Diazepam: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

Diazepam termasuk dalam golongan obat benzodiazepin

Diazepam termasuk dalam golongan obat benzodiazepin. Obat ini digunakan untuk menangani kecemasan, spasme otot, dan kejang.

Di rumah sakit, obat ini juga digunakan untuk mengurangi gejala putus alkohol (alcohol withdrawal), seperti berkeringat atau sulit tidur. Diazepam juga bisa diresepkan dokter untuk membantu pasien relaks sebelum operasi atau perawatan medis atau gigi.

Obat ini cuma bisa didapat lewat resep dokter dan tersedia dalam bentuk cairan untuk diminum, tablet, supposutoria (dimasukkan ke dalam dubur), atau diberikan secara intravena di rumah sakit.

1. Manfaat

Diazepam: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek SampingObat diazepam yang beredar di pasaran. (rxmedsusa.org)

Dilansir MedlinePlus, diazepam digunakan untuk meredakan kecemasan dan untuk mengontrol agitasi yang disebabkan oleh putus alkohol.

Obat ini juga bisa digunakan bersama obat lain untuk mengontrol spasme otot dan spastisitas atau tegang otot yang disebabkan oleh gangguan neurologis tertentu seperti cerebral palsy (kondisi yang menyebabkan kesulitan dengan gerakan dan keseimbangan), paraplegia (ketidakmampuan untuk menggerakkan bagian tubuh), athetosis (kontraksi otot yang tidak normal), dan stiff-man syndrome (gangguan langka dengan kekakuan otot).

Selain itu, diazepam juga digunakan bersama dengan obat lain untuk mengontrol kejang.

Karena tergolong obat benzodiazepin, maka diazepam bekerja dengan cara menenangkan aktivitas berlebihan yang tidak normal di otak.

2. Peringatan

Diazepam: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek SampingObat diazepam sediaan injeksi (hameln-pharma.com)

Mengutip Drugs, diazepam dapat memperlambat atau menghentikan pernapasan, terutama jika seseorang baru saja menggunakan obat opioid, alkohol, atau obat lain yang dapat memperlambat pernapasan.

Penyalahgunaan diazepam dapat menyebabkan kecanduan, overdosis, hingga kematian, terutama pada anak atau orang lain yang menggunakan obat tanpa resep dokter. Jangan berikan obat ini kepada anak di bawah 6 bulan.

Seseorang tidak boleh menggunakan obat ini bila ada alergi terhadap diazepam atau obat-obatan serupa, atau jika menderita myasthenia gravis, penyakit hati parah, glaukoma sudut sempit, masalah pernapasan parah, atau sleep apnea.

Efek samping yang fatal dapat terjadi jika diazepam digunakan dengan obat opioid, alkohol, atau obat lain yang menyebabkan kantuk atau memperlambat pernapasan.

Menambahkan dari National Health Service, diazepam tablet dan cairan bisa dikonsumsi usia 18 tahun ke atas. Obat ini juga bisa diberikan kepada anak usia 1 bulan untuk masalah spasme otot oleh dokter.

Diazepam untuk rektal bisa digunakan anak-anak maupun dewasa. 

Untuk memastikan keamanan obat, beri tahu dokter sebelum memulai terapi dengan diazepam bila kamu mengalami:

  • Riwayat reaksi alergi terhadap diazepam atau obat lain
  • Masalah pada hati atau ginjal
  • Mengidap myasthenia gravis, kondisi yang menyebabkan kelemahan otot
  • Mengidap sleep apnea, kondisi henti napas beberapa kali saat tidur
  • Punya masalah dengan depresi atau pikiran untuk menyakiti diri atau bunuh diri
  • Terdiagnosis gangguan perilaku
  • Punya atau pernah bermasalah dengan alkohol atau obat-obatan
  • Baru-baru ini mengalami kehilangan atau sedang berkabung
  • Mengidap arteriosklerosis, kondisi yang memengaruhi aliran darah ke otak 
  • Memiliki kadar albumin yang rendah dalam darah
  • Mencoba untuk hamil, sedang hamil, atau sedang menyusui
  • Usia di atas 65 tahun
  • Akan menjalani anestesi umum atau bius total untuk operasi atau perawatan medis lainnya

3. Dosis

Diazepam: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustasi diazepam (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Menurut keterangan dari Pusat Informasi Obat Nasional Badan POM RI, dosis umum diazepam adalah sebagai berikut:

Oral

  • Untuk kecemasan: 2 miligram (mg) tiga kali per hari, bisa dinaikkan bila perlu sampai 15-30 mg per hari dalam dosis terbagi. Dosis untuk lansia atau debil adalah setengahnya.
  • Untuk insomnia yang disertai kecemasan: 5-15 mg sebelum tidur. 

Injeksi intramuskular atau injeksi intravena lambat (ke dalam vena yang besar dengan kecepatan tidak lebih dari 5 mg/menit)

  • Untuk kecemasan akut berat, pengendalian serangan panik akut, dan putus alkohol akut: 10 mg diulangi bila perlu setelah tidak kurang dari 4 jam. 

Rektal 

  • Sebagai larutan untuk kecemasan akut dan agitasi: 10 mg (lansia 5 mg) diulang setelah 5 menit bila perlu.
  • Untuk kecemasan apabila pemberian oral tidak dapat dilakukan, obat diberikan melalui rektum sebagai suppositoria: 10-30 mg (dosis lebih tinggi terbagi).

Dosis dari dokter mungkin lebih rendah jika diberikan kepada pasien yang usianya di atas 65 tahun atau punya masalah ginjal, hati, atau pernapasan yang parah.

Bila dosis di atas berbeda dengan yang diberikan oleh dokter atau untuk tujuan penggunaan yang bereda, ikuti dosis dan instruksi dari dokter.

Baca Juga: Cara Membuang Obat dengan Benar, Jangan Sembarangan!

4. Cara mengonsumsi

Diazepam: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi minum obat (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Diazepam hadir sebagai tablet, larutan, dan sebagai konsentrat (cair) untuk diminum. Ini ini biasanya dikonsumsi 1-4 kali sehari, dengan atau tanpa makanan. Ikuti petunjuk pada label resep dengan hati-hati, atau tanyakah ke dokter atau apoteker untuk menjelaskan bagian mana pun yang tidak dimengerti. Minum obat sesuai arahan.

Diazepam dalam bentuk konsentrat biasanya dilengkapi dengan penetes bertanda khusus untuk mengukur dosis. Minta apoteker untuk menunjukkan cara menggunakan penetes tersebut. Encerkan konsentrat dalam air, jus, atau minuman berkarbonasi sebelum meminumnya. Ini juga dapat dicampur dengan saus apel atau puding. Aduk campuran dengan lembut selama beberapa detik dan segera minum. Jangan menyimpannya untuk dikonsumsi di lain waktu.

Bila menggunakan diazepam bersama dengan obat lain untuk mengendalikan kejang, jangan berhenti mengonsumsinya tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dulu, bahkan jika mengalami efek samping seperti perubahan perilaku atau suasana hati yang tidak biasa. Jika penggunaan obat tiba-tiba dihentikan, kejang mungkin bisa tambah parah. Dokter mungkin akan menurunkan dosis secara bertahap.

Jika kamu berhenti mengonsumsinya tanpa berkonsultasi terlebih dulu ke dokter, mungkin akan muncul gejala putus obat, seperti:

  • Tremor
  • Kram atau nyeri perut dan otot
  • Muntah-muntah
  • Berkeringat
  • Sakit kepala
  • Kecemasan ekstrem
  • Ketegangan
  • Kegelisahan
  • Kebingungan
  • Iritabilitas
  • Halusinasi
  • Kejang

Risiko putus obat ini akan lebih besar bila seseorang mengonsumsi diazepam dalam waktu lama.

5. Overdosis, dosis yang terlewatkan, dan cara penyimpanan

Diazepam: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Bila kamu diresepkan diazepam yang harus diminum secara teratur dan lupa satu dosis, segera minum saat ingat, kecuali bila sudah dekat waktunya untuk dosis berikutnya. Dalam hal ini, tinggalkan saja dosis yang terlewat dan minum dosis berikutnya seperti biasa.

Jangan pernah minum dua dosis sekaligus dan jangan pernah mengambil dosis ekstra untuk menebus dosis yang terlupakan.

Mengambil terlalu banyak dosis bisa menyebabkan depresi sistem saraf pusat, yang gejalanya meliputi:

  • Kantuk
  • Kebingungan
  • Kelelahan
  • Refleks yang buruk
  • Memperlambat atau menghentikan pernapasan
  • Tekanan darah rendah yang berbahaya
  • Koma

Ini bahkan bisa berakibat fatal. Bila kamu mengambil dosis yang terlalu banyak, segera cari pertolongan medis. Kamu mungkin akan diberikan obat flumazenil untuk membalikkan overdosis benzodiazepin. Obat ini dapat meningkatkan risiko kejang.

Simpan obat dalam suhu ruangan (20 hingga 25 derajat Celcius) dan jauh dari kelembapan, panas, dan cahaya. Jangan menyimpan obat di kamar mandi dan jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Pantau terus jumlah obat. Waspadalah bila ada yang menggunakannya secara tidak benar atau tanpa resep. Bila obat sudah kedaluwarsa, tak lagi layak, atau tidak lagi digunakan, buang dengan benar atau hubungi apotek terdekat.

6. Interaksi obat

Diazepam: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Dilansir RxList, diazepam bisa menyebabkan interaksi parah bila dikonsumsi bersama sodium oxybate.

Sementara itu, diazepam ini juga bisa berinteraksi serius dengan obat-obatan berikut ini:

  • Carbamazepine
  • Cimetidine
  • Clarithromycin
  • Darunavir
  • Erythromycin base
  • Erythromycin ethylsuccinate
  • Erythromycin lactobionate
  • Erythromycin stearate
  • Hydrocodone
  • Idelalisib
  • Itraconazole
  • Ketoconazole
  • Nefazodone
  • Rifabutin
  • Rifampin
  • St John's wort
  • Valerian

Selain itu, hindari meminum diazepam dengan alkohol karena dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya. Bahkan, bisa terjadi kematian.

Jeruk limau gedang atau grapefruit juga dapat berinteraksi dengan diazepam dan bisa menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Hindari pula penggunaan produk yang mengandung buah ini.

Selain itu, hindari mengemudi atau aktivitas berbahaya lainnya sampai kamu tahu seberapa jauh diazepam memengaruhimu. Pusing atau kantuk bisa menyebabkan kamu terjatuh, kecelakaan, atau cedera parah. 

7. Efek samping

Diazepam: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi mengantuk saat mengemudi (rand.org)

Mengutip Healthdirect, efek samping diazepam yang paling umum antara lain:

  • Kelelahan
  • Kantuk
  • Kelemahan otot
  • Kegoyangan
  • Mudah lupa
  • Pusing

Ada pula efek samping lainnya yang lebih jarang. Beri tahu dokter atau segera pergi ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat bila mengalami salah satu dari gejala ini:

  • Kegembiraan atau kecemasan secara tiba-tiba
  • Perasaan gelisah, agitasi, atau marah
  • Perilaku abnormal
  • Halusinasi (mendengar, melihat, atau mencium hal-hal yang tidak ada)
  • Kesulitan bernapas
  • Gangguan tidur yang serius

Secara umum, diazepam harus digunakan hanya untuk waktu yang singkat, sekitar 2 sampai 4 minggu, kecuali disarankan lebih lama oleh dokter. Jika digunakan dalam waktu lama, dikhawatirkan seseorang akan mengalami ketergantungan dengan obat ini.

Itulah informasi seputar diazepam, obat golongan benzodiazepin untuk mengobati kecemasan, gejala putus alkohol, dan kejang, begitu pula untuk meredakan kejang otot dan sebagai penenang sebelum menjalani prosedur medis.

Bila kamu diresepkan obat ini oleh dokter, jangan ragu bertanya akan hal-hal yang belum jelas tentang penggunaan, dosis, dan keamanannya. Ikuti pula petunjuk penggunaan dari dokter dan ikuti arahan mengenai dosis dan jangka waktu konsumsinya, ya.

Baca Juga: Zafirlukast: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya