3 Perbedaan Campak dan DBD, Mana yang Bisa Menular?

Salah satunya bisa menyebar melalui udara

Penyakit campak dan demam berdarah dengue (DBD) merupakan persoalan kesehatan yang harus diwaspadai oleh masyarakat Indonesia. Pasalnya, dua penyakit tersebut bisa mematikan apabila tak ditangani secara lebih lanjut. Mengutip dari laman Kemenkes RI, sepanjang tahun 2022, terjadi lonjakan kasus campak yang mencapai angka 3.341 kasus di 31 provinsi.

Di sisi lain, untuk DBD, terdapat hampir 16.000  kasus per Maret 2024 di 213 kabupaten/kota. Lonjakan kasus demam berdarah dengue ini membuat masyarakat harus pandai dalam membedakan antara penyakit DBD dan lainnya, seperti campak yang sekilas terlihat serupa. Oleh sebab itu, agar tidak keliru, berikut perbedaan penyakit campak dan DBD yang harus disimak secara baik-baik.

1. Campak disebabkan oleh virus Morbillivirus, sementara DBD dari virus dengue

3 Perbedaan Campak dan DBD, Mana yang Bisa Menular?ilustrasi virus (pixabay.con/geralt)

Campak dan DBD disebabkan oleh virus yang berbeda. Mengutip dari laman Kemenkes RI, campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Morbillivirus, yaitu virus dari keluarga Paramyxiviridae. Sementara itu, DBD berasal dari virus dengue yang termasuk ke dalam genus Flavivirus dalam keluarga Flaviviridae.

Baik Morbillivirus (virus campak) maupun Flavivirus (virus dengue) sama-sama merupakan virus RNA. Salah satu inang alami kedua virus tersebut adalah manusia. Oleh karena itulah penyakit campak dan DBD kerap kali menyerang manusia tanpa memandang usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Baca Juga: Apakah DBD Bisa Ditularkan selain dari Nyamuk? Ini Penjelasannya

2. Campak bisa ditularkan antarmanusia, sedangkan DBD hanya melalui gigitan nyamuk

3 Perbedaan Campak dan DBD, Mana yang Bisa Menular?ilustrasi seseorang yang sedang sakit. (vecteezy.com/bestyy38105321)

Perbedaan utama penyakit campak dan DBD terletak pada penyebaran atau penularannya. Campak adalah penyakit yang sangat menular. Penularannya bisa terjadi antarmanusia, yakni melalui percikan lendir saat batuk, bicara, atau bersin, dan bisa juga lewat cairan hidung.

Di sisi lain, dilansir laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), DBD hanya ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Virus dengue tidak menyebar melalui kontak fisik sesama manusia maupun udara. Itu artinya, seseorang tidak akan terinfeksi virus dengue hanya karena berdekatan dengan pasien DBD.

3. Gejala utama campak disertai batuk dan pilek, sedangkan DBD tidak

3 Perbedaan Campak dan DBD, Mana yang Bisa Menular?ilustrasi seseorang yang sedang pilek. (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Selain dari penyebab dan penularan, penyakit campak dan DBD juga berbeda dari aspek gejala. Karena merupakan penyakit yang sangat menular, salah satu gejala utama campak yakni demam tinggi yang disertai batuk dan pilek. Selain itu, gejala tersebut juga diikuti oleh mata berair dan bintik-bintik merah pada kulit.

Dilansir laman Kemenkes RI, gejala utama DBD tidak disertai batuk dan pilek. Seseorang yang terinfeksi virus dengue akan mengalami gejala seperti demam tinggi hingga 40 derajat Celsius, mual dan muntah, kelelahan, serta nyeri otot. Gejala-gejala tersebut biasanya juga diikuti oleh ruam atau kemerahan pada kulit.

Meskipun memiliki perbedaan yang sangat signifikan, baik campak maupun DBD sama-sama harus ditangani secara serius. Pasalnya, apabila diabaikan, kedua penyakit tersebut bisa menimbulkan berbagai komplikasi yang mematikan. Jadi, apabila seseorang mengalami tanda-tanda campak atau DBD, segeralah periksa ke dokter untuk mendapat penanganan yang lebih intensif.

Baca Juga: 3 Perbedaan Malaria dan DBD, Mana yang Lebih Mematikan?

Mutiara Ananda Photo Verified Writer Mutiara Ananda

From the sea who love everything in the sky.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya