Penularan Penyakit Seksual Tidak Hanya di Genital, Waspada!

Jangan lupa pakai pengaman saat berhubungan seks, ya!

Bila selama ini penularan penyakit menular seksual identik dengan gejala seperti gatal pada area kemaluan (genital) dan nyeri panggul, ternyata anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Ini karena penularan penyakit seksual juga berpotensi menginfeksi bagian tubuh yang lain.

Aktivitas seperti seks oral atau seks anal telah terbukti berkontribusi meningkatkan risiko penularan penyakit menular seksual, bahkan beberapa aktivitas non-seksual yang melibatkan kontak tubuh juga memiliki risiko yang sama. 

Berikut, area tubuh selain genital yang bisa tertular penyakit menular seksual serta gejala yang harus diwaspadai. Diulas tuntas dari laman Health untukmu. 

1. Area wajah

Seseorang yang mengalami penyakit menular seksual seperti herpes dapat menularkan penyakit tersebut ketika melakukan seks oral. Herpes bisa menginfeksi area mulut, lidah, atau hidung. 

Gejala yang harus diwaspadai serupa dengan herpes yang menyerang di kemaluan, seperti kesemutan, gatal-gatal, serta lesi berkembang menjadi melepuh dan keropeng. Lesi herpes ini bisa ditangani dengan obat antivirus yang diresepkan oleh dokter.

2. Pantat

Penularan Penyakit Seksual Tidak Hanya di Genital, Waspada!ilustrasi herpes genital di pantat (thehealthsite.com)

Penyakit menular seksual seperti klamidia, gonore, dan sifilis dapat ditularkan ke rektum (bagian terakhir dari usus besar) jika melakukan seks anal dengan pasangan yang terinfeksi. Risiko mengalaminya akan meningkat jika sebelumnya telah terjadi robekan di anus (fisura ani), yang mana akan menjadi tempat masuk dari bakteri.

Penularan penyakit menular seksual yang melalui kontak kulit seperti herpes genital ataupun human papillomavirus (HPV), bisa berkembang di anus, baik pada area dalam maupun luar, termasuk pada rektum yang terhubung ke anus. Herpes juga bisa muncul menjadi luka di kulit pantat. 

Gejala-gejala penularan penyakit menular seksual di area bokong adalah rasa seperti terbakar di rektum, keluarnya cairan yang tidak biasa, pendarahan, nyeri, dan robekan kulit di sekitar anus. Jika merasakan salah satu dari gejala ini, segera temui dokter untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: 10 Fakta tentang Penyakit Menular Seksual

3. Area mata

Beberapa penularan penyakit menular seksual yang memicu infeksi pada mata di antaranya ada herpes, gonore, klamidia, dan sifilis. Tanda-tanda umumnya berupa warna kemerahan, disertai rasa sakit yang membengkak, dan keluarnya cairan pada mata.

Khusus untuk infeksi herpes mata, gejalanya agak berbeda. Ditandai dengan pecahnya satu atau lebih lesi pada kelopak mata, atau bahkan pada kornea. Infeksi tersebut mengakibatkan rasa sakit dan berkurangnya kepekaan mata yang dapat membahayakan penglihatan.

Apabila mengalaminya, periksakan dirimu ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat sasaran.

4. Tenggorokan

Penularan Penyakit Seksual Tidak Hanya di Genital, Waspada!ilustrasi pemeriksaan tenggorokan (youngmenshealthsite.org)

Tak disangka-sangka, penularan penyakit menular seksual yang menyerang jaringan lunak di bagian belakang mulut termasuk tenggorokan cukup umum ditemukan. Penyakit menular seksual yang terdeteksi paling banyak adalah klamidia dan gonore. Bagian yang paling mengkhawatirkannya adalah, satu-satunya gejala yang ditimbulkan adalah sakit tenggorokan.

Selain itu, HPV adalah penyakit lain yang dapat menginfeksi tenggorokan dan diperkirakan menjadi penyebab dari peningkatan kasus kanker kepala dan leher. Diperlukan diagnosis medis untuk menindaklanjuti gejala dari penyakit menular seksual ini. Jika kamu merasa berisiko, sangat dianjurkan untuk mendiskusikannya dengan dokter.

5. Penularan lewat aktivitas non-seksual

Penularan Penyakit Seksual Tidak Hanya di Genital, Waspada!ilustrasi membuat tato (unsplash.com/Lucas Lenzi)

Penularan penyakit menular seksual non-penetrasi tidak hanya terjadi melalui aktivitas seksual seperti seks oral atau seks anal. Dilansir Healthline, aktivitas apa pun yang melibatkan konsumsi, paparan, atau pertukaran cairan tubuh dapat mengakibatkan penularan infeksi dari pengidap penyakit menular seksual.

Beberapa aktivitas non-seksual yang berpotensi meluarkan penyakit menular seksual adalah:

  • Tato atau tindik.
  • Menggunakan sex toy yang belum dibersihkan atau dipakai secara bergantian.
  • Mendapatkan transfusi darah.
  • Berbagi jarum suntik.
  • Melahirkan.
  • Menyusui.

Penularan penyakit menular seksual baik melalui aktivitas seksual maupun non-seksual, hanya mungkin terjadi bila melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi. Sangat dianjurkan untuk melakukan tes infeksi menular seksual sebelum memutuskan berhubungan seksual, atau paling tidak selalu pastikan untuk menggunakan kondom untuk mencegah penularan.

Penulis: Dian Rahma Fika Alnina

Baca Juga: Penyakit Menular Seksual (PMS): Jenis dan Gejalanya

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya