Waspada Fenomena El Nino, Cegah DBD dengan Vaksinasi

El Nino bikin nyamuk lebih mudah berkembang biak

Kasus demam berdarah dengue (DBD) atau dikenal sebagai infeksi dengue masih perlu perhatian khusus dari berbagai pihak.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), dari awal tahun sampai dengan minggu ke-33 tahun 2023 telah tercatat 57.884 kasus DBD, dengan 422 kematian, yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Kemenkes bersama Takeda membangun kerja sama publik dan privat dengan meluncurkan kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD pada Rabu (27/9/2023), di Jakarta.

1. El Nino bikin nyamuk lebih mudah berkembang biak

Waspada Fenomena El Nino, Cegah DBD dengan Vaksinasiilustrasi nyamuk (pexels.com/icon0.com)

Dalam sambutannya, Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU, Menteri Kesehatan RI, menyatakan bahwa DBD merupakan ancaman serius untuk Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, mewakili Menkes Budi. 

Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi DBD perlu ditingkatkan, khususnya ketika fenomena El Nino terjadi. El Nino merupakan fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah.

Sesuai perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak fenomena El Nino diperkirakan terjadi dari bulan Agustus hingga September 2023. Dengan adanya fenomena El Nino, suhu akan menjadi lebih hangat sehingga membuat nyamuk Aedes aegypti makin mengganas dan lebih mudah berkembang biak.

2. Kelompok usia 5–14 tahun paling rentan

Waspada Fenomena El Nino, Cegah DBD dengan Vaksinasiilustrasi anak sakit (freepik.com/lifeforstock)

Lebih lanjut, Dr. Maxi mengajak masyarakat untuk menerapkan prinsip 3M plus dan vaksin mandiri DBD. Ini penting untuk mencegah penyebaran infeksi DBD, khususnya pada anak-anak.

Menurut data Kemenkes tahun 2022, pola kematian akibat dengue dominan di kelompok usia muda, yaitu 5–14 tahun (45 persen).

Oleh karena itu, upaya sosialisasi pengendalian vektor nyamuk dan vaksinasi dengue pada anak menjadi sangat penting sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 

"Penanggulangan DBD di Indonesia merupakan tantangan yang kompleks. Namun, pemerintah telah berkomitmen untuk mencapai nol kematian akibat infeksi dengue pada tahun 2030 melalui Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021–2025," ucapnya.

Baca Juga: Mimpi Aneh saat Demam Tinggi? Kenali Fenomena Fever Dream

3. Vaksin menjadi salah satu pilar pencegahan DBD

Waspada Fenomena El Nino, Cegah DBD dengan Vaksinasiilustrasi peluncuran kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD (IDN Times/Rifki Wuda Sudirman)

Kerja sama dan kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD mencakup beberapa aspek. Ini termasuk peningkatan keikutsertaan masyarakat, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, serta sinkronisasi data (bridging) dengan SIARVI (Sistem Informasi Arbovirosis).

Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebutkan bahwa vaksinasi menjadi salah satu pilar strategi global dalam penanggulangan dengue. 

"Saat ini vaksinasi demam berdarah dengue dapat diberikan pada setiap orang pada rentang umur 6–45 tahun sesuai dengan anjuran dari dokter," jelas Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 

DBD masih menjadi masalah kesehatan yang mengkhawatirkan di Indonesia. Salah satu cara efektif untuk mencegah infeksi adalah dengan mendapatkan vaksinasi.

Baca Juga: 5 Fakta Vaksin Demam Berdarah, Efektif Hingga 80,2 Persen 

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya