Apakah Epilepsi Bisa Menyebabkan Kematian?

Yang anggota keluarganya punya epilepsi wajib tahu!

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), salah satu penyakit saraf paling umum di dunia adalah epilepsi, dengan jumlah penderita sekitar 50 juta orang. Sementara itu, jumlah penderita epilepsi di Indonesia diperkirakan sekitar 1,5 juta orang, mengutip data dari laman Rumah Sakit Universitas Indonesia.

Banyak desas-desus maupun pertanyaan seputar epilepsi yang beredar di masyarakat. Salah satunya, benarkah epilepsi bisa menyebabkan kematian?

1. Mengenal epilepsi lebih dekat

Epilepsi adalah gangguan neurologis yang ditandai dengan kejang berulang serta hilangnya kontrol tubuh dan kesadaran karena aktivitas listrik otak yang abnormal. Seseorang didiagnosis epilepsi jika mereka kejang dua kali tanpa alasan dalam kurun waktu 24 jam.

Dilansir Mayo Clinic, epilepsi bisa di-trigger oleh beberapa hal, seperti kedipan lampu, lupa minum obat, melewatkan waktu makan, stres berlebihan, kurang tidur, perubahan hormon saat menstruasi, hingga konsumsi alkohol atau narkoba.

2. Epilepsi bisa menyebabkan kematian mendadak

Apakah Epilepsi Bisa Menyebabkan Kematian?ilustrasi serangan jantung (pixabay.com/Pexels)

Belum banyak yang mengenal istilah SUDEP. Ini adalah singkatan dari sudden unexpected death in epilepsy atau kematian mendadak yang tak terduga pada epilepsi. Sebagian besar kasus SUDEP terjadi saat kejang atau setelahnya.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, kemungkinan SUDEP disebabkan oleh:

  • Perubahan pernapasan: Kejang bisa menyebabkan saluran napas tersumbat. Jika ini berlangsung terlalu lama, kadar oksigen dalam darah bisa berkurang dan membuat seseorang mati lemas.
  • Perubahan irama jantung: Dalam kasus yang langka, kejang bisa membuat irama jantung berubah atau menyebabkan serangan jantung.

Diperkirakan, 1 dari 1.000 penderita epilepsi meninggal akibat SUDEP setiap tahunnya (Epilepsia, 2014). SUDEP lebih sering terjadi pada kelompok usia 21–40 tahun. Untuk mencegahnya, minumlah obat kejang secara teratur dan sesuai resep dokter.

3. Penyebab kematian lainnya

Kejang bisa memengaruhi kesadaran dan membuat seseorang bingung atau kurang aware dengan lingkungan sekitarnya. Tak heran, banyak penderita epilepsi yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas, cedera, atau tenggelam.

Selain itu, penderita epilepsi lebih rentan melakukan bunuh diri. Risikonya 2,6 hingga 5 kali lebih besar dibandingkan dengan populasi umum (Epilepsy & Behavior, 2003).

Baca Juga: 6 Perawatan Epilepsi untuk Mengurangi dan Mengendalikan Kejang

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya