Phytophotodermatitis, Radang Kulit akibat Tumbuhan dan Sinar Matahari 

Kenali penyebab dan gejalanya!

Phytophotodermatitis adalah sebuah reaksi yang terjadi ketika bahan kimia yang terkandung dalam tumbuhan tertentu menyebabkan kulit meradang setelah terpapar sinar matahari. Nama phytophotodermatitis memiliki arti "phyto" yang berarti tumbuhan, "photo" yang berarti cahaya dan "dermatitis" yang berarti peradangan kulit.

Meski phytophotodermatitis dapat sembuh dengan sendirinya seiring waktu, tetapi beberapa kasus bisa sangat serius dan berbahaya bila tidak segera mendapat penanganan medis. Berikut ini fakta-fakta tentang phytophotodermatitis yang perlu kamu ketahui.

1. Gejala phytophotodermatitis

Phytophotodermatitis, Radang Kulit akibat Tumbuhan dan Sinar Matahari Phytophotodermatitis. escholarship.org

Gejala dari phytophotodermatitis biasanya mulai terasa dalam 24 jam setelah kulit terpapar, puncaknya akan terasa antara 48-72 jam kemudian. Gejala yang timbul bisa ringan hingga parah.

Berikut gejala-gejala dari phytophotodermatitis:

  • Muncul bercak lepuh berbentuk tidak teratur di area kulit yang terpapar
  • Kulit terasa gatal dan memerah
  • Kulit meradang dan sensasi kulit terbakar
  • Terasa nyeri dan bengkak
  • Bercak kulit berkerak (setelah lepuhan pecah)

Ketika gejala awal mereda, biasanya setelah 7-14 hari, kulit mungkin akan menjadi lebih gelap yang dikenal sebagai hiperpigmentasi. Tahap ini disebut pascainflamasi yang berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan.

2. Penyebab munculnya phytophotodermatitis

Phytophotodermatitis, Radang Kulit akibat Tumbuhan dan Sinar Matahari Phytophotodermatitis. escholarship.org

Phytophotodermatitis disebabkan paparan bahan kimia bernama furocoumarins yang ada pada permukaan tumbuhan. Bahan kimia ini dapat diaktifkan oleh sinar ultraviolet A (UVA) pada matahari melalui proses fotosintesis.

Banyak tumbuhan buah maupun sayuran yang mengandung senyawa kimia seperti furocoumarins yang secara kolektif disebut sebagai psoralen yang menyebabkan kepekaan terhadap sinar matahari. 

Beberapa tumbuhan umum yang mengandung psoralen antara lain:

  • Wortel
  • Seledri
  • Ubi
  • Buah sitrus (lemon, jeruk nipis, jeruk bali, dan aneka jeruk lainnya)
  • Peterseli
  • Buah ara

Selain itu, psoralen juga ada pada:

  • Wewangian
  • Minyak nabati seperti bergamot

Saat terpapar sinar UVA, psoralen menyebabkan reaksi fotokimia pada kulit. Reaksi ini akan merusak sel kulit dan menyebabkan kematian sel kulit yang akhirnya memunculkan gejala phytophotodermatitis.

Baca Juga: 7 Fakta Penting Sunburn, Kulit yang Terbakar Matahari

3. Faktor risiko phytophotodermatitis

Phytophotodermatitis, Radang Kulit akibat Tumbuhan dan Sinar Matahari pexels.com/@shvetsa

Tidak semua orang mengalami phytophotodermatitis setelah terpapar furocoumarins. Namun, furocoumarins bisa mengidap siapa saja tanpa memandang jenis kelamin, usia, atau ras tertentu, terutama untuk orang yang memiliki riwayat dermatitis kontak.

Faktor risiko lainnya yang dapat mengalami phytophotodermatitis yaitu:

  • Bekerja atau beraktivitas di luar ruangan
  • Berkebun
  • Memasak
  • Berkemah
  • Menggunakan parfum
  • Berkontak dengan tanaman saat tengah hari dengan kondisi sinar UVA yang tinggi

4. Diagnosis phytophotodermatitis

Phytophotodermatitis, Radang Kulit akibat Tumbuhan dan Sinar Matahari pexels.com/@alex-green

Dokter biasanya mendiagnosis phytophotodermatitis dengan mengambil riwayat kesehatan penderita dan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter akan melihat gejala yang dialami penderita dan bertanya tentang aktivitas terakhir yang dilakukan sebelum muculnya gejala yang dialami.

Jika kondisi phytophotodermatitis yang dialami cukup ringan, biasanya perawatan medis tidak diperlukan. Akan tetapi, bila kondisinya cukup parah dan terus berlanjut, penderita harus segera mengonsultasikannya ke dokter spesialis kulit untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Di sisi lain phytophotodermatitis, sering kali salah didiagnosis sebagai kondisi kulit lainnya, seperti:

  • Alergi matahari
  • Jelatang (poison ivy)
  • Dermatitis kontak
  • Terbakar sinar matahari

5. Cara pengobatan dan perawatan phytophotodermatitis

Phytophotodermatitis, Radang Kulit akibat Tumbuhan dan Sinar Matahari pexels.com/@karolina-grabowska

Phytophotodermatitis dapat ditangani dengan perawatan sederhana di rumah. Perawatan dan pengobatan dilakukan untuk mengurangi rasa sakit dan memperpendek durasi gejala yang dialami.

Pengobatan dan perawatan yang bisa dilakukan di antaranya:

  • Menghindari pemaparan ulang, ini penting untuk langkah-langkah menghindari tanaman yang menyebabkan reaksi kulit
  • Menghindari iritasi kulit lainnya dengan cara menggunakan pakaian berbahan katun, menghindari penggunaan, sabun, detergen, dan lain-lain
  • Kompres dingin untuk menenangkan kulit dan meredakan kulit bengkak 
  • Oleskan salep, losion, krim yang dapat meredakan rasa gatal dan bengkak
  • Menggunakan kortikosteroid, krim steroid topikal yang akan mengurangi peradangan dan gatal-gatal
  • Obat penghilang rasa sakit, obat antiinflamasi nonsteroid seperti aspirin dan ibuprofen yang dapat mengurangi rasa sakit dan bengkak

Itulah beberapa fakta serta cara penanganan phytophotodermatitis. Meskipun phytophotodermatitis bukan merupakan kondisi yang serius, tetapi efek dan gejalanya dapat berlangsung lama. Namun, jika gejalanya yang dialami parah, segera konsultasikan dengan dokter agar terhindar dari infeksi.

Baca Juga: Bisakah Muncul Ruam akibat Alergi Sinar Matahari? Ini Penjelasannya!

Nursyamsi Kusuma Dewi Photo Verified Writer Nursyamsi Kusuma Dewi

The girl who has millions of dreams | Find me on Instagram : Nursyamsidewi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya