5 Hal Penting tentang Batu Empedu yang Perlu Kamu Tahu

Salah satunya terbentuk dari kolesterol tubuh yang berlebih

Kantung empedu adalah organ kecil dalam tubuh yang terletak di bawah organ hati. Di dalam kantung tersebut terdapat cairan empedu berwarna kuning kehijauan yang membantu proses pencernaan, terutama dalam memecah lemak.

Cairan empedu terdiri dari beberapa komponen, termasuk garam empedu, air, mineral tembaga, kolesterol dan pigmen seperti bilirubin. Cairan empedu tersebut dihasilkan oleh hati dan disimpan di kantung empedu.

Sama seperti organ lainnya, kantung empedu juga bisa mengalami masalah yang disebabkan oleh sesuatu seperti batu empedu. Batu empedu yang terbentuk bisa menyumbat kantung empedu atau saluran empedu.

Nah, seperti apa batu empedu dan mengapa bisa terbentuk? Untuk mengetahuinya, berikut beberapa hal mengenai batu empedu yang penting untuk diketahui.

1. Mengenal batu empedu dan jenisnya

5 Hal Penting tentang Batu Empedu yang Perlu Kamu TahuBatu empedu pada manusia. commons.wikimedia.org/George Chernilevsky

Melansir Mayo Clinic, batu empedu adalah endapan cairan pencernaan yang mengeras yang dapat terbentuk di kantung empedu. Batu empedu memiliki ukuran yang beragam, mulai dari yang sekecil butiran pasir hingga sebesar bola golf. Seseorang ada yang hanya memiliki satu buah batu empedu, sementara penderita lainnya bisa memiliki banyak batu empedu.

Dikutip dari Cleveland Clinic, batu empedu kecil sering kali menyebabkan lebih banyak masalah. Pasalnya, batu tersebut bisa meninggalkan kantung empedu dan tersangkut, seperti di saluran empedu. Di sisi lain, batu empedu yang lebih besar cenderung tetap berada di kantung empedu.

Terdapat dua jenis batu empedu, yaitu:

  • Batu empedu kolesterol, jenis empedu ini paling umum terjadi. Batu kolesterol memiliki warna kekuningan yang sebagian besar terdiri dari kolesterol yang tidak tercerna serta beberapa senyawa lainnya.
  • Batu empedu pigmen, batu empedu ini berwarna cokelat tua atau hitam yang terbentuk ketika empedu mengandung terlalu banyak bilirubin.

2. Gejala batu empedu yang perlu diwaspadai

5 Hal Penting tentang Batu Empedu yang Perlu Kamu Tahupixabay/Nastya_gepp

Merangkum beberapa sumber, gejala yang timbul akibat batu empedu bisa berbeda-beda pada setiap orang. Sebagian besar kasus terbentuknya batu empedu tidak menimbulkan adanya gejala, yang diketahui sebagai "silent gallstones".

Jika batu empedu sudah menyebabkan penyumbatan saluran empedu, maka gejala yang bisa dialami seperti:

  • Nyeri mendadak dan terus-menerus di bagian kanan atas atau tengah perut
  • Nyeri punggung di antara tulang belikat
  • Nyeri di bagian bahu kanan
  • Mual atau muntah
  • Perut kembung
  • Diare

Gejala nyeri akibat batu empedu berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam.

Baca Juga: 5 Cara untuk Cegah Cholelithiasis atau Batu Empedu

3. Penyebab dan faktor risiko terbentuknya batu empedu

5 Hal Penting tentang Batu Empedu yang Perlu Kamu TahuBatu empedu hitam. commons.wikimedia.org/Miya.m 

Melansir Harvard Health Publishing, sebagian besar batu empedu terdiri dari kolesterol. Sisanya yaitu batu empedu pigmen, terbentuk dari garam kalsium dan bilirubin yang merupakan produk pemecahan sel darah merah.

Melansir Mayo Clinic, beberapa kondisi yang diyakini menjadi penyebab terbentuknya batu empedu antara lain:

  • Empedu terlalu banyak mengandung kolesterol

Cairan empedu berperan dalam melarutkan kolesterol yang dikeluarkan oleh hati. Namun, jika hati mengeluarkan terlalu banyak kolesterol dibandingkan dengan yang bisa dilarutkan oleh empedu, maka kelebihan kolesterol tersebut dapat mengkristal dan akhirnya membentuk batu empedu.

  • Empedu mengandung bilirubin yang berlebih

Bilirubin merupakan zat yang dihasilkan saat hati memecah sel darah merah yang sudah tua. Beberapa kondisi, seperti kerusakan organ hati atau gangguan darah tertentu, dapat menyebabkan hati memproduksi terlalu banyak bilirubin. Bilirubin yang berlebih ini dapat mengeras dan menjadi batu empedu.

  • Pengosongan kantung empedu yang tidak sempurna

Kantung empedu perlu mengosongkan diri secara berkala dari cairan empedu untuk bisa berfungsi dengan baik. Jika tidak, maka cairan empedu akan tertahan lebih lama, mengeras dan membentuk batu di kantung empedu.

Adapun beberapa faktor yang meningkatkan risiko batu empedu di antaranya:

  • Mengalami obesitas
  • Berusia lebih dari 40 tahun
  • Lebih berisiko terjadi pada perempuan dan ibu hamil
  • Terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak, tinggi kolesterol, atau rendah serat
  • Memiliki keluarga dengan riwayat pernah menderita batu empedu
  • Penderita diabetes
  • Penderita penyakit hati seperti sirosis
  • Mengonsumsi obat-obatan penurun kolesterol atau obat dengan kadar estrogen yang tinggi

4. Batu empedu dapat menyebabkan peradangan dan komplikasi penyakit

5 Hal Penting tentang Batu Empedu yang Perlu Kamu Tahuemedicinehealth.com

Jika tidak ditangani, batu empedu dapat menyebabkan inflamasi atau peradangan serta beberapa komplikasi penyakit lainnya seperti:

  • Kolesistitis: infeksi kantung empedu
  • Penyakit kuning
  • Cholangitis: infeksi saluran empedu
  • Pankreatitis: peradangan pankreas
  • Kanker kantung empedu, tetapi kondisi ini jarang terjadi

5. Upaya untuk menangani batu empedu

5 Hal Penting tentang Batu Empedu yang Perlu Kamu Tahuaimspune.com

Mengutip Mayo Clinic dan WebMD, pengobatan batu empedu dilakukan berdasarkan gejala dan hasil tes dari dokter. Jika batu empedu tidak menimbulkan gejala, maka penanganan secara medis tidak diperlukan. Namun, tetap diperlukan pemantauan terhadap perkembangan gejala.

Apabila ada gejala yang muncul, seperti nyeri di bagian kanan atas perut, maka dokter akan melakukan upaya untuk menanganinya. Pilihan pengobatan batu empedu meliputi :

  • Operasi. Jika batu empedu terlalu banyak dan terus terbentuk kembali, maka dokter akan menyarankan operasi untuk mengangkat kantung empedu (kolesistektomi). Tubuh masih dapat mencerna makanan walaupun tanpa kantung empedu. Cairan empedu akan mengalir langsung dari hati ke usus kecil. Terdapat dua jenis kolesistektomi, yaitu kolesistektomi laparoskopi dan kolesistektomi terbuka. Operasi yang umum dilakukan yaitu kolesistektomi laparoskopi karena hanya melibatkan luka yang kecil dan lebih cepat dalam pemulihannya.
  • Obat-obatan. Pemberian obat-obatan jarang dilakukan dan digunakan jika penderita tidak memungkinkan untuk menjalani operasi. Obat-obatan membantu melarutkan batu empedu. Namun, hal tersebut membutuhkan waktu beberapa bulan atau tahun. Selain itu, batu empedu bisa terbentuk kembali jika pemberian obat dihentikan.

Walaupun banyak yang tidak menimbulkan gejala, batu empedu bisa saja menyebabkan penyumbatan dan peradangan. Oleh sebab itu, disarankan untuk selalu menerapkan pola hidup sehat guna menghindari risiko kondisi tersebut. Contohnya dengan mengonsumsi makanan bergizi dan berserat, membatasi makanan tinggi lemak, minum cukup air putih serta olahraga teratur.

Baca Juga: 5 Hal yang Terjadi Pada Tubuh Saat Tak Memiliki Kantung Empedu

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya