Apa Itu Parental Burnout? Kelelahan Menjadi Orang Tua 

Ditandai dengan stres yang berkepanjangan

Intinya Sih...

  • Parental burnout adalah fenomena yang bisa memengaruhi banyak orang tua di seluruh dunia.
  • Berbeda dengan stres yang terjadi sesaat, parental burnout adalah kelelahan yang berkepanjangan dan dapat berdampak serius pada kesehatan mental dan fisik.
  • Secara mental, orang tua yang mengalami burnout lebih rentan terhadap depresi dan kecemasan.

Menjadi orang tua bisa membawa banyak kebahagiaan, tetapi juga tantangan yang tidak sedikit. Tuntutan untuk merawat anak, bekerja, dan berumah tangga sering kali bisa menimbulkan stres yang signifikan.

Dalam beberapa tahun terakhir, istilah "parental burnout" makin dikenal di kalangan orang tua dan profesional kesehatan. Apa itu parental burnout dan bagaimana mengatasinya? Yuk, mengenal lebih dalam tentang kondisi psikologis ini!

1. Apa itu parental burnout?

Apa Itu Parental Burnout? Kelelahan Menjadi Orang Tua ilustrasi keluarga (pexels.com/August de Richelieu

Parental burnout adalah kondisi ketika orang tua mengalami kelelahan fisik, emosional, dan mental akibat tekanan menjadi orang tua. Tuntutan yang terus-menerus sebagai orang tua mengakibatkan stres yang berkepanjangan.  

Berbeda dengan stres yang terjadi sesaat, parental burnout adalah kelelahan yang berkepanjangan dan dapat berdampak serius pada kesehatan mental dan fisik.

Orang tua yang mengalami parental burnout akan merasa kewalahan oleh tanggung jawab mereka dan sering kali merasa tidak mampu untuk terus memenuhi kebutuhan anak-anak mereka.

Parental burnout juga melibatkan perasaan kehilangan identitas diri karena terlalu fokus pada peran sebagai orang tua.

2. Gejala parental burnout

Gejala parental burnout dapat sangat bervariasi, tetapi beberapa tanda umumnya meliputi perasaan kelelahan yang ekstrem dan berkepanjangan. Rasa lelah akan tetap ada meskipun sudah berusaha untuk beristirahat.

Orang tua mungkin merasa sangat letih secara fisik dan mental, serta kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari. Ini termasuk dalam bermain atau berinteraksi dengan anak-anak mereka.

Selain itu, mereka mungkin mengalami perasaan negatif terhadap peran sebagai orang tua atau bahkan merasa diri mereka adalah orang tua yang buruk.

Gejala lainnya bisa termasuk kesulitan tidur, iritabilitas, dan penarikan diri dari lingkungan sosial.

3. Penyebab parental burnout

Apa Itu Parental Burnout? Kelelahan Menjadi Orang Tua ilustrasi stres (pexels.com/Vitaly Gariev)

Parental burnout dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang berbeda, termasuk tekanan sosial dan budaya untuk menjadi "orang tua sempurna." Media sosial sering kali memperkuat tekanan ini dengan gambaran keluarga ideal yang tidak realistis.

Kurangnya dukungan sosial dari pasangan, keluarga, atau teman juga dapat memperparah kondisi ini. Ketika orang tua merasa harus menjalankan semua tanggung jawab tanpa bantuan, beban tersebut bisa menjadi sangat berat.

Selain itu, keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan rumah yang buruk, serta masalah keuangan, dapat memperburuk stres orang tua.

Pandemi COVID-19 juga telah memperparah situasi ini dengan penutupan sekolah dan pembatasan sosial. Ini bisa membuat orang tua harus mengatur pekerjaan dari rumah sambil mengurus anak-anak. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Teh untuk Bantu Lawan Depresi!

4. Dampak parental burnout

Parental burnout tidak hanya berdampak pada kondisi mental dan emosional, tetapi juga kesehatan fisik. Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan gangguan pencernaan.

Secara mental, orang tua yang mengalami burnout lebih rentan terhadap depresi dan kecemasan. Gangguan tidur yang sering terjadi karena stres juga bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh, membuat orang tua lebih mudah sakit.

Tak berhenti sampai di situ, kelelahan emosional dan mental dapat mengurangi kemampuan orang tua untuk merespons kebutuhan emosional anak-anak mereka. Ini akhirnya bisa berdampak negatif pada perkembangan anak.

5. Mengatasi parental burnout

Apa Itu Parental Burnout? Kelelahan Menjadi Orang Tua ilustrasi bermeditasi (pexels.com/Max Nikhil Thimmayya)

Mengatasi parental burnout memerlukan pendekatan yang menyeluruh dan berkelanjutan. Langkah pertama adalah mencari dukungan sosial. Dukungan dari pasangan, keluarga, teman, atau support group bisa memberikan bantuan emosional.

Mengatur waktu untuk diri sendiri juga sangat penting. Kamu perlu memberikan diri waktu beristirahat dan menikmati waktu luang, meskipun hanya sebentar.

Melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan-jalan atau berolahraga, bisa membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Mengembangkan hobi atau kegiatan yang dinikmati juga bisa memberikan ruang untuk relaksasi.

Jika diperlukan, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional, seperti konselor atau terapis. 

6. Mencegah parental burnout

Apa Itu Parental Burnout? Kelelahan Menjadi Orang Tua ilustrasi perawatan diri (pexels.com/Monstera Production)

Meskipun kamu mungkin mengalami burnout dari waktu ke waktu, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko dan mencegahnya:

  • Meminta bantuan atau menyewa pengasuh untuk merawat anak. 
  • Melakukan perawatan diri atau self-care. 
  • Berolahragalah.
  • Menetapkan ekspektasi yang realistis.
  • Memberikan anak tugas yang sesuai dengan usianya.
  • Tidak memberikan tekanan yang terlalu besar pada diri sendiri. 

Anak-anak sering kali mengidolakan orang tuanya, tetapi penting untuk diingat bahwa orang tua juga manusia. Menerima kekurangan dan membicarakan tekanan yang dirasakan bisa membantu mencegah parental burnout. 

Parental burnout adalah fenomena yang bisa memengaruhi banyak orang tua di seluruh dunia. Mengenali gejala, memahami penyebab, dan mengetahui cara mengatasi kondisi ini adalah langkah penting untuk menjaga kesejahteraan diri sendiri dan keluarga. 

Baca Juga: Depresi Eksistensial, Apakah Ini Kondisi Mental yang Nyata?

Referensi:

Mikolajczak, Moïra, James J. Gross, dan Isabelle Roskam. “Parental Burnout: What Is It, and Why Does It Matter?” Clinical Psychological Science 7, no. 6 (20 Agustus 2019): 1319–29.
Ren, Xiaohe, Yingying Cai, dkk. “A systematic review of parental burnout and related factors among parents.” BMC Public Health 24, no. 1 (5 Februari 2024)
WebMD. Diakses pada Juni 2024. What to Know About Parental Burnout.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya