11 Penyakit dengan Gejala Demam Disertai Bintik

Dari campak, tipes, hingga artritis reumatoid

Intinya Sih...

  • Penyakit tangan kaki dan mulut (HFMD) disebabkan oleh virus enterovirus, menyerang anak-anak dengan gejala demam, sariawan, bintik merah di kulit, dan dapat terjadi pada orang dewasa.
  • Campak menyerang anak-anak dengan gejala mata merah, pilek, lemas, demam tinggi, ruam kemerahan di kulit, sakit dan nyeri.
  • Rubella menyebabkan ruam merah yang menyebar ke seluruh tubuh dalam 2-3 minggu setelah terpapar virus rubella, disertai gejala lain seperti batuk dan pilek.

Gejala demam disertai bintik atau ruam bisa menandakan banyak hal, dari infeksi hingga non infeksi. Ini juga bisa menyerang anak-anak maupun orang dewasa.

Tingkat keparahan penyakit berkisar dari ringan hingga mengancam jiwa. Pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah mempunyai risiko lebih tinggi terkena penyakit yang lebih parah.

Berikut ini daftar penyakit dengan gejala demam disertai bintik atau ruam.

1. Penyakit tangan kaki dan mulut

Penyakit tangan kaki dan mulut atau hand, foot, and mouth disease (HFMD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus enterovirus. Spesies enterovirus yang paling sering menyebabkan HFMD adalah coxsackievirus dan human enterovirus 71 (HEV 71).

HFMD umumnya diawali dengan demam, nyeri tenggorokan atau sakit saat menelan, penurunan nafsu makan, dan nyeri atau tidak enak badan.

Setelah demam 1–2 hari, timbul bintik-bintik merah di rongga mulut (umumnya berawal di bagian belakang langit-langit mulut) yang kemudian pecah menjadi sariawan.

Kemudian, 1–2 hari timbul juga ruam kulit dan bintik-bintik merah di telapak tangan dan kaki. Meskipun kelainan selaput lendir dan kulit pada HFMD terutama melibatkan rongga mulut, telapak tangan, dan kaki, tetapi ruam dapat juga timbul di tungkai, lengan, bokong dan kulit sekitar kemaluan.

Orang dewasa dan orang dengan sistem kekebalan tubuh baik mungkin saja terinfeksi virus HFMD namun tidak menunjukkan gejala sama sekali (asimtomatik).

2. Campak

11 Penyakit dengan Gejala Demam Disertai Bintikilustrasi ruam campak (commons.wikimedia.org/CDC/Dr. Heinz F. Eichenwald)

Campak adalah suatu penyakit akut menular yang disebabkan oleh virus yang termasuk dalam genus morbillivirus dari keluarga paramyxoviridae. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak dengan derajat ringan sampai sedang.

Gejala-gejalanya antara lain:

  • Mata merah dan sensitif terhadap cahaya.
  • Gejala mirip pilek disertai batuk kering, hidung meler, dan sakit tenggorokan.
  • Lemas dan letih.
  • Demam tinggi.
  • Ruam kemerahan di kulit.
  • Sakit dan nyeri.
  • Hilang selera makan.
  • Diare atau muntah-muntah.
  • Bercak kecil berwarna putih keabu-abuan di mulut dan tenggorokan.

3. Roseola

Roseola adalah infeksi virus ringan namun cenderung menular. Roseola disebabkan oleh infeksi virus herpes. Human herpesvirus tipe 6 (HHV-6) atau human herpesvirus tipe 7 (HHV-7) adalah jenis virus herpes yang bisa menyebabkan roseola.

Gejala roseola biasanya muncul 1–2 minggu sejak virus masuk ke dalam tubuh. Pasien roseola sebagian besar adalah bayi dan balita, paling sering terjadi pada anak berusia 6–15 bulan. Karena itu roseola juga dikenal dengan nama roseola infantum.

Gejala-gejala umum roseola di antaranya:

  • Demam tinggi dengan suhu >39 derajat Celcius selama 3–5 hari.
  • Batuk.
  • Pilek.
  • Sakit tenggorokan.
  • Nafsu makan menurun.
  • Pembesaran kelenjar getah bening di leher.
  • Diare.
  • Kelopak mata membengkak.
  • Ruam kulit (eksantema subitum) setelah demam mereda.

4. Rubella

11 Penyakit dengan Gejala Demam Disertai Bintikilustrasi rubella (commons.wikimedia.org/CDC)

Rubella adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus rubella yang menular dari satu orang ke orang lain, biasanya menyerang anak-anak dan remaja.

Gejala utama rubella adalah ruam merah yang muncul dalam 2–3 minggu sejak terpapar virus rubella. Ruam tersebut akan bermula di wajah, lalu menyebar hingga ke seluruh tubuh. Umumnya, ruam merah akan menimbulkan rasa gatal yang dapat berlangsung hingga 3 hari.

Selain ruam, beberapa gejala lain yang dapat terjadi adalah:

  • Demam.
  • Batuk.
  • Pilek dan hidung tersumbat.
  • Mata merah (konjungtivitis).
  • Sakit kepala.
  • Sakit tenggorokan.
  • Nyeri sendi, terutama pada perempuan remaja.
  • Muncul benjolan di sekitar telinga dan leher, akibat pembengkakan kelenjar getah bening.

Gejala yang timbul akibat rubella biasanya ringan sehingga sulit terdeteksi. Namun, begitu kamu terinfeksi, virus akan menyebar ke seluruh tubuh dalam waktu 5–7 hari.

Periode yang paling rentan untuk menularkan penyakit ini pada orang lain adalah pada hari pertama sampai hari kelima setelah ruam muncul.

Baca Juga: Apa Saja Bahaya Cacar Air pada Ibu Hamil?

5. Cacar air

Cacar air atau varicella merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella zoster.

Gejala cacar air muncul setelah 10–21 hari tubuh terpapar virus varicella. Gejala cacar air ditandai dengan:

  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Lemas.
  • Nyeri tenggorokan.
  • Nafsu makan turun.
  • Ruam merah, yang biasanya berawal dari perut, punggung, atau wajah, dan dapat menyebar ke seluruh tubuh.

Terdapat tiga tahap perkembangan ruam sebelum mencapai tahap penyembuhan, yaitu:

  • Ruam merah menonjol.
  • Ruam mejadi seperti luka lepuh berisi cairan (vesikel), yang dapat pecah dalam beberapa hari.
  • Luka lepuh yang pecah menjadi kerak kering, dan dapat hilang dalam beberapa hari.

Ketiga tahap perkembangan ruam cacar air dalam tubuh tidak berlangsung dalam waktu yang bersamaan. Ruam baru bermunculan secara terus-menerus selama masih terjadi infeksi, dan baru mereda hingga hilang sepenuhnya dalam waktu 14 hari. Namun, kamu perlu memperhatikan tanda-tanda terjadinya komplikasi, seperti:

  • Ruam menyebar pada satu atau kedua belah mata.
  • Warna ruam menjadi sangat merah dan hangat, yang menunjukkan terjadi infeksi bakteri sekunder.
  • Ruam disertai pusing, disorientasi, detak jantung yang cepat, napas pendek, tremor, kehilangan koordinasi otot, muntah, batuk yang makin parah, leher kaku, atau demam melebihi 39 derajat Celcius.

6. Herpes simplex

11 Penyakit dengan Gejala Demam Disertai Bintikilustrasi herpes di mulut atau herpes labialis (commons.wikimedia.org/Jojo)

Herpes simplex disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV). Dua jenis HSV yang sering menginfeksi yaitu HSV tipe I dan HSV tipe II.

HSV tipe I biasanya terjadi pada anak-anak yang akan menginfeksi daerah mulut, wajah, dan kadang daerah genital. Semenara itu, HSV tipe II biasanya menginfeksi daerah genital dan sekitar anus, biasanya menular akibat kontak seksual. Namun, tidak menutup kemungkinan dapat ditemukan di mulut karena adanya kontak orogenital.

Walaupun herpes simplex biasa teratasi, tetapi ini bisa muncul kembali karena HSV tidak pernah meninggalkan tubuh.

Ruam herpes menyebabkan benjolan kecil yang berubah menjadi lepuh atau luka.

Kekambuhan herpes klasik biasanya melibatkan satu atau lebih lepuh yang awalnya berupa benjolan kecil berwarna merah. Lepuh tersebut dengan cepat berkembang menjadi lepuh berisi cairan yang menyakitkan dan terkadang bergabung menjadi lepuh yang lebih besar.

Gejala tambahan ini mungkin muncul beberapa hari sebelum ada perubahan kulit yang terlihat:

  • Gatal.
  • Mati rasa.
  • Perasaan geli.
  • Sensasi terbakar.

Lepuh herpes biasanya pecah, meninggalkan ulkus yang menyakitkan dengan tepi terangkat. Lukanya bisa mengeluarkan cairan dan mengeras. Kekambuhan yang parah dapat menyebabkan jaringan parut.

Selain ruam, herpes pada mulut dapat disertai:

  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Mual.
  • Pusing.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher.

Selain ruam, herpes genital dapat menyebabkan:

  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot.
  • Kelelahan.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan.
  • Kesulitan buang air kecil.
  • Sakit saat buang air kecil.

7. Artritis reumatoid

Artritis reumatoid (rheumatoid arthritis/RA) adalah penyakit peradangan yang menyerang jaringan sehat pada persendian, menyebabkan pembengkakan dan berkurangnya mobilitas. Ruam kulit sering dikaitkan dengan artritis psoriasis, tetapi sebuah penelitian menemukan bahwa 27,5 persen orang mengalami ruam kulit RA.

Gejala ruam pada RA dapat bervariasi, seperti:

  • Nodul atau plak.
  • Ruam merah yang nyeri (biasanya di kaki).
  • Papula, lesi seperti kista pada kulit.
  • Memar ungu.

Sementara itu, gejala umum RA meliputi:

  • Kelelahan atau kelemahan.
  • Merasakan nyeri sendi pada kedua sisi tubuh.
  • Cedera yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh.
  • Demam ringan.
  • Mati rasa atau kesemutan pada tangan.
  • Nyeri yang sangat menyakitkan pada persendian.
  • Sendi kaku, nyeri tekan, atau bengkak, terutama pada pagi hari.
  • Kesulitan tertidur atau mempertahankan tidur.
  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja atau hilangnya nafsu makan.
  • Masalah penglihatan.

8. Eritroderma

11 Penyakit dengan Gejala Demam Disertai Bintikilustrasi eritroderma (commons.wikimedia.org/SalishSea2/Corinna Kennedy)

Eritroderma adalah kemerahan yang meluas pada kulit. Hal ini disertai dengan pengelupasan, pengelupasan, dan pengelupasan kulit, dan mungkin termasuk gatal-gatal dan rambut rontok.

Banyak hal yang dapat mencetuskan eritroderma, di antaranya:

  • Komplikasi kondisi kulit lainnya, seperti eksem dan psoriasis.
  • Reaksi terhadap obat-obatan atau beberapa bahan kimia, seperti fenitoin dan allopurinol.
  • Beberapa jenis kanker, seperti limfoma.

Terkadang penyebabnya tidak diketahui. Kondisi ini lebih sering terjadi pada laki-laki.

Gejalanya eritroderma mungkin termasuk hal-hal berikut:

  • Kemerahan pada 80–90 persen tubuh.
  • Bercak kulit bersisik.
  • Kulit menebal.
  • Kulit terasa gatal atau nyeri disertai bau.
  • Pembengkakan pada lengan atau kaki.
  • Detak jantung cepat.
  • Kehilangan cairan, menyebabkan dehidrasi.
  • Hilangnya pengaturan suhu oleh tubuh.
  • Mungkin ada infeksi sekunder pada kulit.

Perlu dipahami bahwa kondisi ini merupakan suatu kondisi gawat darurat dan pada kasus berat diperlukan rawat inap.

9. Penyakit meningokokus

Penyakit meningokokus adalah penyakit bakteri serius yang dapat menyebabkan pembengkakan parah pada jaringan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meningitis) atau infeksi pada aliran darah (septikemia meningokokus atau meningokokus). Pneumonia (infeksi paru-paru) juga terjadi tetapi lebih jarang terjadi.

Gejala awal penyakit meningokokus seringkali mirip flu sehingga dapat menyebabkan keterlambatan diagnosis dan pengobatan. Gejala biasanya berkembang sangat cepat dan mungkin mencakup kombinasi dari hal-hal berikut:

  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Leher kaku.
  • Kebingungan.
  • Mual, muntah.
  • Kelelahan.
  • Ruam keunguan

Kematian bisa terjadi hanya dalam waktu 24–48 jam. Orang yang mengalami gejala-gejala ini, terutama jika gejala tersebut terjadi secara tiba-tiba, progresif, atau parah, harus diperiksa sesegera mungkin oleh dokter.

Penyakit meningokokus dapat menyebabkan ruam berupa bintik-bintik merah atau ungu, atau area seperti memar yang lebih besar. Ruam tidak berubah warna menjadi sewarna kulit saat ditekan dengan jari atau sisi gelas minum bening. Ruam ini bisa menjadi tanda akhir penyakit meningokokus.

10. Demam scarlet

11 Penyakit dengan Gejala Demam Disertai Bintikilustrasi demam scarlet, scarlet fever (commons.wikimedia.org/Alicia Williams, Estreya at English Wikipedia)

Demam scarlet adalah penyakit bakteri yang berkembang pada beberapa orang yang menderita radang tenggorokan. Penyebabnya adalah bakteri yang sama yang menyebabkan radang tenggorokan, yaitu streptokokus grup A. Pada demam scarlet, bakteri mengeluarkan racun yang menyebabkan ruam dan lidah merah.

Umumnya, gejala demam scarlet muncul 2–4 hari setelah terinfeksi bakteri. Gejalanya bisa berupa:

  • Demam tinggi disertai menggigil.
  • Ruam merah hampir di seluruh tubuh.
  • Wajah dan leher memerah, tetapi kulit di sekitar bibir pucat.
  • Garis kemerahan pada ketiak, lipatan siku, dan belakang lutut.
  • Lidah berwarna merah terang disertai bintil-bintil kecil (lidah stroberi).
  • Sakit tenggorokan, tenggorokan tampak merah disertai muncul bercak putih atau kekuningan.
  • Amandel membengkak
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
  • Nyeri perut.
  • Mual atau muntah.
  • Sulit menelan.
  • Sakit kepala.

11. Tipes

Tipes atau demam tifoid adalah penyakit akibat infeksi bakteri Salmonella typhi yang menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terontaminasi.

Gejalanya antara lain:

  • Demam yang meningkat setiap hari hingga mencapai 39–40 Celcius.
  • Sakit kepala.
  • Kelemahan dan kelelahan.
  • Nyeri otot.
  • Berkeringat.
  • Batuk kering.
  • Hilang nafsu makan, penurunan berat badan.
  • Sakit perut.
  • Diare.
  • Muncul ruam pada kulit berupa bintik-bintik kecil berwarna merah muda.
  • Mengigau.
  • Berbaring lemah dengan mata setengah tertutup.

Penyebab lainnya

Masih ada banyak lagi penyebab potensial kondisi atau penyakit dengan gejala demam disertai bintik atau ruam, seperti:

  • Dermatosis neutrofilik demam akut.
  • Pustulosis eksantematosa generalisata akut.
  • Arbovirus.
  • Erupsi obat bulosa.
  • Kalsifilaksis.
  • Selulitis.
  • Emboli kolesterol.
  • Sindrom hipersensitivitas obat.
  • Eksim herpeticum.
  • Endokarditis.
  • Erisipelas.
  • Eritema marginatum.
  • Eritema nodosum.
  • Eritema multiforme.
  • Penyakit kelima.
  • Folikulitis/furunkulosis.
  • Gangren Fournier.
  • Generalized pustular psoriasis.
  • Herpes zoster.
  • Impetigo atau ektima.
  • Penyakit Kawasaki.
  • Penyakit Lyme.
  • Mpox.
  • Mikoplasma.
  • Necrotizing fasciitis.
  • Gigitan laba-laba yang mengalami nekrosis.
  • Dermatosis neutrofilik pada punggung tangan.
  • Panniculitis.
  • Purpura fulminan.
  • Emboli septik.
  • Sindrom kulit melepuh stafilokokus.
  • Sindrom Stevens-Johnson/nekrolisis epidermal toksik.
  • Sindrom syok toksik.
  • Oklusi pembuluh darah.
  • Vaskulitis.

Jika kamu mengalami demam disertai ruam atau bintik-bintik pada kulit, khususnya jika ada gejala lainnya yang tidak biasa, sebaiknya segera temui dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan dan menentukan pengobatan sesuai penyebabnya.

Baca Juga: 17 Penyebab Kulit Kering walaupun Sudah Pakai Pelembap

Referensi

Infectious Disease Advisor. Diakses pada Juli 2024. Fever and Rash.
DermNet. Diakses pada Juli 2024. Fever and a rash.
Kemenkes Ditjen Yankes. Diakses pada Juli 2024. Kenali Penyakit Hand Foot and Mouth Disease (HFMD) pada Anak di Masa Peralihan Musim.
Kemenkes Ditjen Yankes. Diakses pada Juli 2024. Apa itu Penyakit Campak?
Kemenkes Ditjen Yankes. Diakses pada Juli 2024. Roseola.
Kemenkes Ditjen Yankes. Diakses pada Juli 2024. Rubella.
Kemenkes Ditjen Yankes. Diakses pada Juli 2024. Apakah Cacar Air Menular?
American Academy of Dermatology Association. Diakses pada Juli 2024. Herpes simplex.
Kemenkes Ditjen Yankes. Diakses pada Juli 2024. Anti Non Retro Virus (Herpes).
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada Juli 2024. About genital herpes.
Ziemer, Mirjana, Anne‐Katrin Müller, Gert Hein, Peter Oelzner, and Peter Elsner. “Incidence and classification of cutaneous manifestations in rheumatoid arthritis.” Journal Der Deutschen Dermatologischen Gesellschaft 14, no. 12 (November 25, 2016): 1237–46.
Health. Diakses pada Juli 2024. Rheumatoid Arthritis (RA) Rash.
Health. Diakses pada Juli 2024. What Is Rheumatoid Arthritis?
MedlinePlus. Diakses pada Juli 2024. Erythroderma.
National Foundation for Infectious Diseases. Diakses pada Juli 2024. Meningococcal Disease.
Healthdirect. Diakses pada Juli 2024. Meningococcal disease.
Kemenkes Ditjen Yankes. Diakses pada Juli 2024. Demam Scarlet.
Kemenkes Ditjen Yankes. Diakses pada Juli 2024. Mengenal Penyakit Thypoid.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya