TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tips Mengatasi Rasa Kecewa setelah Cinta Ditolak, Cegah Jadi Benci

#IDNTimesLife Ada energi yang perlu disalurkan dengan tepat

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/ArtHouse Studio)

Putus cinta memang menyakitkan. Tapi belum adanya ikatan antara dirimu dengan seseorang bukan artinya kamu gak akan patah hati. Cinta yang bertepuk sebelah tangan selalu menjadi sumber penderitaan bagi orang yang sedang kasmaran. Kekecewaan yang dirasakan dapat sebesar bahkan melampaui jika kamu putus cinta. 

Sebab ketika dirimu putus cinta, sudah banyak masalah yang melatarbelakangi. Kekuatan perasaan sayangmu pada pasangan menjadi berkurang dan digantikan banyak emosi negatif. Sementara saat kamu sedang jatuh cinta berat pada seseorang, ditolak rasanya seperti perjalanan menuju mimpi yang harus diakhiri seketika itu juga.

Gak ada gunanya mengingkari rasa kecewamu yang begitu besar. Tapi pastikan kamu tetap dalam keadaan terkontrol dan perlahan-lahan mampu memulihkan diri. Sesakit-sakitnya perasaanmu bisa membaik dengan enam langkah berikut. Jangan kehilangan akal sehat cuma gara-gara kasih tak sampai.

Baca Juga: 5 Penyebab Sahabat Lama Jadi Cuek saat Bertemu, Bikin Kecewa!

1. Menghargai hak dan kejujurannya

ilustrasi berjalan bersama (pexels.com/Radik 2707)

Tanyakan pada diri sendiri dan jawab dengan pikiran sejernih mungkin. Apakah seseorang harus menerima cintamu? Dengan mengesampingkan keinginan pribadimu, kamu akan mendapati bahwa bukan salahnya jika ia menolak cintamu. Dia berhak menolak maupun menerimanya dan dirimu hanya mampu berusaha serta menghormati keputusannya.

Selain tentang haknya sebagai individu yang bebas dalam memilih pasangan, hargai pula kejujurannya. Kamu memang berharap dicintai olehnya. Tapi tentu bukan sebatas sandiwara. Sebab seindah-indahnya drama yang dipentaskan, begitu berakhir dirimu harus berhadapan dengan pahitnya kenyataan.

Gebetanmu bukan sedang berbuat jahat padamu. Dia hanya berkata sejujur mungkin mengenai perasaannya. Walaupun kejujurannya pahit bagimu, belajarlah menerimanya. Bahkan berterima kasih atas kejujuran itu sebab tahu sama tahu tentang perasaan masing-masing penting buat dua orang dewasa.

2. Menghindarinya dulu

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Bảo Nguyễn)

Bertemu lagi dengannya setelah hari penolakan cintamu tentu terasa berat. Bukan saatnya untukmu berpura-pura kuat. Daripada kamu memaksakan diri buat berjumpa dengannya dan setelah itu mentalmu makin hancur, lebih baik menepi dulu. Hampir semua orang otomatis melakukannya sehingga ini wajar.

Tak berarti mentalmu lemah dan gak bisa move on. Setiap orang butuh waktu untuk menerima dengan baik pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan. Bahkan kesengajaanmu untuk menghindarinya sementara waktu juga bisa baik buatnya. Kalian akan sama-sama kagok apabila terlalu cepat bertemu lagi.

Tak hanya di dunia nyata, di dunia maya pun dirimu dapat mengambil jarak dulu dengannya. Kamu bisa memblokir nomornya supaya otomatis dirimu tak perlu melihat pembaruan status WA-nya yang bikin penasaran. Kamu juga disarankan off dulu dari medsos yang paling sering digunakannya. Nanti jika perasaanmu telah membaik, seluruh pembatasan ini bisa dicabut.

3. Menggarisbawahi bukan artinya kamu tak layak dicintai

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Nguyet Ha)

Perasaan negatif akibat penolakan cinta dapat merambat ke mana-mana. Termasuk memengaruhi cara pandangmu pada diri sendiri. Kamu bisa mengambil kesimpulan yang terlalu jauh dan membahayakan hanya berdasarkan penolakan tersebut. Begitu dia bilang gak mencintaimu, dirimu seakan-akan menjadi manusia terburuk di muka bumi ini.

Baik buruk dari segi fisik, sifat, maupun status sosial ekonomi. Kamu merasa tidak ada yang bisa dibanggakan dari diri sendiri. Mengenai gebetan yang tak mencintaimu seperti dirimu mencintainya memang kenyataan yang mesti diterima. Namun, tentu saja sebagai manusia kamu memiliki nilai.

Dirimu gak dicintai oleh seseorang, tak bermakna ia sama sekali gak menghargaimu. Hanya perasaannya tidak serupa dengan perasaanmu. Dia menghargaimu sebagai teman atau kenalan, tapi tak memiliki rasa cinta romantis terhadapmu. Keseluruhan dirimu bakal dicintai oleh orang yang tepat. Ketika kelak sosok ini muncul di hadapanmu, kepahitan karena penolakan cinta di masa lalu oleh orang lain gak ada artinya lagi.

4. Temukan sebanyak mungkin alasan sebaiknya kamu jomlo dulu

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Aleksandr Neplokhov)

Sejak kamu jatuh cinta pada gebetan sampai yakin hendak menembaknya, pasti dirimu punya sejuta alasan kenapa setertarik itu padanya. Jika semua alasanmu ditulis barangkali mencapai puluhan poin. Belum lagi ditambah poin tentang kenapa kalian perlu bersama.

Seperti kamu yakin bahwa bersatunya kalian menjadi sepasang kekasih bakal positif untuk semuanya. Sekarang melihat situasimu yang kurang beruntung dalam asmara penting buat mengimbangi daftar ini. Kamu tidak perlu membuat daftar yang menyangkal daya tarik gebetanmu. Seakan-akan dirimu mencintainya adalah sebuah kekeliruan.

Cukup temukan sisi positif dari kamu menjomlo dulu. Misalnya, dirimu masih harus menyelesaikan skripsi. Setelah lulus kuliah, kamu juga kudu mencari pekerjaan. Tidak ada penghasilan berarti tak ada ongkos kencan. Kamu diterima bekerja pun boleh jadi penempatannya jauh sekali. Oleh sebab itu, lebih baik untukmu baru berpacaran setelah bekerja.

Baca Juga: 5 Penyebab Sahabat Lama Jadi Cuek saat Bertemu, Bikin Kecewa!

5. Menyadari selalu ada risiko patah hati dalam mencintai

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Labskiii)

Patah hati gak cuma karena putus cinta. Semua harapan yang tak menjadi kenyataan menimbulkan perasaan patah hati. Ketika kamu berpacaran dan merasa kecewa dengan beberapa sikapnya, saat itulah dirimu patah hati. Misalnya, pacarmu lebih memprioritaskan temannya ketika dirimu juga ingin ditemani.

Kamu pun patah hati saat hubungan kalian sudah berjalan cukup lama, tapi dia masih mengingat mantannya dengan jelas dan sebagainya. Kesadaran akan patah hati yang selalu mewarnai perjalanan mencintai membuatmu merasa sedikit lebih baik. Minimal dirimu tidak lagi berpikir bahwa seandainya kalian bersama pasti bahagia.

Pemikiran seperti itu yang bikin hidupmu serasa hancur ketika ditolak. Seolah-olah dunia ini tak menyediakan kebahagiaan lain yang tidak kalah besarnya untukmu. Tak ada cara untuk mengelak dari kemungkinan patah hati dalam percintaan. Kecuali, kamu bisa sama sekali tak jatuh cinta pada siapa pun. Adanya cinta berarti adanya harapan. D balik harapan pasti ada potensi kekecewaan.

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya