Apa yang Terjadi Kalau Tidak Pipis setelah Berhubungan Seks?

Jangan menunggu lebih dari 30 menit, ya!

Setelah berhubungan seks biasanya kamu lelah dan inginnya tetap rebahan atau bermanja-manja dengan pasangan. Namun, para ahli merekomendasikan untuk buang air kecil setelah berhubungan intim.

Vagina memiliki mikrobioma yang unik. Apa pun yang mengganggu berpotensi menyebabkan penyakit. Lantas, apa yang terjadi kalau kamu tidak pipis setelah berhubungan seks?

1. Kalau kebelet, pipis dulu, dong!

Alasan pertama untuk buang air kecil setelah berhubungan seks adalah karena umumnya karena kebelet kencing.

Pada perempuan, kandung kemih berada tepat di depan vagina. Kalau kamu melakukan seks penetratif, maka ada banyak dorongan dan tekanan pada kandung kemih. Setelah berhubungan seks, kandung kemih mungkin meminta untuk dikosongkan, sinyal untuk pergi ke kamar mandi.

2. Ada potensi mengembangkan infeksi saluran kemih

Apa yang Terjadi Kalau Tidak Pipis setelah Berhubungan Seks?ilustrasi seseorang mengalami infeksi saluran kemih (pixabay.com/bzndenis)

Menurut National Library of Medicine, pada perempuan, uretra (saluran yang memungkinkan aliran urine lewat) posisinya tepat di atas vagina. Lokasi ini membuat uretra rentan terhadap bakteri baru yang mungkin masuk saat berhubungan seks.

Saat urine terkumpul di kandung kemih dan ada bakteri baru yang masuk, bakteri ini dapat berkembang biak dan menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) pada beberapa orang. ISK adalah infeksi pada sistem saluran kemih, paling sering terjadi di kandung kemih dan uretra.

Risiko ISK lebih tinggi jika kamu tidak menggunakan kondom dan melakukan hubungan seks penetrasi dengan penis.

Pasti ada bakteri dalam sperma yang dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma. Bakteri ini sebenarnya normal, tidak semuanya jahat. Seperti halnya vagina yang memiliki mikrobiomanya sendiri, begitu juga air mani, menurut tinjauan sistematis dalam Porto Biomedical Journal tahun 2021.

Ada penelitian yang bertentangan tentang apakah buang air kecil setelah berhubungan seks benar-benar membuat perbedaan untuk mencegah ISK. Satu studi kasus-kontrol membandingkan perilaku orang premenopause perempuan yang mengalami ISK berulang dan mereka yang tidak, dan menemukan bahwa tidak buang air kecil dalam waktu 15 menit setelah hubungan seksual meningkatkan risiko mengembangkan ISK lain hampir tiga kali lipat, menurut penelitian dalam jurnal Urologia Internationalis tahun.

Selain buang air kecil setelah berhubungan seks, kamu juga disarankan untuk melakukannya sebelum berhubungan seks jika memungkinan, karena ini berarti akan ada lebih sedikit urine yang tertahan di kandung kemih.

Baca Juga: 5 Penyebab Rasa Sakit saat Buang Air Kecil pada Perempuan

3. Keseimbangan pH vagina bisa terganggu

Ragi dan vaginosis bakterialis—ketidakseimbangan bakteri dalam vagina yang sering terjadi saat kamu aktif secara seksual—keduanya merupakan konsekuensi dari gangguan pH vagina. Ragi dan bakteri hidup dalam keseimbangan yang halus di vagina. Jika seimbang, ini adalah sesuatu yang biasanya tidak kamu sadari, kecuali jika ada masalah.

Satu-satunya saat kamu menyadari keseimbangan ini adalah ketika tiba-tiba lingkungan terganggu dan ada pertumbuhan berlebih dari ragi atau bakteri.

Kalau kamu melakukan hubungan seks penetrasi saat pasangan berejakulasi di dalam atau dekat vagina, maka sperma dapat mengganggu pH vagina. Dilansir Livestrong, sperma dapat mengganggu pH vagina. Sperma membuat pH vagina lebih basa, yang dapat memengaruhi mikrobioma vagina dan kemudian dapat memicu infeksi.

Menggunakan kondom berarti tidak ada sperma yang akan bercampur dengan vagina, dan risiko gangguan pH akan berkurang.

Akan tetapi, kamu tetap disarankan untuk pergi ke kamar mandi dan mengosongkan kandung kemih setelah berhubungan seks. Hal yang sama berlaku jika kamu melakukan hubungan seks penetrasi dengan sesuatu selain penis, seperti jari atau mainan seks. Benda-benda tersebut juga bisa mengandung bakteri yang mengganggu keseimbangan vagina. Ini juga berlaku untuk seks oral.

Intinya, apa pun yang memperkenalkan bakteri baru membuat kamu rentan. Vaginosis bakterialis dan infeksi ragi adalah dua infeksi vagina yang paling umum. Keduanya dapat diobati.

4. Seberapa cepat kamu harus pipis setelah berhubungan seks?

Apa yang Terjadi Kalau Tidak Pipis setelah Berhubungan Seks?ilustrasi peegasm (freepik.com/gpointstudio)

Walaupun tidak perlu langsung lari ke kamar mandi setelah selesai bercinta, tetapi usahakan untuk segera buang air kecil setelahnya. 

Menurut Cleveland Clinic, pedoman umumnya adalah buang air kecil dalam 30 menit. Lebih lama dari itu, kamu tidak akan dapat mencegah bakteri memasuki kandung kemih. Jangan ragu untuk pipis lebih cepat. Para peneliti lewat studi yang dipublikasikan dalam jurnal Urologia Internationalis menggunakan penanda 15 menit ketika membandingkan tingkat ISK antara kelompok kontrol dan orang yang rentan terkena ISK, bukan 30 menit.

Pertanyaan tentang apa yang terjadi kalau tidak pipis setelah berhubungan seks sudah terjawab, ya. Walaupun tidak segera pipis tidak membuat kamu langsung terkena infeksi, tetapi untuk berjaga-jaga jadikanlah ini sebagai kebiasaan sehat baru.

Terlebih, kalau kamu melakukan seks ketika penis ejakulasi di dalam vagina, air mani akan berangsur keluar, jadi sebaiknya bersihkan diri. Selain lebih bersih, kencing juga dapat mengeluarkan bakteri yang dapat meningkatkan risiko ISK atau infeksi vagina.

Baca Juga: 7 Penyebab Sering Kencing pada Malam Hari, Perlukah Khawatir?

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya