Efek Sering Onani pada Laki-Laki, Bikin Sperma Berkurang?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Peningkatan libido seksual merupakan hal wajar bagi laki-laki. Selain berhubungan badan, ada kalanya hasrat tersebut disalurkan melalui seks solo alias onani atau masturbasi.
Dalam jumlah tertentu, aktivitas tersebut bukanlah sebuah masalah. Namun, efek sering onani pada laki-laki pun tetap perlu diperhatikan. Beberapa dampak dipercaya dapat muncul, salah satunya adalah membuat jumlah sperma berkurang.
Mitos onani laki-laki
Onani merupakan aktivitas mengeluarkan cairan semen dengan memberikan rangsangan fisik tanpa berhubungan intim, melansir KBBI. Istilah ini sama dengan masturbasi, tetapi lebih digunakan pada laki-laki.
Sebenarnya, onani merupakan hal normal apabila dilakukan dengan sesuai. Terlebih, manfaat mengeluarkan cairan semen melalui onani sama ketika mendapatkan ejakulasi saat bercinta. Meski demikian, beberapa kalangan meyakini beberapa mitos terkait onani.
Medical News Today mencatat beberapa mitos yang diyakini dan terus berkembang. Termasuk anggapan bahwa onani dapat menyebabkan beberapa hal berikut:
-
Kebutaan
-
Telapak tangan berbulu
-
Impotensi di kemudian hari
-
Penyusutan penis
-
Kelengkungan penis
- Jumlah sperma berkurang
-
Penyakit kejiwaan
-
Fisik yang lemah
Sumber yang sama mengatakan bahwa tidak satu pun mitos di atas yang terbukti secara ilmiah. Salah satu mitos efek sering onani pada laki-laki yang diteliti yakni terkait jumlah sperma yang berkurang. Hasilnya, terlalu sering onani memang menurunkan jumlah sperma. Namun, jumlahnya masih cukup untuk dikategorikan sebagai sperma sehat.
Baca Juga: Apakah Masturbasi Mengurangi Jumlah Sperma? Ini Jawabannya
Fakta efek sering onani pada laki-laki
Editor’s picks
Onani wajar dilakukan. Namun, jika berlebihan dan dengan frekuensi sering dapat memicu efek samping.
Indikator 'berlebihan' dinilai ketika keinginan untuk onani terus hadir. Hal ini bahkan tidak bisa dikontrol dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Indikator lainnya, melebihi batas kemampuan tubuh untuk melakukannya karena tingginya keinginan tersebut.
Jika sudah demikian, tubuh dapat mengalami efek samping. Nah, yang paling sering terjadi adalah iritasi kulit akibat gesekan berlebihan. Selain itu, beberapa orang juga dapat mengalami pembengkakan sementara atau edema. Walau begitu, hal ini memang dapat dikurangi dengan penggunaan pelumas serta bisa hilang sendirinya dalam beberapa hari.
Efek sering onani pada laki-laki yang dapat muncul juga meliputi hal berikut.
- Perasaan bersalah
Beberapa orang merasa bersalah setelah melakukan masturbasi karena bertentangan dengan keyakinan agama, spiritual, atau budayanya. Meski masturbasi bukanlah hal yang tidak wajar, perasaan ini memang valid. Namun, terkait hal tersebut kembali pada prinsip masing-masing individu, ya.
- Penurunan sensitivitas
Jika saat masturbasi dilakukan terlalu kencang hingga mencengkeram penis, maka mereka dapat mengalami penurunan sensitivitas. Hal ini dapat memengaruhi sensasi di ranjang. Meski demikian, kondisi ini dapat diantisipasi secara bertahap dengan melakukan perubahan teknik onani.
- Mengganggu keseharian
Kebiasaan onani terlalu sering dapat berkembang menjadi dorongan seksual yang tidak terkontrol. Waspadai apabila onani lantas mengganggu aktivitas sehari-hari, menjadi pelarian pada tiap masalah, dan memengaruhi fungsi serta tanggung jawab sosial. Jika mengalami hal tersebut, maka onani dikategorikan sebagai bentuk gangguan. Ada baiknya segera menemui konselor untuk mendapatkan terapi, ya.
Efek sering onani pada laki-laki bisa dihindari dengan mengurangi frekuensinya. Jangan ragu menghubungi ahli medis apabila merasa onani sudah mengganggu kegiatan sehari-hari, ya.
Baca Juga: Apakah Masturbasi Mengurangi Jumlah Sperma? Ini Jawabannya