Narkoba Zombie Menjamur di AS, Efeknya Mengerikan

Ancaman dari fentanyl yang dicampur dengan xylazine

Kasus narkoba zombie di Amerika Serikat (AS) ramai dibicarakan. Maret 2023 US Drug Enforcement Administration (DEA) mengeluarkan peringatan tentang meluasnya ancaman fentanyl yang dicampur dengan xylazine, obat penenang hewan yang juga dikenal sebagai “tranq” atau “tranq dope”, dilansir CNN.

“Xylazine membuat ancaman obat paling mematikan yang pernah dihadapi negara kita, fentanyl, bahkan lebih mematikan,” kata Administrator DEA Anne Milgram dalam peringatan tersebut.

“DEA telah menyita campuran xylazine dan fentanyl di 48 dari 50 negara bagian. Sistem Laboratorium DEA melaporkan bahwa pada tahun 2022 sekitar 23 persen bubuk fentanyl dan 7 persen pil fentanyl yang disita oleh DEA mengandung xylazine.”

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, lebih dari 100.000 orang AS meninggal akibat keracunan obat antara Agustus 2021 dan Agustus 2022, dengan 66 persen kematian melibatkan opioid sintetis seperti fentanyl.

Baca Juga: Manfaat dan Risiko Susu Ganja, Modus Baru Pengedaran Narkoba

Apa itu xylazine dan apa bahayanya?

Narkoba Zombie Menjamur di AS, Efeknya Mengerikanilustrasi xylazine (commons.wikimedia.org/Zemxer)

Xylazine adalah obat penenang hewan non opioid, yang tidak disetujui untuk digunakan manusia. Obat ini umumnya digunakan untuk membius hewan berukuran besar. Obat ini telah dikaitkan dengan peningkatan jumlah kematian akibat overdosis di AS dalam perkembangan kecanduan narkoba dan krisis overdosis, menurut laporan dalam jurnal Drug and Alcohol Dependence tahun 2022. 

Menurut National Institute on Drug Abuse, studi menunjukkan bahwa orang yang terpapar xylazine sering secara sadar atau tidak sadar menggunakannya dalam kombinasi dengan obat lain, khususnya fentanyl terlarang.

Penelitian menunjukkan kematian overdosis terkait dengan xylazine telah menyebar ke arah barat di seluruh AS, dengan dampak terbesar di Timur Laut. Dari 2015 hingga 2020, persentase semua kematian akibat overdosis obat yang melibatkan xylazine meningkat dari 2 persen menjadi 26 persen di Pennsylvania. Xylazine terlibat dalam 19 persen dari semua kematian akibat overdosis obat di Maryland pada tahun 2021 dan 10 persen di Connecticut pada tahun 2020.

Studi dalam Morbidity and Mortality Weekly Report tahun 2021 menunjukkan xylazine sering ditambahkan ke opioid terlarang, termasuk fentanyl. Selain itu, orang-orang melaporkan menggunakan fentanyl yang mengandung xylazine untuk memperpanjang efek euforianya. Sebagian besar kematian overdosis terkait dengan xylazine dan fentanyl juga melibatkan zat tambahan, termasuk kokain, heroin, benzodiazepin, alkohol, gabapentin, metadon, dan opioid resep.

Xylazine adalah depresan sistem saraf pusat yang dapat menyebabkan kantuk dan amnesia serta memperlambat pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah ke tingkat yang sangat rendah. Menggunakan opioid dalam kombinasi dengan xylazine dan depresan sistem saraf pusat lainnya—seperti alkohol atau benzodiazepin—meningkatkan risiko overdosis yang mengancam nyawa.

Penggunaan xylazine berulang juga dikaitkan dengan ulkus kulit, abses, dan komplikasi terkait. Orang melaporkan penggunaan obat yang mengandung xylazine dengan cara menyuntikkan, disedot melalui hidung, ditelan, atau dihirup.

Xylazine menyebabkan ulkus kulit yang tampak mengerikan

Narkoba Zombie Menjamur di AS, Efeknya Mengerikanilustrasi narkoba suntik (pexels.com/Alena Shekhovtcova)

Salah satu efek xylazine pada kulit adalah terbentuknya ulkus kulit yang menyebar dari tempat suntikan. Luka kulit memburuk dengan cepat dan bisa sangat parah sehingga bagian tubuh yang terinfeksi mungkin memerlukan amputasi jika tidak segera ditangani, seperti dijelaskan dalam laman Psychiatrist.com.

Menambahkan dari Fortune Well, mereka yang berulang kali menggunakan obat yang mengandung xylazine dapat mengalami luka terbuka dengan jaringan mati berwarna hitam yang. Bahkan, beberapa di antaranya sampai ke tendon dan tulang. Jika tidak ditangani, pada akhirnya mungkin memerlukan amputasi.

Penelitian belum secara definitif membuktikan hubungan antara xylazine dan luka terbuka, tetapi ada laporan yang mencatat bahwa tampaknya ada hubungan antara keduanya. Sistem rumah sakit tempat obat tersebut menyebar melaporkan peningkatan angka kasus infeksi kulit dan jaringan lunak di antara pengguna narkoba.

Baca Juga: Mengenal Kodein, Obat Narkotika yang Bisa Meredakan Batuk Kronis

Topik:

  • Nurulia
  • Septi Riyani
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya