Studi: Minuman Berenergi Dikaitkan dengan Henti Jantung

Bisa tingkatkan risiko aritmia

Intinya Sih...

  • Studi baru menemukan bahwa mengonsumsi minuman energi berkaitan dengan kondisi henti jantung.
  • Menurut studi tersebut, minuman berenergi dapat memicu aritmia yang mengancam jiwa pada pasien dengan penyakit jantung genetik.
  • Konsumsi minuman berenergi yang tidak biasa ditambah dengan faktor risiko lain, seperti kurang tidur atau dehidrasi, bisa menciptakan kombinasi yang membahayakan.

Studi baru menemukan bahwa mengonsumsi minuman energi berkaitan dengan kondisi henti jantung atau cardiac arrest.

Seperti namanya, minuman berenergi sering dikonsumsi untuk meningkatkan energi, meningkatkan kinerja fisik, dan mengatasi rasa lelah. Minuman energi biasanya mengandung 80 hingga 300 mg kafein per porsi, dibandingkan dengan 100 mg dalam secangkir kopi seduh 8 ons. Sebagian besar minuman ini juga mengandung bahan stimulan seperti taurin dan guarana. 

1. Minuman berenergi berkaitan dengan aritmia

Studi: Minuman Berenergi Dikaitkan dengan Henti Jantungilustrasi aritmia (freepik.com/freepik)

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Heart Rhythm melibatkan 144 penyintas henti jantung mendadak yang diperiksa di Mayo Clinic. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5 persen telah mengonsumsi satu atau lebih minuman energi dalam jarak dekat dengan kejadian jantungnya.

Kata para peneliti, makin banyak zat dalam makanan standar yang ditemukan memiliki efek jantung yang tidak diinginkan, sehingga mendorong pertimbangan subkategori baru dalam riwayat klinis pasien: makanan aritmogenik. Minuman berenergi termasuk dalam kategori ini.

Menurut studi tersebut, minuman berenergi dapat memicu aritmia yang mengancam jiwa pada pasien dengan penyakit jantung genetik. Aritmia, atau irama jantung yang tidak teratur, dapat menyebabkan henti jantung. Ini mengakibatkan hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba dan sering kali berakibat fatal.

Namun, perlu ditekankan bahwa penelitian tersebut tidak membuktikan bahwa minuman energi secara langsung menyebabkan henti jantung. 

2. Ada bahan-bahan stimulan dalam minuman berenergi

Ada bahan-bahan stimulan sistem tubuh yang diperkirakan mengubah detak jantung, tekanan darah, dan kontraktilitas jantung. Hal ini mirip dengan pemicu aritmia.

Para peneliti juga menyelidiki jenis kejadian jantung dan pemicu stres lain yang diketahui berkaitan dengan aritmia, seperti olahraga.

Para peneliti mengatakan, konsumsi minuman berenergi yang tidak biasa ditambah dengan faktor risiko lain, seperti kurang tidur atau dehidrasi, bisa menciptakan kombinasi yang membahayakan. Ini bisa menyebabkan henti jantung mendadak pada para partisipan.

Baca Juga: Studi Hubungkan Obat Kumur Alkohol dengan Bakteri Terkait Kanker

3. Batas konsumsi kafein harian

Studi: Minuman Berenergi Dikaitkan dengan Henti Jantungilustrasi kafein (freepik.com/@freepik)

Orang dewasa yang sehat tidak diajurkan untuk mengonsumsi lebih dari 400 mg kafein sehari. Ini setara empat atau lima cangkir kopi.

Gejala konsumsi kafein berlebihan termasuk insomnia, kegelisahan, kecemasan, detak jantung cepat, sakit perut, mual, sakit kepala, dan perasaan tidak bahagia.

Selain itu, ada juga efek toksik, seperti kejang, bisa terlihat dengan konsumsi cepat sekitar 1.200 miligram kafein.

Minuman berenergi tidak bisa menggantikan tidur, air, dan makanan bergizi. Perlu diingat, kamu juga sebaiknya menghindari konsumsi kafein lebih dari 400 mg per hari, terutama jika memiliki kondisi kronis.

Baca Juga: Studi: Gula Xylitol Terkait dengan Serangan Jantung dan Stroke

Referensi

Katherine A. Martinez, Sahej Bains, dkk. "Sudden cardiac arrest occurring in temporal proximity to consumption of energy drinks." Heart Rhythm, 5 Juni 2024. 
EurekAlert. Diakses pada Juni 2024. Doctors advise caution as energy drinks may trigger life-threatening cardiac arrhythmias in patients with genetic heart diseases. 

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya