Kenapa Laki-Laki Lebih Cepat Orgasme daripada Perempuan?

Ternyata, ini alasannya

Umumnya, setiap individu baik laki-laki dan perempuan, sama-sama bisa merasakan puncak kenikmatan seks alias orgasme. Namun, faktanya, sebuah publikasi penelitian dalam jurnal Gender & Society menyebutkan bahwa laki-laki cisgender dan heteroseksual mengalami klimaks lebih cepat dan lebih sering daripada perempuan. Hal ini lantas dikenal sebagai kesenjangan orgasme. 

Penelitian terbaru terus mengulik alasan di balik hal itu terjadi. Lantas, kira-kira kenapa laki-laki lebih cepat orgasme daripada perempuan?

Apa itu orgasme?

Kenapa Laki-Laki Lebih Cepat Orgasme daripada Perempuan?ilustrasi orgasme (pexels.com/deon black)

American Psychological Association mengartikan orgasme sebagai momen saat individu mengalami kepuasan maksimal ketika mendapatkan rangsangan secara seksual. Klimaks dapat ditandai dengan tubuh yang melepaskan ketegangan serta kontraksi otot-otot perineum, sfingter anal, dan organ reproduksi secara berirama.

Sering dianggap sama, tapi orgasme berbeda dengan ejakulasi. Ejakulasi ditandai dengan pelepasan cairan, sedangkan orgasme gak selalu demikian. Ejakulasi saat orgasme sering ditemukan pada laki-laki. Adapun pada perempuan, orgasme mungkin ditandai dengan keluarnya cairan, tetapi volumenya lebih sedikit atau bahkan gak keluar sama sekali, melansir Medical News Today.

Orgasme umumnya muncul setelah tubuh mengalami tahapan dan respons seksual. Berdasar model Master dan Johnson, setidaknya tubuh melalui empat fase, yakni:

  1. Kegembiraan 
  2. Dataran
  3. Orgasme 
  4. Resolusi

Lalu, apa yang terjadi pada tubuh saat orgasme? Pada perempuan, rangsangan menyebabkan aliran darah meninggi pada area genital. Kemudian, orgasme pun terjadi dengan kontraksi berirama antara rahim, vagina, dan otot dasar panggul. Selain itu, terjadi pula denyutan yang mungkin gak selalu terasa dan berlangsung setidaknya lima sampai delapan kali. Hasilnya, otot-otot berkontraksi dan menyebarkan rasa hangat dari panggul ke seluruh tubuh setelah puncak seksual tercapai. 

Adapun pada laki-laki, aliran darah yang memuncak ke area genital selama proses rangsangan dan terjadi ketegangan otot. Saat menjelang orgasme, semen disimpan di dekat bagian atas uretra, lalu siap untuk ejakulasi bersamaan puncak kepuasan seksual. Ejakulasi terjadi bersamaan dengan kontraksi otot-otot penis dan sekitar pangkal anus. Selama proses orgasme, saraf yang menyebabkan kontraksi otot juga mengirim impuls rasa senang pada otak

Baca Juga: 7 Cara Mencapai Orgasme Saat Quickie Sex, Tetap Klimaks

Kenapa laki-laki lebih cepat orgasme daripada perempuan?

Kenapa Laki-Laki Lebih Cepat Orgasme daripada Perempuan?ilustrasi pasangan (unsplash.com/Joanna Nix-Walkup)

Sebuah penelitian dalam jurnal Archive of Sexual Behaviour yang melibatkan 52.000 orang dewasa berusia 18-65 tahun menunjukkan bahwa laki-laki heteroseksual lebih sering orgasme daripada perempuan heteroseksual. Sebagai pembanding, responden perempuan yang mengidentifikasi diri sebagai heteroseksual hanya 65 persen mencapai orgasme selama bercinta. Sementara, 340 responden lesbian mengaku 86 persen mendapatkan orgasme saat bercinta, sedangkan 1112 peserta yang merupakan biseksual 66 persen menyatakan hal yang sama.

Data tersebut mempertegas bahwa laki-laki heteroseksual mendapatkan lebih banyak orgasme dibanding perempuan heteroseksual. Namun, secara anatomi menunjukkan terjadinya orgasme pada perempuan maupun laki-laki gak jauh berbeda. Alih-alih karena fungsi tubuh, faktor lain justru menjadi jawaban kenapa laki-laki lebih cepat orgasme daripada perempuan. Kira-kira kenapa, ya?

1. Kurangnya rangsangan titik sensitif selama aktivitas seks

Orgasme pada laki-laki seringkali dianggap sebagai akhir dari momen bercinta. Sebaliknya, orgasme perempuan bukanlah hal wajib, bahkan cenderung gak diutamakan. Salah satu sebabnya yakni rangsangan yang diberikan. Laki-laki dapat mencapai orgasme melalui penetrasi, sedangkan gak semua perempuan mengalami hal yang sama.

Sebuah studi Archive of Sexual Behaviour 2018 yang berjudul Women’s Experience of Orgasm During Intercourse menunjukkan bahwa perempuan cisgender lebih sering mendapatkan orgasme klitoris. Sedihnya, rangsangan area ini termasuk dalam tahap foreplay sering dikesampingkan.

Padahal, keakraban, variasi dalam aktivitas seksual, dan durasi seks semuanya dapat berkontribusi pada tingkat orgasme yang lebih tinggi bagi perempuan. Kebalikannya, kecenderungan terhadap satu jenis aktivitas seksual dapat mengurangi tingkat orgasme untuk pasangan perempuan.

2. Pandangan buruk tentang aktivitas seks yang membatasi kepuasan

Selain itu, perasaan ‘buruk’ terhadap aktivitas seks tertentu memicu adanya orgasm gaps. Pembatasan persepsi bahwa seks adalah aktivitas intercourse membuat perempuan jarang mengeksplor variasi bercinta lainnya.

Beberapa peserta dari Sex in Canada project yang dipublikasikan dengan judul penelitian Climax as Work: Heteronormativity, Gender Labor, and the Gender Gap in Orgasms menyebutkan bahwa seks oral bukanlah hal wajar dan cenderung kotor untuk dilakukan, meski mungkin sangat menyenangkan. Hal ini lantas membatasi perempuan mendapatkan lebih banyak kepuasan dibanding laki-laki yang bebas melakukan banyak hal ketika berhubungan seksual. 

3. Laki-laki memiliki tujuan biologis untuk membuahi

Alasan lainnya yang menjadi jawaban kenapa laki-laki lebih cepat orgasme daripada perempuan adalah adanya tujuan biologis orgasme laki-laki. Orgasme yang disertai ejakulasi pada laki-laki membantu cairan berisi sperma mencapai rahim dan membuahi sel telur.

Insting naluriah ini menjadikan laki-laki lebih sering dan cepat orgasme dibanding perempuan. Sementara, gak ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa orgasme perempuan memiliki goal biologis yang harus tercapai, sebagaimana tulis Elisabeth Anne Lloyd, penulis The Case of the Female Orgasm, melansir Romper.

Jawaban dari kenapa laki-laki lebih cepat orgasme daripada perempuan ternyata cukup rumit, ya? Dengan mengetahui alasannya, kamu dan pasangan bisa mengusahakan variasi rangsangan sebagai langkah mencapai orgasme bersama. 

Baca Juga: 7 Penyebab Pingsan setelah Orgasme, Pernah Mengalaminya?

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya