Thalassophobia: Fobia terhadap Laut Dalam

Ketakutan akan perairan yang luas, gelap, dan dalam

Intinya Sih...

  • Talasofobia adalah fobia berlebihan terhadap perairan dalam, seperti laut atau danau.
  • Gejalanya termasuk ketegangan otot, sesak napas, kesulitan tidur, hingga kecemasan yang parah.
  • Pengobatan yang tepat dapat memudahkan pasien untuk mengelola gejala fobia.

Setiap individu memiliki preferensi berbeda terhadap hal-hal yang mereka sukai dan ditakuti. Mungkin ada dari kamu yang menyukai keindahan laut, tetapi ada juga yang ketakutan atau bahkan fobia akan laut.

Fenomena ini disebut talasofobia (thalassophobia), yakni fobia atau ketakutan yang sangat berlebihan terhadap perairan dalam seperti laut atau danau.

1. Berbeda dengan aquaphobia

Talasofobia berbeda dengan aquaphobia (ketakutan terhadap air). Talasofobia merupakan ketakutan yang berpusat pada perairan yang tampak luas, gelap, dalam, dan berbahaya. Pengidapnya tidak takut terhadap air, tetapi lebih pada apa yang mengintai di bawah permukaannya.

Tubuh mungkin merespons kala melihat atau berada di dekat perairan luas, seperti laut, kemudian memicu gejala ketakutan atau kecemasan yang parah.

2. Gejala

Thalassophobia: Fobia terhadap Laut Dalamilustrasi gelisah (pexels.com/Ron Lach)

Gejala talasofobia dapat serupa dengan gejala kecemasan. Gejala kecemasan meliputi:

  • Kegelisahan, perasaan gelisah, atau khawatir.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Lekas marah.
  • Ketegangan otot.
  • Berkeringat atau terlihat memerah.
  • Jantung berdebar kencang atau peningkatan denyut jantung.
  • Gemetar.
  • Sesak napas.
  • Nyeri dada atau ketidaknyamanan.
  • Perasaan akan datangnya malapetaka.
  • Perasaan kehilangan kendali.
  • Sakit perut.
  • Menggigil atau rasa panas.
  • Kesulitan tidur.

3. Pemicu

Pada orang yang fobia terhadap lautan, perasaan cemas dapat muncul kapan saja ketika memikirkan, pergi ke, atau melihat lautan.

Sebagai contoh, perasaan ini dapat muncul ketika berada di dekat pantai atau berkendara melewati lautan. Perasaan cemas juga dapat muncul ketika terbang di atas lautan dengan pesawat.

Tergantung tingkat keparahan talasofobia, kamu mungkin mengalami kecemasan ketika melihat foto laut atau bahkan mendengar kata “laut”.

Bagi sebagian orang, talasofobia lebih tepat digambarkan sebagai rasa takut sendirian di perairan yang besar, dalam, dan gelap. Lainnya menganggap talasofobia lebih merupakan rasa takut akan kemungkinan tenggelam.

Kekosongan lautan yang luas dapat menimbulkan rasa takut. Mungkin bagi mereka, talasofobia berarti berada di laut yang jauh dari daratan.

Talasofobia meluas hingga rasa takut terhadap penghuni laut, khususnya makhluk yang tidak dikenal, langka, atau bahkan mistis yang bersembunyi dalam air dalam. Bagi sebagian orang, bahkan gambaran makhluk fiksi yang dibuat oleh seniman dapat menakuti pengidap talasofobia.

4. Penyebab

Thalassophobia: Fobia terhadap Laut Dalamilustrasi tenggelam (IDN Times/Agung Sedana)

Ada berbagai alasan mengapa seseorang dapat mengembangkan talasofobia.

Pengalaman buruk dengan air dapat menyebabkan respons ketakutan dan fobia. Misalnya, jika pernah hampir tenggelam saat berenang atau melihat hiu di laut, mungkin saja kamu mengalami rasa takut yang hebat.

Fobia juga dapat berkembang tanpa pengalaman atau trauma. Jenis fobia non pengalaman ini dapat berkembang dari:

  • Faktor genetik: Sebuah studi menunjukkan bahwa gangguan kecemasan, seperti memiliki fobia spesifik, dapat diwariskan sampai tingkat sedang. Namun, studi yang lebih besar dan studi tambahan diperlukan untuk mendukung hal ini lebih lanjut.
  • Faktor lingkungan: Mendengar atau mengalami peristiwa traumatis di perairan luas, seperti tenggelam di laut, dapat menyebabkan seseorang mengembangkan talasofobia.
  • Faktor biologis: Jika otak memiliki disfungsi dalam memproses rasa takut, akan lebih mudah bagi fobia, seperti talasofobia, berkembang.

Faktor lain yang berkontribusi terhadap talasofobia mungkin adalah rasa takut akan hal yang tidak diketahui. Ketika seseorang tidak memiliki informasi yang cukup atau tidak dapat mengendalikan situasi atau lingkungan, ini dapat menyebabkan rasa takut dan cemas.

Para ilmuwan berpendapat bahwa fobia laut mungkin bersifat primal, bukan irasional, terutama saat memikirkan laut dalam. Mereka berpendapat bahwa ketika memikirkan tempat-tempat yang belum pernah dialami, seperti lautan dan laut dalam, imajinasi dapat mengambil alih. Namun, jika ketakutan sangat parah dan mengganggu kehidupan sehari-hari, pertimbangkan untuk berbicara dengan ahli kesehatan mental yang dapat membantu mengelola atau mengatasi fobia.

5. Diagnosis

Meskipun tidak diakui sebagai gangguan tersendiri dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), tetapi gejala talasofobia memenuhi kriteria diagnostik untuk fobia yang lebih spesifik.

Tes daring informal dapat memberi indikasi bahwa kamu mungkin mengidap talasofobia. Tes berbasis internet dapat melibatkan pengamatan gambar yang berpotensi memicu talasofobia.

Meskipun tidak ada tes atau penilaian formal untuk mendiagnosis fobia ini, tetapi dokter kemungkinan akan menilai gejala-gejala dan menyelidiki kemungkinan faktor medis yang mendasarinya. Setelah dokter memahami riwayat medis dan gejala, kamu mungkin akan didiagnosis secara formal dengan fobia tertentu.

Diagnosis fobia spesifik menurut DSM-5 bisa dilakukan jika kamu mengalami:

  • Ketakutan terhadap air dalam bersifat terus-menerus, berlebihan, dan tidak masuk akal.
  • Merasakan ketakutan ini setiap kali berada di perairan dalam atau terbuka.
  • Menyadari bahwa ketakutan tidak sebanding dengan bahaya yang sebenarnya.
  • Menghindari lautan atau perairan lainnya atau menanggungnya dengan rasa takut yang kuat.
  • Ketakutan terhadap perairan yang besar mengganggu fungsi normal.
  • Perasaan khawatir selama enam bulan atau lebih.

6. Pengobatan

Thalassophobia: Fobia terhadap Laut Dalamilustrasi konsultasi dengan psikiater (pexels.com/cottonbro studio)

Pengobatan untuk talasofobia dapat mencakup satu atau kombinasi dari berikut ini:

  • Terapi perilaku kognitif (CBT): Dalam hal fobia spesifik, CBT sering kali melibatkan terapi desensitisasi atau pemaparan, yang mana pasien secara bertahap dihadapkan pada pemicunya hingga kecemasannya mulai berkurang. Dalam kasus talasofobia, seseorang mungkin mulai dengan melihat foto-foto laut, kemudian menonton film dengan laut, dan akhirnya pergi ke pantai atau naik perahu.
  • Obat-obatan: Benzodiazepin atau beta-blocker dapat diresepkan untuk membantu mengurangi kecemasan, terutama dalam situasi tertentu seperti perlu naik perahu.
  • Teknik relaksasi: Latihan pernapasan dalam, meditasi, dan mindfulness juga dapat membantu mengurangi gejala kecemasan.

Karena fobia yang tidak diobati dapat memengaruhi kehidupan secara signifikan, maka sangat disarankan untuk mencari pengobatan.

Misalnya, seseorang dengan talasofobia mungkin akan melakukan segala cara untuk menghindari pergi ke danau atau laut. Mereka bahkan mungkin menghindari film atau buku yang menampilkan laut, kapal, atau kehidupan laut.

Pengobatan yang tepat dapat memudahkan pasien untuk mengelola talasofobia.

Talasofobia, atau fobia laut, adalah fobia spesifik yang dapat memengaruhi kualitas hidup secara negatif. Seorang profesional kesehatan mental dapat membantu kamu mengelola kondisi ini. Megobatinya akan sangat membantu memulihkan kualitas hidup.

Baca Juga: Mengenal Obesophobia, Fobia Berat Badan Naik

Referensi

Verywell Mind. Diakses pada Agustus 2024. Thalassophobia (Fear of the Ocean): Symptoms and Ways to Cope.
Healthline. Diakses pada Agustus 2024. Thalassophobia: How to Overcome Your Fear of the Ocean.
Sairee Cottage Diving. Diakses pada Agustus 2024. What is Thalassophobia? Will it prevent me from Scuba Diving?
National Institute of Mental Health. Diakses pada Agustus 2024. What is Thalassophobia? Will it prevent me from Scuba Diving?
Garcia, René. “Neurobiology of fear and specific phobias.” Learning & Memory 24, no. 9 (August 16, 2017): 462–71.
National Library of Medicine. Diakses pada Agustus 2024. Impact of the DSM-IV to DSM-5 Changes on the National Survey on Drug Use and Health [Internet].

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya