Menilik Mekanisme Tecovirimat, Potensi Obat untuk Mpox

Penelitian lebih lanjut masih terus dilakukan

Intinya Sih...

  • Tecovirimat adalah obat antivirus yang awalnya dikembangkan untuk mengatasi smallpox (cacar).
  • Obat ini bekerja dengan mencegah Orthopoxvirus, seperti cacar dan mpox, menyebar di dalam tubuh dengan menargetkan protein virus yang penting untuk replikasinya.
  • Meskipun penelitian menunjukkan hasil efektif pada hewan, tetapi pengujian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan keamanan dan efektivitasnya pada manusia.

Seiring dengan meningkatnya perhatian global terhadap penyakit mpox (dulu dikenal sebagai monkeypox atau cacar monyet), penelitian tentang terapi dan pengobatannya terus berkembang. Salah satu pengobatan yang kini tersedia adalah tecovirimat.

Ini merupakan obat antiviral yang awalnya dikembangkan untuk melawan variola, virus penyebab cacar. Dengan makin meluasnya kasus mpox, para ahli mulai mempertimbangkan potensi tecovirimat sebagai salah satu opsi perawatan yang dapat diandalkan. Berikut informasi yang perlu kamu ketahui tentang obat tecovirimat.

1. Apa itu tecovirimat?

Tecovirimat, atau nama mereknya dikenal sebagai Tpoxx, adalah obat antivirus yang awalnya dikembangkan untuk mengatasi smallpox (cacar) oleh SIGA Technologies. Obat ini telah disetujui oleh BPOM Amerika Serikat (FDA) pada tahun 2018.

Obat ini bekerja dengan mencegah Orthopoxvirus, seperti cacar dan mpox, menyebar di dalam tubuh dengan menargetkan protein virus yang penting untuk replikasinya.

Meskipun awalnya dirancang untuk cacar, tetapi tecovirimat kini dianggap berpotensi efektif dalam mengobati mpox. Ini karena virus penyebab mpox berasal dari keluarga Orthopox yang sama, menjadikannya opsi menjanjikan dalam pengobatan mpox.

2. Mekanisme kerja tecovirimat

Menilik Mekanisme Tecovirimat, Potensi Obat untuk Mpoxilustrasi virus mpox (unsplash.com/National Institute of Allergy and Infectious Diseases)

Tecovirimat bekerja dengan cara menargetkan protein virus yang dikenal sebagai VP37, yang ada pada virus Orthopox, termasuk mpox. Protein ini berperan penting dalam proses virus keluar dari sel inang dan menyebar ke sel lain.

Dengan menghambat fungsi VP37, tecovirimat mencegah virus menyelesaikan siklus replikasinya, sehingga membatasi penyebarannya dalam tubuh. Proses ini memungkinkan sistem kekebalan tubuh memiliki lebih banyak waktu untuk melawan infeksi dan mempercepat pemulihan.

3. Apakah tecovirimat efektif dalam melawan mpox?

Walaupun secara teori menjanjikan, tetapi masih belum diketahui apakah tecovirimat merupakan pengobatan yang aman dan efektif untuk mpox.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan bahwa meskipun penelitian menunjukkan hasil efektif pada hewan, tetapi pengujian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan keamanan dan efektivitasnya pada manusia.

Sebuah studi yang disponsori bersama oleh National Institutes of Health (NIH) mengevaluasi efektivitas tecovirimat untuk mpox di Republik Demokratik Kongo. Hasil awal menunjukkan bahwa obat antivirus tersebut aman, tetapi mungkin tidak mengurangi durasi infeksi.

Baca Juga: Studi: Kualitas Tidur Malam yang Buruk Bisa Picu Migrain

4. Efek samping tecovirimat

Menilik Mekanisme Tecovirimat, Potensi Obat untuk Mpoxilustrasi obat di apotek (pexels.com/Abdul batin)

Tecovirimat secara umum bisa ditoleransi dengan baik dan belum ada laporan efek samping serius dari uji klinis. Efek samping yang paling umum dialami kurang dari 2 persen orang yang mengonsumsi obat tersebut, menurut laporan FDA. 

Orang dengan komorbid atau mereka yang mengonsumsi obat lain mungkin berisiko mengalami efek samping.

Misalnya, mereka yang mengonsumsi obat anti diabetes mungkin mengalami gula darah rendah saat mengonsumsi tecovirimat. Oleh karena itu, mereka harus memantau kadar gula darah mereka secara saksama.

5. Ketersediaan masih terbatas

Ketersediaan tecovirimat masih terbatas di banyak negara, terutama karena obat ini awalnya dikembangkan untuk cacar dan hanya diproduksi dalam jumlah terbatas.

Di Amerika Serikat, tecovirimat telah mendapatkan persetujuan FDA untuk pengobatan cacar dan akses darurat untuk mpox.

Beberapa negara Eropa, seperti Inggris, juga memberikan izin penggunaan tecovirimat dalam penanganan wabah mpox melalui mekanisme darurat. Namun, di banyak negara berkembang, akses terhadap obat ini masih menjadi tantangan besar karena keterbatasan distribusi, biaya, dan regulasi.

Badan POM (BPOM) RI dikabarkan akan membawa tecovirimat ke Indonesia untuk penanggulangan kasus mpox. Namun, hingga saat ini belum ada informasi lanjutan terkait penggunaannya.

Berdasarkan “Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Mpox (Monkeypox)” yang diterbitkan Kemenkes RI pada 2023, antivirus yang dikembangkan dan disetujui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk penanganan mpox yaitu tecovirimat, cidofovir, dan brincidofovir.

6. Masa depan tecovirimat untuk pengobatan mpox

Menilik Mekanisme Tecovirimat, Potensi Obat untuk MpoxFoto tangan pasien mpox yang diambil selama investigasi wabah cacar monyet yang terjadi di Republik Demokratik Kongo (DRC) 1997 (CDC/ Brian W.J. Mahy, BSc, MA, PhD, ScD, DSc, Public domain, via Wikimedia Commons)

Tecovirimat diperkirakan akan memainkan peran penting dalam penanganan wabah mpox di masa mendatang.

Namun, perlu diingat bahwa ada tantangan yang perlu diatasi, seperti memperluas ketersediaan obat secara global. Lebih banyak penelitian untuk bukti klinis juga diperlukan untuk mengetahui efektivitas obat.

Pengembangan lebih lanjut dan kolaborasi internasional menjadi kunci dalam menentukan masa depan penggunaannya.

Tecovirimat hadir sebagai secercah harapan dalam melawan mpox. Walaupun terdengar sangat menjanjikan, tetapi riset lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya dalam penanggulangan mpox.

Baca Juga: Studi: Menyusui Menurunkan Risiko Asma pada Anak

Referensi

Hoy, Sheridan M. “Tecovirimat: First Global Approval.” Drugs 78, no. 13 (August 17, 2018). 
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada September 2024. Patient's Guide to Mpox Treatment with TPOXX (tecovirimat).
National Institutes of Health. Diakses pada September 2024. The antiviral tecovirimat is safe but did not improve clade I mpox resolution in Democratic Republic of the Congo.
European Medicine Agency. Diakses pada September 2024. Tecovirimat SIGA.
Kemenkes RI. Diakses pada September 2024. Butuh Pengobatan Jika Terinfeksi MPOX.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya