Susu yang Diperbolehkan untuk Pasien Darah Tinggi

Bukan susu full cream, ya!

Intinya Sih...

  • Pemilihan susu yang tepat dapat menjadi salah satu cara untuk mengelola tekanan darah.
  • Pilihan susu yang direkomendasikan untuk pasien darah tinggi adalah susu rendah lemak atau tanpa lemak, serta produk olahannya.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia, dengan 90–95 persen kasus didominasi oleh hipertensi esensial (hipertensi yang tidak dketahui apa penyebabnya).

Di Indonesia, menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dan studi kohor penyakit tidak menular (PTM) 2011–2021, hipertensi merupakan faktor risiko tertinggi penyebab kematian keempat dengan persentase 10,2 persen.

Jika hipertensi tidak ditangani dengan baik, ini bisa menyebabkan kebutaan, penyakit jantung, atau penyakit ginjal.

Mengubah jenis susu yang diminum jadi salah satu cara untuk mengelola tekanan darah. Apa saja yang harus diperhatikan dalam pemilihan susu untuk pasien hipertensi?

Baca Juga: Kenali Lactose Intolerance, Gangguan Pencernaan akibat Produk Susu

Konsumsi susu rendah lemak

Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) atau rencana makan untuk menurunkan atau mengontrol tekanan darah tinggi merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang rendah lemak, seperti susu rendah lemak (low-fat) dan bebas lemak (fat-free atau susu skim).

Susu full cream (whole milk) adalah jenis susu yang paling tinggi kandungan lemaknya. Jenis susu ini tinggi akan lemak jenuh, dengan porsi satu cangkirnya mengandung hampir 8 gram lemak—hampir 4,6 gram di antaranya adalah lemak jenuh. 

Di sisi lain, susu skim hanya mengandung 0,2 gram lemak, yang mana hanya 0,125 gram merupakan lemak jenuh.

Menurut penelitian, minum susu rendah lemak selama beberapa minggu memiliki efek menurunkan tekanan darah pada orang dewasa setengah baya yang kelebihan berat badan.

Penelitian diet DASH menunjukkan pola makan tinggi sayur, buah, dan hasil olahan susu rendah lemak yang kadar lemak jenuh dan lemak totalnya rendah serta tinggi kandungan kalium, kalsium, dan magnesium dapat menurunkan tekanan darah sistolik 6–11 mmHg dan tekanan darah diastolik 3–6 mmHg.

Hindari susu tinggi lemak

Susu yang Diperbolehkan untuk Pasien Darah Tinggiilustrasi susu (freepik.com/azerbaijan_stockers)

Lemak, terutama lemak jenuh dan lemak trans, meningkatkan risiko kenaikan berat badan, yang pada gilirannya membuat kamu lebih berisiko memiliki tekanan darah tinggi.

Kalau kamu sudah didiagnosis dengan hipertensi, berat badan ekstra akan memperburuk kondisi. Hipertensi juga meningkatkan risiko kondisi kardiovaskular lain seperti aterosklerosis, yang ditandai dengan penumpukan lemak darah dan zat-zat lain di sepanjang dinding arteri. Pola makan tinggi lemak memperburuk aterosklerosis dan masalah kardiovaskular lainnya.

Rekomendasi untuk pasien hipertensi

Orang dewasa disarankan untuk mengonsumsi tiga cangkir produk susu setiap hari, dan susu yang dikonsumsi adalah jenis susu rendah lemak atau susu bebas lemak.

Jika kamu mengonsumsi susu terutama untuk mendapatkan asupan kalsium, kamu harus mempertimbangkan untuk menambahkan asupan makanan tinggi kalsium lainnya ke dalam pola makan sehari-hari dibandingkan dengan minum susu dalam jumlah banyak.

Misalnya, ikan kaya akan asam lemak omega-3 yang juga merupakan sumber kalsium yang baik. Bayam, pakcoi, jus jeruk yang difortifikasi, tahu, edamame, dan brokoli juga merupakan sumber kalsium.

Diet DASH dan tips pola makan untuk hipertensi

Susu yang Diperbolehkan untuk Pasien Darah Tinggiilustrasi ikan bakar dan sayuran (pexels.com/Oleksandr P)

Diet DASH dilakukan sepanjang tahun sampai terbentuk kebiasaan makan yang baik. Aturan frekuensi makan tetap 3 kali sehari dengan porsi makanan mencakup 2.000 kalori per hari.

Berikut cara melakukan diet DASH:

  • Gandum utuh (6–8 sajian per hari).
  • Ganti nasi putih dengan nasi merah.
  • Bila ingin makan pasta, pilih pasta dari gandum utuh.
  • Ganti roti tawar dengan roti gandum tanpa menambahkan keju, cokelat, atau mentega.
  • Makan sayuran dan buah-buahan (4–5 sajian per hari).

Tips makan:

  • Pilih sayuran dan buah-buahan yang kaya akan magnesium dan kalium, seperti pisang. Makan sebagai camilan pada jam 11 pagi dan 5 sore atau 1 jam sebelum makan besar.
  • Sebaiknya jangan kupas kulit buah karena mengandung banyak zat gizi, dan pilih sayuran segar dibanding sayuran beku.
  • Susu dan produk susu rendah atau tanpa lemak (2–3 sajian per hari); golongan makanan ini sangat bermanfaat karena kandungan kalsium, vitamin D, dan protein.
  • Daging, unggas, dan ikan (maksimal 6 sajian per hari). Buang kulit dari daging karena kulit mengandung lemak yang tinggi.
  • Cara pengolahan dengan cara memanggang, mengukus, atau merebus lebih diutamakan daripada menggoreng.
  • Pilih ikan yang kaya akan asam lemak omega-3 yang berfungsi untuk menurunkan kolesterol, misalnya ikan kembung, bawal, gabus, baronang, dan lain-lain.
  • Lemak dan minyak (2–3 sajian per hari).
  • Batasi asupan daging, mentega, keju, susu, krim, dan telur, serta makanan olahan minyak kelapa.
  • Hindari lemak trans, contohnya pada makanan olahan seperti biskuit, gorengan, dan camilan kemasan.
  • Baca dengan teliti label makanan; pilih yang mengandung lemak jenuh dalam kadar rendah dan bebas lemak trans.
  • Manisan, terutama yang rendah atau tanpa lemak (maksimal 5 sajian per minggu).
  • Hindari makanan yang mengandung pemanis buatan.
  • Hindari minuman kemasan yang mengandung pemanis buatan. Walaupun berlabel "diet" atau "low sugar", tetapi kandungan gula yang tidak terlalu dibutuhkan tubuh tetap ada.
  • Pilihlah air putih sebagai minuman sehari-hari. Selain tanpa kalori, air putih juga memiliki banyak fungsi seperti melarutkan racun tubuh, pembentuk sel dan cairan tubuh, sebagai bantalan organ tubuh, sebagai pelumas, dan melancarkan fungsi pencernaan.
  • Kacang-kacangan, biji-bijian dan polong-polongan (4–5 sajian per minggu).
  • Konsumsi sodium (garam dapur) yang direkomendasikan adalah 1.500 mg–2.300 mg per hari, atau sesuai dengan saran dokter atau ahli gizi.

Baca Juga: Benarkah Suka Marah-Marah Bikin Hipertensi?

Referensi

Livestrong.com. Diakses pada September 2024. What Kind of Milk to Drink for High Blood Pressure.
Healthline. Diakses pada September 2024. What Drinks Can Help Lower Blood Pressure Quickly?
Miyagawa, Naoko, Megumi Tsubota-Utsugi, et al. “Seven-Year Incidence of New-Onset Hypertension by Frequency of Dairy Intake among Survivors of the Great East Japan Earthquake.” Hypertension Research 45, no. 9 (May 20, 2022): 1459–67.
Daily Farmers of Ontario. Diakses pada September 2024. MILK AND BLOOD PRESSURE.
National Council on Aging. Diakses pada September 2024. What to Drink When You Have High Blood Pressure.
Kemenkes Ditjen Yankes. Diakses pada September 2024. Diet Hipertensi / Darah Tinggi (DASH Diet)

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya