Apa Itu Cacar Alaska atau Alaskapox?

Dilaporkan telah terjadi kematian terkait cacar Alaska

Ahli epidemiologi di Departemen Kesehatan Alaska, Amerika Serikat, telah melaporkan kasus fatal pertama yang diketahui dari cacar Alaska atau Alaskapox, virus orthopox baru yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 2015.

Infeksi mematikan ini melibatkan seorang lansia pria dengan kondisi kesehatan mendasar yang tinggal di Semenanjung Kenai.

Penularan pada pria tersebut merupakan kasus cacar ketujuh di negara bagian Alaska dan merupakan kasus pertama yang terjadi di luar wilayah Fairbanks, kata para pejabat dalam buletin dari State of Alaska Epidemiology.

Alaska melaporkan kasus virus cacar Alaska terbaru pada tahun 2021, yang melibatkan seorang perempuan dan seorang perempuan paruh baya dari wilayah Fairbanks. Tidak ada hubungan antara pasien, tetapi keduanya memiliki hewan peliharaan, termasuk kucing, dan menghabiskan waktu di luar saat musim panas.

Pasien yang meninggal sedang menjalani pengobatan kanker

Gejala pria lansia ini dimulai pada pertengahan September 2023 dengan munculnya papula merah dan nyeri tekan di ketiak kanannya.

Saat itu, ia sedang menjalani terapi imunosupresif sebagai bagian dari pengobatan kanker.

Selama 6 minggu berikutnya, dia mencari perawatan untuk lesinya yang makin memburuk.

Pada bulan November 2023 dia dirawat di rumah sakit karena selulitis yang membatasi pergerakan lengannya.

Kemudian, dia dipindahkan ke rumah sakit di Anchorage, karena rasa sakit dan gejala lainnya memburuk dan dokter mencatat empat lesi lain di berbagai bagian tubuhnya.

Tes laboratorium awalnya positif terkena cacar sapi, dan tes lanjutan di laboratorium kesehatan negara bagian menunjukkan positif virus orthopox generik.

Sampel yang dikirim ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) konsisten dengan virus Alaskapox, tetapi pengurutan genetik menunjukkan bahwa sampel tersebut berbeda dari sampel kasus sebelumnya yang dilaporkan dari Fairbanks.

Setelah pengobatan dengan tecovirimat (Tpoxx), imunoglobulin vaksinia intravena, dan brincidofovir oral, gejala lengan pria tersebut pada awalnya membaik. Namun, saat pria tersebut dirawat di fasilitas perawatan jangka panjang, kondisinya memburuk dan dia mengalami penyembuhan luka yang tertunda, gagal ginjal, dan gangguan pernapasan. Pria tersebut meninggal dunia pada akhir Januari 2024.

Baca Juga: Menyebar ke Hewan Mamalia, Ini 7 Fakta soal Flu Burung

Pria tersebut mendapat cakaran dari kucing liar

Apa Itu Cacar Alaska atau Alaskapox?ilustrasi kucing liar (unsplash.com/@agapetrn)

Penyelidik menemukan bahwa dia tidak memiliki riwayat perjalanan baru-baru ini atau kontak dengan orang-orang dengat riwayat perjalanan.

Pria tersebut diketahui pernah merawat seekor kucing liar di rumahnya yang rutin berburu hewan kecil. Kucing tersebut sering mencakar pria tersebut, termasuk cakaran yang mencolok di ketiak kanannya sebulan sebelum gejalanya muncul.

Pria tersebut melaporkan tidak ada kontak lain dengan hewan kecil, tetapi telah berkebun di halaman belakang rumahnya hingga September 2023.

Sampel darah dan mukosa yang dikumpulkan dari kucing tersebut menunjukkan hasil negatif pada pengujian antibodi orthopox di CDC.

Para pejabat kesehatan mengatakan status immunocompromised pria tersebut mungkin berkontribusi pada tingkat keparahan penyakitnya.

Apa itu cacar Alaska?

Alaskapox adalah sejenis orthopoxvirus yang menginfeksi mamalia, termasuk manusia, dan menyebabkan lesi kulit.

Orthopoxvirus lainnya termasuk virus cacar serta mpox.

Dilansir Alaska Public Media, orthopoxvirus adalah virus zoonosis, artinya virus ini beredar terutama di dalam populasi hewan dan kadang-kadang menyebar ke manusia.

Divisi Kesehatan Masyarakat Alaska mengatakan virus ini terutama ditemukan pada hewan kecil di wilayah Fairbanks, seperti celurut (shrew) dan tikus-padang red-backed vole.

Pasien biasanya memiliki satu atau lebih lesi kulit dan juga dapat mengalami pembengkakan kelenjar getah bening serta nyeri sendi atau otot.

Apakah cacar Alaska bisa menular dari orang ke orang?

Apa Itu Cacar Alaska atau Alaskapox?Red-backed vole adalah salah satu spesies yang menunjukkan bukti mengidap virus Alaskapox. (health.alaska.gov)

Saat ini jawabannya masih belum diketahui secara pasti.

Hingga saat ini, tidak ada penularan dari manusia ke manusia yang tercatat, kata Departemen Kesehatan Alaska. Juga, dikatakan bahwa beberapa virus orthopox dapat ditularkan melalui kontak dengan lesi kulit.

Kucing dan anjing peliharaan juga dapat menyebarkan virus.

“Kami tidak yakin secara pasti bagaimana virus ini menyebar dari hewan ke manusia, tetapi kontak dengan mamalia kecil dan hewan peliharaan yang berpotensi melakukan kontak dengan mamalia liar kecil dapat berperan,” kata Divisi Kesehatan Masyarakat Alaska dalam situs web resminya.

Pejabat kesehatan setempat mendorong orang-orang dengan lesi yang berpotensi disebabkan oleh cacar Alaska untuk menutup lukanya dengan perban.

CDC merekomendasikan agar masyarakat menjaga jarak aman dari satwa liar dan mencuci tangan setelah berada di luar ruangan.

Baca Juga: Suka Tidur dengan Hewan Peliharaan? Waspadai 5 Risiko Kesehatan Ini

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya