Apa Itu Ereksi pada Pria? Kenali Proses dan Pemicunya

Semua harus tahu ini

Kamu mungkin pernah mendengar istilah ereksi saat sedang membaca materi berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Sebetulnya apa itu ereksi? Kondisi ini merupakan bagian dari respons fisik pada bagian penis pria ketika mendapat rangsangan.

Kondisi tersebut normal dan dapat terjadi begitu pria mengalami kedewasaan. Bagaimana proses ereksi dan mengapa hal tersebut bisa terjadi? Simak penjelasannya di bawah, ya.

Apa itu ereksi?

Ereksi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika penis mengeras dan membesar. Hal ini terjadi karena terjadi peningkatan aliran darah.

Terkadang, beberapa orang juga menyebut ereksi sebagai penis berdiri. Pada bahasa gaul juga disebut ngaceng yang cenderung kurang sopan.

Apa pemicunya? Penis pria bisa mengalami ereksi saat mendapatkan rangsangan atau kegembiraan seksual, melansir Cleveland Clinic. Namun, ereksi juga bisa terjadi secara spontan tanpa adanya pemicu khusus. 

Ereksi tidak bersifat permanen, ya. Umumnya, ereksi bisa selesai setelah mengalami ejakulasi. Namun, bisa juga menghilang tanpa melakukan apa pun, jadi hanya menunggu.

Ada kalanya pria mengalami ereksi pada malam hari saat fase tidur REM alias Rapid Eye Motion. Kondisi ini bisa memicu ejakulasi saat tidur atau emisi nokturnal yang kerap disebut sebagai mimpi basah, melansir Kids Health.

Ereksi juga bisa terjadi pada pagi hari saat pria baru bangun tidur. Kondisi ini kerap disebut sebagai ereksi pagi alias morning wood. Dilansir London Andrology, ini merupakan ereksi terakhir dari serangkaian ereksi saat tidur.

Baca Juga: Apa Itu Petik Mangga dalam Hubungan Seks? Ini Penjelasannya

Bagaimana ereksi terjadi?

Apa Itu Ereksi pada Pria? Kenali Proses dan Pemicunyailustrasi penis (pexels.com/Deon Black)

Untuk memahami bagaimana proses apa itu ereksi terjadi, ada baiknya mengenali dulu bagian-bagian alias anatomi penis. Penis pria terdiri dari dua ruangan yang disebut corpora cavernosa. Bagian ini berada di sepanjang penis dan berisi labirin pembuluh darah mirip spons dengan ruangan.

Selain itu, ada uretra atau saluran yang membawa kencing dan air mani. Uretra membentang di sepanjang bawah corpora cavernosa. Ada juga jaringan ereksi, dua arteri utama dan beberapa vena serta saraf. Selanjutnya, terdapat bagian batang, kepala, dan meatus atau bukaan di ujung tempat keluarnya kencing dan air mani.

Nah, bagaimana ereksi terjadi bermula dari rangsangan sensorik dan mental di otak. Otak lalu mengirimkan pesan ke penis melalui saraf. Well, intinya akan memberitahu otot-otot corpora cavernosa untuk rileks sehingga darah bisa mengalir masuk dan mengisi rongga di antaranya.

Ketika pembuluh darah di corpora cavernosa akhirnya mengendur dan terbuka, darah pun mengalir masuk. Darah ini akan terperangkap di bawah tekanan tinggi oleh katup sehingga menyebabkan ereksi. 

Fakta seputar ereksi

Apa Itu Ereksi pada Pria? Kenali Proses dan Pemicunyailustrasi penis (unsplash.com/Dainis Graveris)

FYI, setiap individu yang memiliki penis bisa mengalami ereksi. Namun, ada beberapa kondisi kesehatan dan gaya hidup yang dapat memengaruhi kemampuan ereksinya. Termasuk di antaranya kelelahan, stres, dan sejumlah penyakit yang memicu disfungsi ereksi, melansir Healthline.

Ereksi seharusnya tidak menyakitkan. Kamu mungkin bahkan tidak merasakan perubahan. Namun, beberapa juga melaporkan ereksi penis membuat tidak nyaman. Jika kamu merasa kesakitan saat penis ereksi, bisa jadi karena ada masalah kesehatan yang mendasarinya. 

Tidak ada aturan pasti berapa kali sehari seseorang akan mendapatkan ereksi. Namun, menurut Sex Health Matters, umumnya penis akan bereksi rata-rata 11 kali per harinya. Kendati demikian, data tersebut tidak mutlak dan bisa berbeda pada masing-masing individu, ya.

Lantas, apakah kamu tengah mencari cara mencegah ereksi? Well, kamu mungkin tidak sepenuhnya bisa menghindarinya. Pasalnya, ereksi bisa terjadi meski kamu menyukainya atau tidak. Sebaliknya, kamu bisa mengundang ereksi agar datang. Sebagian besar caranya melibatkan hal-hal erotis yang merangsang penis.

Selama apa itu ereksi tidak mengganggu atau menyebabkan rasa sakit, maka kondisi tersebut normal, lho. Ereksi merupakan bagian normal dalam sistem tubuh dan kamu tidak perlu merasa bersalah akan hal tersebut, ya.

Baca Juga: Apa Itu Woman on Top? Konon Posisi Seks Favorit Pria

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya