7 Mitos dan Fakta Anak dengan Cerebral Palsy, Jangan Salah Informasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orang yang terlahir dengan kelainan fisik sering dipandang sebelah mata, tak terkecuali pada anak yang mengalami cerebral palsy atau lumpuh otak. Cerebral palsy adalah sekelompok kondisi yang memengaruhi otot dan saraf. Pada penyakit ini, terjadi gangguan koordinasi tubuh akibat lumpuhnya otak.
Kenyataannya, orang dengan cerebral palsy kerap diremehkan karena sisi disabilitasnya. Kabar tak jelas mengenai penyakit ini bisa mengarah pada stigma negatif terhadap pasien. Harus diluruskan, demi pemahaman akan cerebral palsy yang lebih baik, baca tentang mitos yang beredar beserta faktanya berikut ini.
1. "Anak dengan cerebral palsy mengalami keterbelakangan mental"
Faktanya, mereka adalah anak yang cerdas. Hanya sekitar 50 persen anak dengan cerebral palsy yang mengalami keterbelakangan mental. Selain itu, mereka adalah anak yang berbakat dengan kecerdasan intelektual.
2. "Anak dengan cerebral palsy tidak bisa berbicara dan memahami apa yang dikatakan orang"
Meskipun anak dengan cerebral palsy mengalami gangguan dalam berkomunikasi, tetapi mereka tetap dapat memahami apa yang dikatakan orang dengan kecerdasan intelektual yang dimilikinya.
Baca Juga: 5 Tips Merawat Anak dengan Cerebral Palsy, Memang Bisa Menantang
3. "Cerebral palsy dapat disembuhkan dan diobati"
Sayangnya, cerebral palsy tidak dapat disembuhkan atau diobati meski dengan cara pembedahan, meninjau bahwa cerebral palsy adalah kasus kerusakan otak. Akan tetapi, anak dengan kondisi ini diberi perawatan yang sesuai pada usia mereka.
Obat-obatan hanya diberikan pada beberapa kasus, misalnya jika mereka mengalami efek dari kerusakan otak seperti gejala epilepsi.
4. "Anak dengan cerebral palsy tidak bisa mandiri dan selalu bergantung pada orang lain"
Editor’s picks
Faktanya, dengan tindakan rehabilitasi medis sejak dini, hampir 80 persen anak dengan cerebral palsy dapat berjalan mandiri. Kadang, mereka membutuhkan dukungan alat bantu berjalan. Dengan itu, mereka dapat melakukan aktivitas lainnya seperti bekerja, belajar, bermain, dan sebagainya.
5. "Cerebral palsy adalah penyakit degeneratif"
Cerebral palsy adalah kelainan non-degeneratif atau non-progresif. Itu artinya, kerusakan otak yang dialami tidak akan bertambah parah seiring berjalannya waktu. Namun, cerebral palsy ditandai dengan gejala keterlambatan dalam perkembangan.
6. "Hanya cedera saat lahir yang menyebabkan cerebral palsy"
Cerebral palsy juga dapat terjadi karena mengalami cedera lahir atau cacat lahir. Cacat lahir disebabkan oleh beberapa faktor, seperti infeksi yang dialami sang ibu atau kelainan genetik. Namun, cedera dalam artian ini ialah kelainan kongenital atau bawaan. Artinya, mereka mengalami kerusakan pada otak karena kekurangan oksigen.
7. "Orang dengan cerebral palsy hidupnya buruk. Tidak bisa menikah dan memiliki anak"
Tidak ada hubungannya sama sekali!
Justru, kebanyakan dari mereka sudah menikah dan memiliki anak. Rata-rata, mereka menjadi orang tua yang penuh kasih sayang dan luar biasa.
Itulah mitos dan fakta seputar anak dengan cerebral palsy. Dengan mengetahui informasi yang benar, kamu bisa membantu memberantas stigma atau stereotip buruk mengenai penyandang kondisi ini atau penyakit lainnya dalam masyarakat. Yuk, beri dukungan terbaik untuk mereka!
Baca Juga: 5 Cara Mencegah Bayi Lahir Cacat menurut Dokter, Calon Ortu Harus Tahu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.