi raja Inggris Raya yakni George IV dan Wiliam IV. Anak laki-laki dan perempuan dibesarkan dengan jalur yang berbeda. Anak-anak tersebut tinggal di istana Kew, tempat George III dibesarkan.  

2. George III sangat menggemari ilmu pengetahuan

ilustrasi potret Raja George III dan Ratu Charlotte (commons.wikimedia.org/Art UK)

George III menguasai banyak ilmu pengetahuan. Pemikiran intelektualnya dipengaruhi oleh sang guru, Bute yang memperkenalkannya dengan ilmu pengetahuan. Raja George III tidak membatasi dirinya pada satu bidang tertentu saja. Dilansir science museum.    

Misalnya ketika George III melakukan latihan matematika akan membantu menumbuhkan pikiran rasional. George III juga tertarik dengan bidang pertanian. Dia bahkan mempunyai peternakan kecil dan membuat buku tentang subjek pertanian sehingga ia mendapat julukan ‘petani George’.

3. Hilangnya 13 koloni Amerika di era George III

ilustrasi peta 13 koloni Amerika (commons.wikimedia.org/Urban)

Sejak 1689 Undang-Undang HAM Inggris membatasi kekuasaan monarki sehingga kekuasaan raja tak lagi absolut. Semua kebijakan politik ditentukan oleh parlemen yang terdiri dari kabinet atau pemerintahan menteri. Dilansir encyclopedia virginia.

Kedudukan raja Inggris Raya, George III hanya sebatas mahkota, namun kebijakan yang dikendalikan oleh faksi-faksi parlemen bertindak atas nama raja. Oleh karena itu, masyarakat masih menaruh kepercayaan kepada raja termasuk hal baik bagi kehidupan kenegaraan.

Perang tujuh tahun melawan Spanyol menghabiskan banyak sekali dana dan pemerintah meminjam sejumlah uang besar untuk membiayai perang tersebut. Demi mengganti kerugian tersebut, parlemen memungut pajak dari warga koloni Amerika. Ini lah indikator hilangnya 13 koloni Amerika.

4. Kepercayaan warga koloni Amerika pudar dengan dihancurkannya patung George III di New York

ilustrasi patung Raja George III hendak dihancurkan dan dibakar di New York (commons.wikimedia.org/William Walcutt)

Melansir national geographic indonesia, jelasnya parlemen mengesahkan Undang-Undang Teh pada Mei 1773, inilah akar dari semua kekesalan warga koloni Amerika kepada pemerintah pusat di Inggris Raya. Peristiwa krusial ketika kaum revolusioner melempar teh ke laut.

Kepercayaan warga koloni Amerika pudar ketika George III malah berpihak serta mendukung otoritas parlemen. George III pun menyetujui parlemen mengesahkan empat undang-undang pada 1774 yang melemahkan pergerakan pemberontakan di koloni Massachusetts.  

Ketika perang Revolusi antara militer kerajaan melawan kaum revolusioner koloni tahun 1775, George III menyebut bahwa kaum revolusioner jelas melakukan pengkhianatan dengan melawan kerajaan.

Pada akhrinya Inggris Raya tak berhasil mengamankan 13 koloni nya di Amerika Utara. Deklarasi kemerdekaan menguraikan 27 keluhan terhadap George III. Lanjutnya, patung George III dibakar oleh warga Amerika Serikat di New York 5 hari setelah merdeka pada 9 Juli 1776.

Baca Juga: 5 Fakta Oposum Air, Marsupial Semi Akuatik dari Benua Amerika

Verified Writer

FAISAL Faitoshi Ahmad

Faitoshi. Penyuka Jejepangan. Sejarah. Ilmu Pengetahuan. dll. Salam kenal.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya