Dexamethasone: Kegunaan, Dosis, Peringatan, Efek Samping

Digunakan untuk mengobati berbagai kondisi peradangan

Dexamethasone atau deksametason adalah kortikosteroid yang mencegah pelepasan zat dalam tubuh yang menyebabkan peradangan. Obat ini digunakan untuk mengobati berbagai kondisi peradangan seperti gangguan alergi dan kondisi kulit.

Dexamethasone juga digunakan untuk mengobati kolitis ulseratif, radang sendi, lupus, psoriasis, dan gangguan pernapasan.

Dexamethasone adalah obat resep. Ini tersedia dalam bentuk tablet oral, larutan oral, tetes mata, dan obat tetes telinga. Ini juga tersedia dalam bentuk larutan suntik atau larutan intraokular yang diberikan setelah operasi, yang hanya diberikan oleh profesional kesehatan.

1. Kegunaan dan cara kerja obat

Dilansir Care Hospitals, steroid ini digunakan untuk mengobati berbagai macam kondisi kesehatan. Ini digunakan di rumah sakit untuk merawat pasien serius dengan COVID-19 dan infeksi lainnya. Obat ini juga dapat mengurangi efek samping pengobatan kanker. Kegunaan lainnya meliputi:

  • Radang sendi.
  • Gangguan darah atau hormonal.
  • Reaksi alergi.
  • Penyakit kulit.
  • Masalah mata.
  • Masalah pernapasan.
  • Gangguan usus.
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh.

Cara kerja dexamethasone

  • Untuk kondisi yang disertai peradangan: Dalam kondisi tertentu, peradangan dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi terlalu aktif. Hal ini dapat merusak jaringan tubuh. Steroid seperti dexamethasone membantu memblokir respons sistem kekebalan terhadap peradangan, sehingga membantu mencegah kerusakan ini.
  • Untuk insufisiensi adrenal: Kelenjar adrenal membantu mengontrol fungsi tubuh tertentu. Fungsi-fungsi ini termasuk mengelola glukosa darah, bertahan melawan infeksi, dan mengelola stres. Pada orang dengan insufisiensi adrenal, kelenjar adrenal melepaskan hormon tertentu dalam jumlah yang lebih rendah. Dexamethasone membantu menggantikan hormon-hormon ini.

2. Peringatan

Dexamethasone: Kegunaan, Dosis, Peringatan, Efek Sampingilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)
  • Reaksi alergi: Dalam kasus yang jarang, dexamethasone dapat menyebabkan reaksi alergi. Jika mengalami kesulitan bernapas, timbul ruam, atau kulit gatal, atau mengalami pembengkakan pada lengan, kaki, atau lidah, segera hubungi dokter. Cari pertolongan medis darurat jika gejala terasa mengancam nyawa atau jika merasa mengalami keadaan darurat medis.
  • Kerusakan jantung: Kalau baru mengalami serangan jantung, kamu mungkin berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan jantung lebih lanjut akibat obat ini. Sebelum memulai obat ini, pastikan dokter mengetahui riwayat serangan jantung.
  • Infeksi: Dexamethasone dapat menutupi atau memperburuk infeksi tertentu. Selain itu, infeksi dapat berkembang selama pengobatan. Jangan gunakan obat ini jika memiliki infeksi jamur, atau riwayat infeksi parasit atau tuberkulosis. Beri tahu dokter tentang penyakit atau infeksi yang pernah dialami.
  • Masalah mata: Penggunaan dexamethasone dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan masalah mata seperti katarak atau glaukoma. Obat ini juga dapat menyebabkan kerusakan pada saraf optik, atau infeksi mata akibat jamur atau virus.
  • Campak atau cacar air: Beri tahu dokter jika kamu belum pernah terkena cacar air atau campak, atau jika kamu belum mendapatkan vaksin. Kamu bisa mengalami versi yang lebih serius dari penyakit ini jika kamu mengidapnya saat mengonsumsi dexamethasone.

3. Efek samping

Dilansir MedlinePlus, dexamethasone bisa menyebabkan efek samping. Beri tahu dokter jika gejala-gejala di bawah ini parah atau tak kunjung hilang.

  • Sakit perut.
  • Iritasi perut.
  • Muntah.
  • Sakit kepala.
  • Pusing.
  • Insomnia.
  • Gelisah.
  • Depresi.
  • Kecemasan.
  • Jerawat.
  • Peningkatan pertumbuhan rambut.
  • Mudah memar.
  • Periode menstruasi tidak teratur atau tidak ada.

Apabila mengalami gejala-gejala di bawah, segera hubungi dokter:

  • Ruam kulit.
  • Bengkak pada wajah, kaki bagian bawah, atau pergelangan kaki.
  • Masalah penglihatan.
  • Pilek atau infeksi yang berlangsung lama.
  • Kelemahan otot.
  • Tinja berwarna hitam.

Baca Juga: Mengapa Steroid Dilarang dalam Produk Kosmetik?

4. Interaksi obat

Dexamethasone: Kegunaan, Dosis, Peringatan, Efek Sampingilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Terkadang tidak aman untuk menggunakan obat-obatan tertentu secara bersamaan. Beberapa obat dapat memengaruhi kadar obat lain yang kamu pakai dalam darah, sehingga dapat meningkatkan efek samping atau membuat obat menjadi kurang efektif.

Menurut Drugs, beri tahu dokter tentang semua obat-obatan kamu saat ini. Banyak obat yang dapat memengaruhi dexamethasone, terutama:

  • Obat antibiotik atau antijamur.
  • Pil KB atau terapi penggantian hormon.
  • Insulin atau obat diabetes.
  • Obat untuk mengobati demensia atau penyakit Parkinson.
  • Pengencer darah seperti warfarin, Coumadin, Jantoven.
  • Obat antiinflamasi nonsteroid seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, celecoxib, diklofenak, indometasin, meloxicam, dan lain-lain.

Daftar ini tidak lengkap dan banyak obat lain yang dapat berinteraksi dengan dexamethasone. Ini termasuk obat resep dan obat bebas, vitamin, dan produk herbal.

5. Lupa minum obat dan overdosis

Dokter mungkin menginstruksikan kamu untuk mengikuti diet rendah sodium, rendah garam, tinggi potasium, atau tinggi protein. Ikuti petunjuk tersebut.

Dexamethasone dapat menyebabkan sakit perut. Minum dexamethasone dengan makanan atau susu.

Saat kamu mulai mengonsumsi dexamethasone, tanyakan kepada dokter apa yang harus dilakukan jika kamu lupa minum obat dosis harian. 

Apabila kamu mengonsumsi dexamethasone sekali sehari, minumlah dosis yang terlewat segera setelah kamu ingat. Namun, jika sudah hampir waktunya untuk meminum dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan lanjutkan jadwal pemberian dosis rutin. Jangan meminum dosis ganda untuk mengganti dosis yang terlewat, mengutip MedlinePlus.

Overdosis dexamethasone diperkirakan tidak menimbulkan gejala yang mengancam jiwa. Penggunaan dosis tinggi dalam jangka panjang dapat menyebabkan penipisan kulit, mudah memar, perubahan lemak tubuh (terutama di wajah, leher, punggung, dan pinggang), bertambahnya jerawat atau rambut di wajah, masalah menstruasi, impotensi, atau kehilangan minat dalam seks.

6. Yang harus dihindari saat menggunakan dexamethasone

Dexamethasone: Kegunaan, Dosis, Peringatan, Efek Sampingilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Hindari berada di dekat orang yang sedang sakit atau terkena infeksi. Hubungi dokter untuk mendapatkan pengobatan pencegahan jika kamu terkena cacar air atau campak. Kondisi ini bisa menjadi serius atau bahkan fatal pada orang yang menggunakan obat steroid.

Hindari minum alkohol saat menggunakan dexamethasone.

Jangan menerima vaksin "hidup" saat menggunakan dexamethasone. Vaksin mungkin tidak berfungsi dengan baik pada saat ini, dan mungkin tidak sepenuhnya melindungi kamu dari penyakit.

Vaksin hidup termasuk campak, gondok, rubella (MMR), polio, rotavirus, tipus, demam kuning, varicella (cacar air), dan zoster (herpes zoster).

Kortikosteroid, seperti dexamethasone, biasanya aman. Manfaatnya jauh lebih besar dibandingkan dengan potensi kerugiannya, terutama bagi pasien dengan pneumonia berat. Ada kemungkinan bahwa obat ini dapat meningkatkan kadar gula darah (hiperglikemia), sehingga dokter harus mewaspadai hal ini, terutama bagi pasien diabetes.

Baca Juga: Bingung Obat Alergi? Ini Perbedaan Antihistamin dan Kortikosteroid

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya