Kenali 14 Gejala Pendarahan Dalam, Segera Cari Bantuan Medis

Lebih baik jangan menunda untuk mencari pertolongan medis

Pendarahan dalam atau pendarahan internal adalah pendarahan yang terjadi saat pembuluh darah di dalam tubuh rusak. Tergantung tingkat keparahan dan lokasinya, gejala pendarahan dalam bisa bervariasi.

Pendarahan dalam bisa tiba-tiba dan cepat disertai rasa sakit yang luar biasa, syok, dan pingsan. Atau, bisa juga lambat dan "diam" dengan sedikit gejala hingga kehilangan darah secara total. Meskipun demikian, gejalanya tidak selalu mencerminkan jumlah perdarahan dan tingkat keparahannya.

Pendarahan dalam ringan, seperti pembuluh darah kecil yang pecah di dekat permukaan kulit, sering terjadi dan biasanya hanya menghasilkan bintik merah kecil di kulit atau memar kecil. Namun, pendarahan dalam besar dan tidak terkontrol bisa mengancam nyawa.

Kenali apa saja gejala pendarahan dalam serta tanda-tanda peringatan perlunya perawatan darurat medis.

Penyebab pendarahan dalam

Apa pun yang merusak dinding pembuluh darah dapat menyebabkan pendarahan. Untuk ruptur (pecah) ringan, tubuh bisa membuat gumpalan atau sumbat yang terbuat dari protein dan sel darah merah untuk menutup jaringan yang rusak dan menghentikan pendarahan.

Akan tetapi, cedera yang signifikan tidak bisa dihentikan oleh gumpalan, yang berarti pembuluh darah terus memompa darah ke ruang atau organ di sekitarnya.

Karena banyak kasus perdarahan internal terjadi akibat cedera atau trauma tertentu, penyebabnya mungkin mudah diidentifikasi. Namun, pendarahan juga bisa disebabkan oleh faktor yang melemahkan dinding pembuluh darah seiring waktu atau mengganggu proses pembekuan. Faktor-faktor ini termasuk kondisi medis tertentu, obat-obatan, dan gaya hidup.

Dilansir Medical News Today, penyebab potensial dan faktor risiko perdarahan internal ringan hingga sedang meliputi:

  • Cedera ringan.
  • Tekanan darah tinggi kronis atau jangka panjang.
  • Menggunakan obat pengencer darah.
  • Kondisi pembekuan genetik.
  • Penggunaan obat kortikosteroid.
  • Penggunaan antibiotik.
  • Penggunaan antidepresan.
  • Diabetes atau kadar gula darah yang tidak terkontrol.
  • Dehidrasi jangka panjang.
  • Merokok.
  • Mengonsumsi alkohol yang berlebihan atau kronis.
  • Penggunaan obat-obatan terlarang.
  • Penggunaan obat stimulan, seperti pil diet.
  • Penggunaan obat anti pembekuan darah.
  • Stroke atau serangan jantung.
  • Kondisi hati, ginjal, atau limpa.
  • Kanker.
  • Trombosis vena dalam (DVT).
  • Kondisi pencernaan.

Kondisi gastrointestinal yang dapat menyebabkan perdarahan internal termasuk gastroenteritis, kolitis ulseratif, penyakit Crohn, penyakit celiac, penyakit radang usus, dan sindrom iritasi usus besar.

Penyebab potensial pendarahan hebat atau tiba-tiba meliputi:

  • Cedera traumatis dari peristiwa seperti kecelakaan mobil, luka tembak, luka tusuk, jatuh, ledakan, dan luka hancur.
  • Emboli (benda yang terperangkap dalam pembuluh darah dan mengurangi aliran darah).
  • Patah tulang
  • Aneurisme (tonjolan yang terbentuk di pembuluh darah).
  • Operasi.
  • Kehamilan ektopik, kondisi ketika janin berkembang di luar rahim.

Gejala pendarahan dalam yang perlu dikenali

Gejala pendarahan dalam tidak selalu sesuai dengan tingkat keparahan perndarahan. Misalnya, sejumlah besar darah mungkin hilang setelah cedera perut atau ginjal sebelum gejala muncul. Sebaliknya, pendarahan dalam jumlah kecil hanya di bagian otak dapat menyebabkan gejala utama dan bahkan kematian.

Dalam kasus trauma, kurangnya tanda atau gejala awal tidak berarti bahwa seseorang baik-baik saja. Gejala bisa berkembang kemudian dan menjadi parah.

Berbagai gejala pendarahan dalam yang perlu kita ketahui meliputi:

1. Merasa ingin pingsan

Kenali 14 Gejala Pendarahan Dalam, Segera Cari Bantuan Medisilustrasi pusing atau merasa ingin pingsan (vecteezy.com/Woraphon Nusen)

Dengan kehilangan darah yang cepat atau masif, pusing dan merasa ingin pingsan sering terjadi. Menurut laporan dalam Canadian Journal of Cardiology tahun 2017, dalam kasus kehilangan darah secara bertahap, perasaan ingin pingsan ini hanya muncul saat seseorang mencoba untuk berdiri dan tekanan darahnya turun. Ini dinamakan hipotensi ortostatik.

2. Nyeri

Nyeri adalah gejala umum pendarahan dalam karena darah mengiritasi jaringan. Di beberapa bagian tubuh, seperti dada, nyeri mungkin terbatas pada area yang berdarah. Sementara di bagian tubuh lain, perut misalnya, nyeri bisa di dirasakan di bagian tubuh lain (dikenal sebagai nyeri alih). Sebagai contoh, pendarahan di dekat diafragma sering terasa di bahu, mengutip laporan dalam jurnal IJSPT tahun 2012.

3. Guarding

Kenali 14 Gejala Pendarahan Dalam, Segera Cari Bantuan Medisilustrasi guarding akibat rasa sakit (vecteezy.com/Suriyawut Suriya)

Dilansir Verywell Health, umum bagi seseorang untuk melakukan apa yang disebut guarding saat mengalami pendarahan dalam. Guarding adalah upaya tidak sadar untuk mencegah ia menyentuh bagian tubuh yang nyeri saat ditekan atau terluka, atau bentuk menolak atau tidak mampu bergerak atau menahan berat badan.

4. Sesak napas

Diterangkan oleh publikasi medis StatPearls, sesak napas bisa menjadi gejala pendarahan dalam di bagian tubuh mana pun. Dengan kehilangan darah, ada lebih sedikit sel darah merah untuk membawa oksigen ke jaringan. Kekurangan oksigen menyebabkan seseorang kesulitan bernapas.

5. Kesemutan di tangan dan kaki

Kenali 14 Gejala Pendarahan Dalam, Segera Cari Bantuan Medisilustrasi kesemutan (unsplash.com/Imani Clovis)

Saat kehilangan darah, tubuh sering kali "menjepit" pembuluh darah di tungkai untuk mengarahkan kembali darah ke organ-organ penting. Nah, hilangnya oksigen pada anggita tubuh bisa menyebabkan kesemutan pada tangan atau kaki.

Pendarahan dalam juga bisa menyebabkan hiperventilasi (pernapasan cepat) saat tubuh mencoba untuk menaikkan kadar oksigen.

6. Perubahan pada penglihatan

Perubahan penglihatan biasa terjadi pada pendarahan dalam. Gejala ini dapat terjadi sebelum seseorang "pingsan" ketika kehilangan darah terjadi dengan cepat atau parah. Perubahan lain mungkin karena pendarahan otak, yang mana penglihatan kabur dan penglihatan ganda sering terjadi.

7. Mual atau muntah

Kenali 14 Gejala Pendarahan Dalam, Segera Cari Bantuan Medisilustrasi mual (freepik.com/jcomp)

Mual dan muntah bisa muncul karena kehilangan darah atau sebagai respons terhadap nyeri yang dirasakan. Gejala-gejala ini umum terjadi saat pendarahan terjadi dalam saluran pencernaan atau otak.

Baca Juga: Waspadai Pendarahan Otak, Kenali Gejala dan Penyebabnya

8. Banyak berkeringat

Berkeringat berat tanpa alasan yang jelas (disebut diaforesis) dapat terjadi saat kehilangan darah secara tiba-tiba atau parah. Kehilangan darah dapat menyebabkan perubahan suhu tubuh yang cepat, yang pada gilirannya dapat menyebabkan keringat berlebih secara tiba-tiba.

9. Memar

Kenali 14 Gejala Pendarahan Dalam, Segera Cari Bantuan Medisilustrasi kulit memar (pexels.com/Karolina Grabowska)

Berdasarkan laporan dalam jurnal CMAJ tahun 2011, memar kadang-kadang dapat menunjukkan di mana perdarahan terjadi. Memar di sekitar pusar, disebut sebagai tanda Cullen, menandakan adanya pendarahan di perut. Memar di panggul, yang dikenal sebagai tanda Gray Turner, dapat terjadi bila ada perdarahan di perut atau ruang retroperitoneal (tempat ginjal berada). Memar yang luas dapat terjadi dengan patah tulang.

10. Perubahan pada status mental

Perubahan status mental, termasuk kebingungan dan disorientasi, merupakan tanda bahwa banyak darah yang hilang. Ini bisa termasuk kehilangan kesadaran total. Perubahan status mental adalah tanda darurat medis.

Gejala spesifik terkait lokasi

Menurut StatPearls, pendarahan dalam di bagian tubuh tertentu bisa menyebabkan gejala yang berbeda. Ini bisa meliputi:

11. Di otak

Kenali 14 Gejala Pendarahan Dalam, Segera Cari Bantuan Medisilustrasi otak manusia (freepik.com/kjpargeter

Pendarahan otak sering menyebabkan sakit kepala parah, mual, dan muntah. Kelemahan di satu sisi tubuh atau perubahan penglihatan juga sering terjadi. Saat pendarahan berlanjut, kebingungan dan disorientasi dapat terjadi, diikuti dengan hilangnya kesadaran atau kejang.

12. Di dada

Pendarahan di dada dapat menyebabkan sesak napas, batuk terengah-engah, dan batuk darah (hemoptisis). Batuk bahkan hanya satu sendok teh darah adalah kondisi keadaan yang dianggap darurat medis. Batuk 1/4 cangkir darah atau lebih dikaitkan dengan risiko kematian yang tinggi.

Pendarahan di sekitar jantung (dikenal sebagai efusi perikardial) dapat membatasi gerak jantung. Hal ini dapat menyebabkan tamponade jantung yang mengancam jiwa.

Ketika paru-paru tertusuk dan kolaps (pneumotoraks), memar sering terlihat di sekitar dada dan leher. Kulit leher dan perut bagian atas juga bisa terasa berkerut, seperti bungkus gelembung, karena udara masuk ke lapisan kulit. Dengan darah di dada (hemothorax), rasa sakit bisa meningkat saat orang berpindah ke posisi yang berbeda.

13. Perut

Kenali 14 Gejala Pendarahan Dalam, Segera Cari Bantuan Medisilustrasi sakit perut (pexels.com/Sora Shimazaki)

Pendarahan ke perut dapat menyebabkan pembengkakan bersama dengan rasa sakit yang menyebar. Saat dokter memeriksa perut dengan stetoskop, bising usus mungkin tidak ada. Memar di sekitar pusar atau panggul sangat menunjukkan adanya pendarahan dalam.

Pendarahan ke dalam kerongkongan atau perut dapat menyebabkan muntah berdarah, sedangkan pendarahan dalam saluran pencernaan bagian bawah dapat menyebabkan pendarahan dubur atau tinja berdarah. Pendarahan di ginjal atau kandung kemih dapat menyebabkan darah dalam urine.

14. Tulang, sendi, dan otot

Pendarahan akibat patah tulang atau cedera sendi atau otot biasanya mengakibatkan memar, terkadang parah. Kulit bisa menjadi pucat dan kencang saat pendarahan menyebabkan sindrom kompartemen, yaitu kondisi menyakitkan yang disebabkan oleh tekanan ekstrem di dalam jaringan otot. Penderitanya mungkin akan kesulitan untuk menggerakkan sendi atau berjalan.

Pendarahan dalam bisa sangat mengkhawatirkan karena pada dasarnya kita tidak bisa melihat apa yang terjadi dalam tubuh. Namun, perlu diingat bahwa pendarahan dalam jarang terjadi secara tiba-tiba, terutama tanpa gejala.

Akan tetapi, jika beberapa penyebab atau gejala pendarahan dalam tampak sejalan dengan apa yang kamu alami, segera temui dokter atau pergi ke UGD untuk pemeriksaan. Pendarahan dalam bisa mengancam jiwa, jadi lebih baik jangan menunda untuk mendapatkan bantuan medis.

Baca Juga: Pertolongan Pertama untuk Pendarahan Otak, Bisa Selamatkan Nyawa!

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya